10 Contoh Teks Anekdot Sindiran dan Lucu Terbaru Berbagai Tema

20 November 2022, 13:40 WIB
10 Contoh Teks Anekdot Sindiran dan Lucu Terbaru Berbagai Tema //Pexels/ RODNAE Productions/

SUDUTBATAM.COM - Dibawah ini merupakan pembahasan tentang contoh Teks Anekdot sindiran dan lucu terbaru berbagai tema pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Teks Anekdot merupakan cerita singkat yang lucu, menghibur, dan menarik. Biasanya, teks ini dibuat berdasarkan suatu pengalaman atau fenomena yang memiliki makna tersirat.

Adapun struktur teks anekdot yaitu Abstraksi, Orientasi, Krisis, Reaksi, Koda, dan Reorientasi.

Berikut contoh teks anekdot sindiran dan lucu berbagai tema

1. "Mengajari Adik Berenang"

Pagi hari di sebuah kolam renang, seorang kakak sedang mengajari adiknya berenang.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Editorial Singkat dan Terbaru, Beserta Struktur Fakta dan Opininya

"Aku tidak mau malu karena tidak bisa berenang Ka," kata sang adik.

"Kakak akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah dik," jawab sang kakak.

Mendengar hal itu, sang adik pun gembira. Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang kak tampak bersedih, sementara sang adik tampak gembira.

"Terima kasih kak, akhirnya kakak bisa mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai, tapi kenapa kakak bersedih?" tanyanya.

"Yang kamu kuasai itu gaya batu, dik!" pungkas sang kakak.

2. "Cara jadi orang pintar"

Baca Juga: Contoh Teks Tangapan Kritis Lengkap dengan Strukturnya, Dapat Jadi Materi Belajar

Di dalam sebuah kelas sedang terjadi kegiatan belajar mengajar, di mana sang guru melakukan tanya jawab dengan para muridnya.

Ibu guru: “Anak-anak, apa tandanya seseorang dikatakan pintar?”

Ulfi: “Orang dikatakan pintar kalau dia rajin membaca Bu.”

Ibu Guru: “Bagus! Ada lagi?”

Bono: “Rajin menulis juga Bu tentunya.”

Ibu Guru: “Ya Bono, kamu betul.”

Baca Juga: 3 Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Senin Tentang untuk Nasihat Siswa SD, SMP, SMA

Ulfi: “Tapi rajin menyontek juga Bu.”

Bono: “Iya Bu, kalau tidak menyontek kita tak akan bisa apa-apa. Misalnya, dalam membuat pesawat terbang dari kertas, kalau tidak menyontek caranya tentu tak kan bisa. Betul kan Bu guru?”

Ibu Guru: “Oh iya ya betul juga kamu Bon.”

Bono: “Yes! Berarti hari ini kita boleh menyontek teman-teman agar jadi orang pintar.”

Ibu Guru (Bingung)

3. "Sejarah"

Baca Juga: 5 Contoh Teks Anekdot Terbaru Beserta Maknanya Berdasarkan Struktur Kurikulum Merdeka Orientasi, Komplikasi, d

Pak Sardi, guru sejarah, sedang mengadakan tanya jawab dengan murid-muridnya.

Pak Sardi : “Reni, tanggal berapa teks proklamasi dibacakan?”

Reni : “17 Agustus 1945 Pak”

Pak Sardi : “Pandai kamu. Safi, siapa yang mengetikkan teks proklamasi?”

Safi : “Sayuti Melik Pak”

Pak Sardi : “Pintar semua kalian. Nah, Lafi, di mana teks proklamasi ditandatangani?”

Baca Juga: Contoh Teks Amanat Upacara Senin yang Singkat dengan Tema Terbaru

Safi : “Emmm…nganu Pak. (masih belum cukup sadar). Di sebelah bawah agak ke kanan dikit sepertinya Pak”

Pak Sardi : “Halah kamu ini. Kamu tidur terus dari tahun 45 ya?”

4. "Muka Pejabat"

Reuni berlangsung di sekolah Pancasila. Jaja bertanya pada Ucup: "Wah, kamu jadi pejabat, ya?".

"Kok tahu kamu?", tanya Jaja.

Lalu Ucup menjawab, "Ya, tahulah...wajahmu kan terlihat seperti gambar uang".

Baca Juga: Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Senin Tema Terbaru, Cocok Untuk SD, SMP, dan SMA

Mereka pun tertawa bersama, dan hanyut dalam suasana gembira.

5. "Sedekah"

Alkisah, terdapat seorang pengemis tua yang sedang meminta-minta kepada anak muda.

"Nak, minta sedekahnya, Nak," pinta si pengemis tersebut.

Si anak muda lantas mengambil uang sepuluh ribuan di sakunya. Diberikannya uang tersebut kepada sang pengemis tua sambil berkata,

"Kembali lima ribu ya, Pak!" pinta pemuda tersebut.

Bapak pengemis tua tersebut kemudian menyodorkan mangkuk yang berisi uang kembalian,

"Ini, Nak, kembaliannya silahkan diambil."

"Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak," ucap pemuda tersebut keheranan.

"Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah."

6. "Rayuan Maut"

Dinda: Mama tau nggak, apa persamaan mama sama macan?

Mama: Masa mama disamain dengan macan sih nak.

Dinda: Iya lah mama, mama itu galak, terus judes persis kayak macan. Tapi walau gitu macan tetap akan melindungi anaknya, sama kayak mama. Jadinya, aku sayang banget sama mama.

Mama: Aduh rayuanmu maut banget. Tapi kamu juga kayak topeng monyet lho..

Dinda: Masa aku kayak topeng monyet sih Mah?

Mama: Ia sayang, kalo ada maunya baru muji-muji dan baru mau

Dinda: Yah.. mama gitu deh...

7. "padahal sama-sama maling"

Yuda dan Rafa menonton televisi di pos ronda. Mereka melihat kasus pencurian satu pohon pisang, pelakunya dipenjara 5 tahun.

“Para koruptor negeri ini cuma dipenjara 1 tahun dan masih bisa jalan-jalan,” kata Rafa bingung.

“Pemerintah lebih mementingkan satu pohon pisang. Jadi hukumannya lebih lama dari maling berdasi itu,” jawaban Yuda membuat Rafa mengangguk paham.

8. Hukuman Pencuri Vs Koruptor

Setelah berolahraga pagi, Irwan memutuskan untuk membeli soto ayam kesukaannya untuk disantap bersama istrinya di rumah. Dalam perjalanan, ternyata sandalnya putus dan Irwan pun memutuskan untuk membeli sandal di warung terdekat.

Sayangnya, uang yang dimilikinya tidak cukup sehingga terpaksa, Irwan melanjutkan perjalanan pulang dengan bertelanjang kaki. Irwan pun melintasi sebuah rumah yang penuh orang dan terdapat banyak sandal di depannya.

Tanpa berpikir panjang, Irwan langsung mengambil sandal yang paling depan dan paling bagus dari rumah tersebut. Malang nasib Irwan, salah seorang tamu di rumah tersebut mengetahui aksi Irwan sehingga ia pun dikejar dan ditangkap.

9. Tukang Roti

Suatu hari ada tukang roti yang lewat depan rumah, terus teman gue si Enggar manggil. Tidak lama kemudian tukang roti tersebut datang menghampiri kami yang lagi duduk santai di taman depan rumah.

Enggar : “Roti apa aja yang ada bang ?”

Tukang Roti : “Macam-macam, dek.”

Enggar : “Yang ini roti rasa apa yah bang ?”

Tukang Roti : “Yang ini coklat.”

Enggar : “Kalau yang ini rasa apa bang ?”

Tukang Roti : “Ini rasa strawberry dek.”

Enggar : “Kalau ini rasa apa bang ?”

Tukang Roti : “Kalau yang ini rasa nanas dek.”

Enggar : “Terus rotinya mana bang ? dari tadi kok ngomongnya buah-buahan terus ? emangnya abang jual buah apa jual roti? Kalo kaya gini caranya gue enggak jadi beli bang.”

Tukang Roti : *Hening*

Seketika itu tukang roti mendadak pingsan.

10. Hukuman

Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah ruangan kelas sedang berlangsung proses pembelajaran. Dikarenakan kondisinya begitu santai, sang guru pun terlibat percakapan dengan satu di antara muridnya.

Murid: "Bu, ibu guru tanya, Bu!"

Ibu Guru: "Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Ndi"

Murid: "Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dilakukannya?"

Ibu Guru: "Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti bersalah, Ndi."

Murid: "Alhamdulillah Bu, jadi saya bebas hukuman ya, Bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR."

Ibu Guru: "Ooohhh…. dasar bocah!"

Itulah contoh teks anekdot sindiran dan menghibur yang dapat dijadikan referensi.***

Editor: Ahmad Rohmadi

Tags

Terkini

Terpopuler