Pertumbuhan Ekonomi Batam 2021

- 3 Maret 2022, 22:15 WIB
Ilustrasi suasana Pelabuhan Batu Ampar.
Ilustrasi suasana Pelabuhan Batu Ampar. /Sudutbatam / Fadhil/

SUDUTBATAM.COM - Badan Pusat Statistik Kota Batam merilis, kondisi makro ekonomi Kota Batam pertumbuhan ekonomi tumbuh tahun 2021 sebesar 4,75 persen. Angka naik dibandingkan 2020 yang minus 2,55 persen.

Dari data itu, pertumbuhan ekonomi Batam juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebesar 3,43 persen dan nasional sebesar 3,69 persen.

Sementara, laju pertumbuhan ekonomi Batam pun tertinggi di Kepri. Sesuai data BPS, pertumbuhan ekonomi kabupaten dan kota di Kepri sbeagai berikut; Karimun sebesar 2,37 persen, Kabupaten Bintan 0,23 persen, Kabupaten Natuna 0,02 persen, Kabupaten Lingga 1,95 persen, Kabupaten Anambas 2,75 persen, dan Kota Tanjungpinang 0,59 persen.

Kepala BPS Kota Batam, Rahmad Iswanto mengatakan, selama satu dekade terakhir, struktur perekonomian Batam ditopang sektor industri pengelolaan, baik yang bersumber dari perusahaan-perusahaan industri besar dan sedang maupun yang bersumber dari industri mikro dan kecil.

"Meskipun memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian Kota Batam, pertumbuhan sektor industri pengelolaan cendrung fluktuatif pada tahun 2021. Industri pengelolahan berhasil tumbuh 5,3  persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada jasa perusahaan 9,7 persen, serta infomasi dan komunikasi sebesar 9 persen", katanya, Selasa (1/3/2022).

Perekonomian Kota Batam yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 172 triliun. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan, mencapai Rp 111 triliun.

Sebagai rincian, ekspor meningkat sebesar 10,85 persen (yoy), setelah mengalami kontraksi pada kuartal sebelumnya.

Kenaikan terutama terjadi pada pertambangan dan penggalian 7,89 persen, pengadaan listrik dan gas 3,43 persen, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang 3,22 persen, konstruksi 6,70 persen, pedagang besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 2,41 persen, jasa keuangan dan asuransi 0,29 persen, real estate 3,91 persen, administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial 1,42 persen.

Selain itu, ada beberapa lapangan usaha mencatat pertumbuhan antara lain lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 10,39 persen, diikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,65 persen.

Selain itu, pertumbuhan PDRB berdasarkan lapangan usaha yang minus secara year on year antara lain pertanian, kehutanan dan perikanan minus 0,33 persen, transportasi dan pergudangan minus 10,48 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum minus 6,44 persen, jasa pendidikan minus 4,08 persen dan jasa lainnya minus 6,06 persen

Halaman:

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x