6.022 Jiwa Terdampak Erupsi Gunung Semeru, 13 Orang Masih Hilang

- 9 Desember 2021, 19:31 WIB
Petugas memeriksa kesehatan pengungsi di Posko Pengungsi Bencana Awan Panas Gunung Semeru di lapangan Sumberwuluh, Kecamatan Candi Puro, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. /Dok.Infopublik
Petugas memeriksa kesehatan pengungsi di Posko Pengungsi Bencana Awan Panas Gunung Semeru di lapangan Sumberwuluh, Kecamatan Candi Puro, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. /Dok.Infopublik /

SUDUTBATAM.COM - Berdasarkan data Pos Komando (posko) Tanggap Darurat Awan Panas dan Guguran (APG) Gunung Semeru, jumlah warga yang mengungsi berjumlah 6.022 jiwa, dan tersebar di 115 titik pos pengungsian.

 

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyatakan, Posko terus memutakhirkan data warga terdampak maupun warga yang mengungsi di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang dan Blitar.

 

"Sebaran jumlah penyintas paling banyak berada di Kecamatan Candipuro dengan 2.331 orang, sedangkan di Kecamatan Pasirian 983 orang, Pronojiwo 525, Tempeh 554, Sumbersuko 302, Lumajang 271, Pasrujamber 212, Sukodono 204, Kunir 127, Tekung 67, Senduro 66, Padang 62, Jatiroto 59, Kedungjajang 50, Klakah 45, Yosowilangun 40, Rowokangkung 37, Ranuyoso 26, Randuagung 24, Tempusari 23 dan Gucialit 14," kata Muhari dalam keteranganya, Kamis (9/12/2021).

 

Sesuai informasi yang diterbitkan di laman Infopublik, Dalam rapat koordinasi posko yang digelar pada Rabu (8/12/2021), sejumlah pelayanan dasar menjadi perhatian petugas di lapangan untuk dioptimalkan, misalnya operasional dapur umum untuk menambah kapasitas masakan, kebutuhan toilet portabel dan ruang yang lebih nyaman untuk warga penyintas.

 

Terkait hal alokasi tempat pengungsian, posko masih mengidentifikasi fasilitas pendidikan yang aman dan dapat dimanfaatkan untuk pemindahan para penyintas.

 

Selain pengungsian, erupsi juga berdampak pada aset warga seperti rumah warga dan hewan ternak. Data sementara mencatat rumah terdampak 2.970 unit dan hewan ternak 3.026 ekor, dengan rincian sapi 764 ekor, kambing 684 dan unggas lainnya 1.578.

Sementara itu, data sementara fasilitas umum (fasum) terdampak antara lain sarana pendidikan 42 unit, sarana ibadah 17, fasilitas kesehatan 1 dan jembatan rusak 1.

 

Data korban jiwa hingga Kamis (9/12/2021), tercatat korban meninggal dunia 39 orang dan hilang 13.

 

Petugas di lapangan masih terus melakukan identifikasi dan verifikasi terhadap warga meninggal.

 

Sedangkan mereka yang hilang, tim SAR gabungan menargetkan waktu 6 hari ke depan dengan fokus di wilayah Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh dan wilayah Desa Curah Kobokan.

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x