Rudi Janjikan Beberapa Solusi, Warga Tanjunguncang: Jika Tidak Tepati Janji Akan Gelar Demo Lebih Besar

- 7 November 2022, 16:20 WIB
Rudi Janjikan Beberapa Solusi, Warga Tanjunguncang: Jika Tidak Tepati Janji Akan Gelar Demo Lebih Besar
Rudi Janjikan Beberapa Solusi, Warga Tanjunguncang: Jika Tidak Tepati Janji Akan Gelar Demo Lebih Besar /
SUDUTBATAM.COM - Ratusan warga Tanjung Uncang, mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa lebih besar lagi apabila masalah air di daerahnya tidak kunjung selesai sebagaimana janji Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi.
 
Hal itu disampaikan warga saat akan membubarkan diri dari aksi di kantor BP Batam, Senin siang 7 November 2022.
 
Akhirnya ratusan warga membubarkan diri setelah dijanjikan sejumlah solusi dari Kepala BP Batam, Muhammad Rudi untuk menyelesaikan masalah air di daerah tersebut. Warga membubarkan diri meski Muhammad Rudi enggan menandatangani berkas kesepakatan yang mereka bawa. 
 
Koordinator warga Tanjunguncang, Azwar Sukendi menjelaskan, air di perumahan mereka tidak berjalan maksimal selama 10 tahun. Janji PT Moya melalui PT Air Batam Hilir pekan lalu hanya terealisasi apabila para warga menelfon.
 
 
"Tidak maksimal pengiriman tangki harus ditelfon, diantar kadang 2 atau 3 tangki, tergantung, koordinator RT masing-masing," kata Azwar.
 
Sementara, penyaluran air tersebut bahkan tidak merata, masih terdapat sejumlah wilayah yang tidak tersalurkan air sama sekali. Ditambah lagi, air di perumahan mereka tidak mengalir sama sekali dalam dua pekan terakhir.
 
Jika janji Rudi itu tak kunjung terealisasi, para warga mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa yang lebih besar lagi. 
 
Sementara itu, Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Muhammad Rudi berjanji akan menyelesaikan masalah air di Perumahan Putera Jaya Tanjung Uncang.
 
"Saya tidak mungkin main-main. Janji adalah hutang yang harus saya selesaikan. Kami serius ingin menyelesaikan masalah ini," papar Rudi.
 
Ia menjelaskan, pihaknya sedang mengupayakan dua solusi untuk mengatasi permasalahan itu. Pasalnya, kondisi pipa saluran air di Batam telah menghawatirkan karena berusia 25 tahun. 
 
Pertama Rudi sedang mengupayakan  perbaikan dan pembangunan Water Treatment Plan (WTP) baru menambah produksi air di Kota Batam.
 
Untuk perbaikan WTP membutuhkan waktu hingga empat bulan. Sedangkan untuk penambah WTP baru memakan waktu hingga delapan bulan. 
 
"Satu bulan februari, satu juni atau juli. Sedang kita anggarkan. Kita sudah upaya selesaikan, tapi belum selesai," kata Rudi. 
 
Sembari menunggu WTP itu selesai, Rudi sudah memerintahkan  PT Moya untuk memasok air secara rutin untuk kebutuhan warga.***

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x