Network
SUDUTBATAM.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan, terjadi kenaikan kasus konfirmasi harian di beberapa negara, yang utamanya disebabkan Virus Omicron Subvarian baru BA.4 dan BA.5.
Puncak kasus di beberapa negara mencapai 30 persen hingga 50 persen dari puncak Omicron varian sebelumnya, dan terjadi dalam kurun waktu 16-33 hari sejak kasus meningkat.
Untuk itu, Pemerintah senantiasa melakukan langkah-langkah cepat dan strategis dalam penanganan pandemi, yakni tetap menjalankan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), menegakkan penerapan Prokes, dan mengakselerasi vaksinasi Dosis-3 (booster).
Baca Juga:Ini Langkah Robert Alberts Usai Persib Bandung Kalah Lawan PSS Sleman
“Kasus Harian rata-rata dalam seminggu (7DMA) Per 2 Juli 2022, di Indonesia tercatat sekitar 1.939 kasus, sedangkan di Amerika Serikat (AS) mencapai 116.301 kasus, Australia 32.116 kasus, India 16.065 kasus, Singapura 8.266 kasus, Malaysia 2.385 kasus, dan Thailand 2.279 kasus,” katanya Senin 4 Juli 2022.
Dalam satu minggu terakhir, Kasus Harian di Indonesia, lanjut Airlangga, mengalami sedikit kenaikan, namun masih dalam batas yang jauh lebih rendah dibandingkan negara lain, dan tidak menimbulkan kenaikan pada tingkat rawat inap dan kematian.
Jumlah Kasus Harian ini juga relatif stabil dibandingkan negara-negara lain.
Baca Juga:Ini Langkah Robert Alberts Usai Persib Bandung Kalah Lawan PSS Sleman
Selama minggu terakhir ini, angka Reproduksi Efektif (Rt) di semua pulau di Indonesia relatif tetap jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Untuk Rt terendah-tertinggi wilayah luar Jawa-Bali yakni Maluku-Papua (0,99), Sumatera (1,08), dan Nusa Tenggara-Kalimantan-Sulawesi (1,11).
