Network
SUDUTBATAM.COM - Jemaah Calon Haji (JCH) asal Desa Penganten, Balen, Bojonegoro Embarkasi Surabaya, Abdul Malik, bisa naik haji dengan menabung dari hasil profesinya sebagai tukang pijat.
Sedikit demi sedikit, ia menyisihkan penghasilannya sejak 2011 dan lunas 2020 untuk menunaikan niatnya naik haji.
Ditemui di Hotel Sofwat Albayt Hotel di Mahbaz Jin, Mekkah, Arab Saudi tempat ia menginap, Abdul Malik, menceritakan upayanya hingga berkesempatan berangkat ke Makkah tahun ini.
Baca Juga:Kumpulan Berita Jadwal Kapal Pelni Terbaru dan Terlengkap Bulan Juni dan Juli
“Saya mulai buka praktik sejak tahun 2011. Sekali terapi, tarifnya antara Rp 100.000 sampai Rp 200.000. Uang hasil terapi itu ditabung antara Rp50.000 sampai Rp100.000 per hari,” ujar Malik yang berangkat haji bersama isterinya Umi Taslimah.
“Saya menabung untuk berangkat haji dengan menyisihkan hasil jasa pijat, karena ingin penuhi rukun Islam,” tambahnya.
Malik menyebutkan, metode pijatnya sebagai terapi geni. Praktiknya seperti menotok bagian-bagian tertentu dari tubuh pasien dengan menggunakan jari.
Baca Juga:Kumpulan Berita Jadwal Kapal Pelni Terbaru dan Terlengkap Bulan Juni dan Juli
Kini, selama di Tanah Suci, selain beribadah dia mempraktikkan terapi geninya untuk menolong para jemaah secara gratis.
Malik bantu jemaah yang mengeluhkan sakit tertentu. Istilahnya, dia berusaha membuka aliran darah yang tersumbat sehingga lancar dan tubuh menjadi bugar.
