Menuju aula masjid, Menko Airlangga bersama Kepala BP Batam Muhammad Rudi, melakukan pemotongan pita disertai ucapan Bismillahirrahmanirrahim.
Berada atas lahan 15.100 m2 dan total luas bangunan 4.983 m2, Masjid Tanwirun Naja diharapkan mampu menjadi sarana ibadah masyarakat Batam sekaligus menjadi ikon baru wisata religi di kota Batam. Hal ini disampaikan Menko Airlangga dalam sambutannya.
"Masjid ini artinya menjadi penerang keselamatan, kami berharap jadi tempat beribadah dan sekaligus mendukung perwujudan Batam menjadi kota industri, investasi dan destinasi pariwisata di Kepri dan Indonesia." kata Airlangga.
Airlangga menambahkan, pemulihan ekonomi daerah setelah covid-19 memang harus disiasati dengan inovasi.
Segala potensi industri harus dimaksimalkan, dan Batam menunjukkan diri untuk dapat memaksimalkan semua sektor yang ada.
Baca Juga: Jadwal KM Dorolonda Bulan Juni dan Juli 2022, Mulai Tanggal 25 dan Harga Tiketnya
"potensi pariwisata dan industri utama lainnya, ini harus terjaga. Batam membuktikan itu. Kita tidak dapat lagi bergantung pada satu atau dua sektor industri saja. Kita harus terus bergerak." katanya.
Masjid Tanjak sebagai tempat ibadah, sarana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, yang akan mendorong aqidah berdasar Al Qur'an dan sunah.
Airlangga juga berharap Masjid ini dapat memperkokoh tali silaturahmi dalam bersama membangun pulau Batam, membangun Kepri lebih maju lagi, untuk kesejahteraan seluruh masyarakat.