Waspada Penyakit Kucing Mematikan, Bagini Cara Mencegahnya

- 21 Juli 2022, 16:32 WIB
Waspada Penyakit Kucing Mematikan, Bagini Cara Mencegahnya
Waspada Penyakit Kucing Mematikan, Bagini Cara Mencegahnya /

SUDUTBATAM.COM - Kucing merupakan hewan mamalia yang kerap menjadi hewan peliharaan bagi para pencinta hewan, karena memiliki paras lucu dan mengemaskan.

Beberapa orang meyakini bahwa kucing merupakan salah satu hewan yang dapat meredakan stress dengan melihat tingkah lucunya.

Tetapi memelihara kucing juga merupakan tanggung jawab yang besar, kucing bukan hanya hewan peliharaan tetepi juga makhluk hidup yang dapat terkena masalah kesehatan.

Dilansir dari beberapa sumber, kucing liar yang dan kucing yang hidup bersama sama dalam satu rumah memiliki risiko menularkan penyakit lebih besar.

Baca Juga:25 Ide Lomba 17 Agustus yang Hemat Biaya, Unik, Lucu, dan Menarik untuk Anak-anak hingga Orang Dewasa

Beberapa penyakit dapat disembuhkan jika ditangani dengan cepat tetapi ada juga beberapa penyakit yang sangat sulit ditangani.

Berikut adalah list penyakit kucing yang mematikan :

1. Feline Immunodeficiency Virus (FIV)
 
Feline immunodeficiency virus (disingkat FIV, juga dikenal sebagai feline AIDS) adalah spesies virus dalam genus Lentivirus yang menyebabkan penurunan sistem imun pada kucing.

Penyakit ini menular melalui luka gigitan, kontak fisik seperti berbagi mangkuk air atau perawatan bersama, tidak efisien untuk menyebarkan virus.

FIV merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh kucing sehingga beresiko tinggi untuk mengalami pemesaran kelenjar getah bening, radang gusi, anemia serta kanker.

Pada manusia, virus ini bernama Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang juga menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya.

Namun Feline Immunodeficiency Virus (FIV) tidak menular pada manusia maupun sebaliknya. Sama seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV), Feline Immunodeficiency Virus (FIV) tidak ada obatnya.

Melakukan vaksinasi terhadap kucing dan menjaganya untuk tetap dirumah dapat mengurangi risiko tertular virus FIV ini.

2. Leukemia

Feline leukemia virus (disingkat FeLV) adalah spesies retrovirus yang menginfeksi kucing. FeLV dapat ditularkan dari kucing yang terinfeksi melalui air liur atau cairan hidung yang mengandung virus. Jika sistem imun hewan rendah, virus dapat menyebabkan penyakit yang dapat mematikan.


Penyakit ni dapat menular melaui cairan urin, cairan hidung, dan air liur sehingga jika berbagi makanan dan mangkung air kepada kucing lainnya dapat menularkan penyakit ini.

Penyakit ini dapat menginfeksi seluruh bagian tubuh kucing mulai dari diare, anemia hingga kanker. Serta penyakit kronis pada kucing dapat menjadi pertanda penyakit leukemia pada kucing.

Menurut The Merck Veterinary Manual, dokter hewan jarang melihat kasus leukemia di antara populasi kucing yang divaksinasi.

3. Panleukopenia

Feline panleukopenia (FP) adalah penyakit virus kucing yang sangat menular yang disebabkan oleh feline parvovirus, dikutip dari petmd.com.

Feline parvovirus menginfeksi dan membunuh sel-sel yang tumbuh dan membelah dengan cepat, seperti sel-sel di sumsum tulang, usus, dan janin yang sedang berkembang.

Kucing dapat mengembangkan FPV saat bersentuhan dengan kotoran, muntahan, atau cairan tubuh kucing lain yang terinfeksi FPV.

Virus FPV juga dapat menyebar melalui manusia yang telah bersentuhan dengan kucing lain yang memiliki FPV dan tidak mencuci tangan atau berganti pakaian.

Virus panleukopenia kucing dapat bertahan selama lebih dari satu tahun di lingkungan yang tepat. Namun, penyakit ini tidak dapat menulari manusia.

Perawatan panleukopenia kucing bersifat agresif, karena penyakit ini dapat membunuh dalam satu hari kontraksi. Kucing biasanya menerima transfusi darah, antibiotik, dan suntikan vitamin untuk memerangi penyakit.

4. Ginjal

Gagal ginjal pada kucing dapat terjadi dalam dua bentuk, yakni akut dan kronis. Gagal ginjal akut dikaitkan dengan penghentian fungsi ginjal secara tiba-tiba, sedangkan gagal ginjal kronis disebabkan penurunan fungsi ginjal yang progresif.

Sejumlah gejala dapat muncul akibat penyakit ginjal, termasuk buang air kecil yang berlebihan, rasa haus yang meningkat, mual, suara bergemeretak atau retak di rahang, muntah, dehidrasi, sembelit, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, halitosis (bau amonia), dan lesu.

Penting untuk cek keadaan hewan peliharaan ini secara berkala. Perhatikan ciri-ciri kucing sakit sebagai berikut.

1. Perubahan Nafsu Makan

2. Muntah atau Diare

3. Barat Bada Berkurang

4. Terlihat Lemas

5. Bau Pada Mulut Kucing

Hal - hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit pada kucinga adalah

1. Rutin vaksin kucing sesuai arahan dokter hewan

Vaksinasi dapt mecegah kucing peliaraan mengalami sakit yang sangat parah.

2. Menyikat bulu kucing setiap hari

Menyikat bulu kucing dengan rutin dapat mencegah hair ball.

3. Beri minum yang banyak

Kucing secara alami mendapatkan asupan air dari makanan sehingga tidak terbiasa minum. Gunakan tempat minum dengan air mancur untuk mendorong kucing agar minum lebih banyak karena kucing lebih suka air yang bergerak.

4. Kebiri kucing jantan: Menurut Niles Animal Hospital, kebiri membuat kucing lebih sehat dan tidak mudah bertengkar dengan yang lain.

5, Jaga berat badan ideal pada kucing

Merujuk laman All About Cats Veterinary Hospital, obesitas berbahaya untuk kucing karena dapat meningkatkan risiko kanker, diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penyakit sendi, dan banyak lagi.***

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah