5 Contoh Teks Editorial Terbaru dan Panjang, Beserta Strukturnya

28 November 2022, 07:30 WIB
5 Contoh Teks Editorial Terbaru dan Panjang, Beserta Strukturnya /Pexels/ Todoran Bogdan

SUDUTBATAM.COM - Berikut ini merupakan contoh teks editorial yang panjang beserta strukturnya.

Pengertian teks editorial adalah teks yang pada dasarnya memiliki ciri-ciri tertentu.

Meskipun memiliki bentuk seperti opini, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam teks editorial.

Adapun contoh teks editorial tema kesehatan adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Contoh Teks Eksplanasi Tema Kebakaran Hutan dan Budaya, Lengkap Beserta Strukturnya

Contoh 1

1. Teks Editorial untuk Melawan Narkoba

Pernyataan Pendapat

Ketegasan memerangi narkoba di negara ini masih belum terlihat.

Padahal, memerangi narkoba andil hukum yang kuat. Sebab, narkoba merupakan kejahatan luar biasa yang punya daya rusak tinggi.

Argumentasi

Narkoba tidak hanya merusak masyarakat, namun juga menjerat sebagian pejabat negara dan penegak hukum.

Tidak sedikit pejabat lembaga polisi, jaksa, dan hakim yang seharusnya menjadi garda terdepan untuk memerangi narkoba, justru terjebak di dalamnya.

Para penegak hukum terlalu lembek memberantas narkoba. Mereka menjadikan hukum sebagai komoditas dan lahan basah untuk mengeruk keuntungan.

Karena keuntungan itu, penegak hukum justru memberikan perlindungan pada pengedar, bandar, dan gembong narkoba, bahkan saat mereka berada di penjara.

Pernyataan Ulang Pendapat

Untuk mengeluarkan mereka semua dari jerat narkoba, perlu penanganan khusus.

Kita yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan hukum.

Baca Juga: 4 Contoh Teks Eksplanasi Terbaru 2022, Berbagai Macam Topik Lengkap dengan Strukturnya

2. Kenaikan TDL Bukan Lagi Masalah

Pernyataan Pendapat

Mulai 1 Januari 2017, PT PLN (Persero) menaikkan tarif dasar listrik bagi pelanggan 900 volt ampere (VA) yang dinilai tidak layak menikmati subsidi.

Terhitung mulai 1 Juli 2017, tarif mereka akan disesuaikan bersamaan dengan 12 golongan tarif lainnya yang mengalami penyesuaian tiap bulan.

Maka secara bertahap tarif pelanggan rumah tangga mampu 900 VA akan mengalami kenaikan dari Rp 605 menjadi Rp 791 per 1 Januari 2017, Rp 1.034 mulai 1 Maret 2017, dan Rp 1.352/kWh per 1 Mei 2017.

Argumentasi

Kenaikan tarif dilakukan bertahap, mulai 1 Januari 2017, 1 Maret 2017, dan 1 Mei 2017.

Lalu, mulai 1 Juli 2017, pelanggan rumah tangga mampu 900 VA itu akan dikenakan penyesuaian tarif otomatis setiap bulan seperti 12 golongan tarif nonsubsidi lainnya.

Jika mengikuti tarif listrik 12 golongan tarif nonsubsidi per 1 Januari 2017, maka tarifnya sebesar Rp 1.467,28/kWh.

Kenaikan tarif tersebut merupakan kebijakan pemerintah untuk memberikan subsidi secara tepat sasaran.

Pernyataan Ulamg Pendapat

Secara teori subsidi hanya diberikan kepada masyarakat yang tidak mampu, tetapi, pada kenyataannya sebagian besar yang menerima subsidi ialah golongan menenggah keatas. Sebanyak 74 persen subsidi listrik dinikmati oleh golongan mampu.

Pencabutan subsidi bagi pengguna listrik 900 VA diharapkan dapat mengurangi pengeluaran anggaran negara dan anggaran tersebut dapat digunakan secara tepat.

Kenaikan tarif dasar listrik yang dilakukan secara bertahap semoga dapat mengurangi dampak yang signifikan bagi masyarakat dan dapat mencegah inflasi jangka pendek.
Seharusnya pengguna listrik 900 VA yang subsidinya dicabut tidak perlu khawatir tagihannya akan naik.

Pengeluaran listrik hanyalah sebagian kecil dari total pengeluaran. Bukannya tidak akan berpengaruh, tapi ini dampaknya kecil. Bagi golongan mampu kenaikan listrik ini tidak akan mengubah kesejahteraan mereka.

Kenaikan tarif dasar listrik bagi pengguna listrik 900 VA ini seharusnya tidak perlu menjadi permasalahan yang diperpanjang karena tidak terlalu mempengaruhi kesejahteraan mereka.

Apa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah harus kita dukung karena tidak mungkin pemerintah membuat kebijakan asal-asalan. Pastinya pemerintah sudah mempertimbangkan banyak hal untuk kebaikan bersama.

Baca Juga: 7 Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Hari Senin Beragam Tema, untuk Motivasi Siswa

3. Bahaya Rokok Bagi Kesehatan

Pernyataan Pendapat

Sebuah pepatah mengatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati.

Pepatah tersebut memberi makna bahwa kesehatan adalah hal yang utama bagi manusia.

Namun nyatanya, masih banyak kebiasaan yang berakibat buruk pada kesehatan, tak hanya pada diri sendiri, namun juga menularkan orang lain, seperti bahaya merokok.

Argumentasi

Selama lebih dari tiga abad, industri rokok tumbuh dan berkembang di Indonesia, serta bertanggung jawab pada buruknya kesehatan masyarakat.

Menurut Kementerian Kesehatan, kerugian total akibat konsumsi rokok selama 2013 mencapai Rp378,75 triliun.
Padahal nilai pasar industri saat ini ditaksir berkisar hingga Rp224,2 triliun.

Tak hanya membengkak dari tagihan pengobatan, angka kerugian lainnya juga diderita dari pembelian rokok mencapai Rp138 triliun.

Kerugian ini berasal dari hilangnya produktivitas akibat sakit, disabilitas, dan kematian prematur di usia muda sebesar 235,4 triliun dan biaya berobat akibat penyakit-penyakit terkait tembakau sebanyak Rp5,35 triliun.

Tak hanya buruk bagi anak-anak, industri rokok juga semakin berbahaya karena mulai menyasar pada konsumen generasi muda, khususnya kalangan remaja.

Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya prevalensi merokok pada populasi usia 10-18 tahun, yakni sebesar 1,9% dari tahun 2013 (7,2%) ke tahun 2018 (9,1%) berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).

Pernyataan Ulang Pendapat

Hal tersebut tentu memprihatinkan. Oleh sebab itu, sudah saatnya kita menyadari hal-hal krusial ini.

Kita bisa menolak dan melarang konsumsi rokok sejak di lingkungan keluarga sendiri karena industri rokok juga banyak didukung oleh pihak-pihak yang menerima keuntungan tinggi dari penjualan rokok selama berabad-abad di Indonesia.

4. Pendidikan Pesantren

Pernyataan Pendapat

Pesantren kini semakin mendapat tempat dimasyarakat.
Pendidikan pesantren yang tadinya hanya bersinggungan dengan agama, kini sudah banyak yang merambah ke pendidikan umum.

Bahkan banyak pesantren yang berlabel pesantren modern.

Adanya kemajuan zaman membuat teknologi semakin maju dan semakin cepat perkembangannya.

Berkembangnya teknologi juga sedikit banyak berpengaruh pada pola pendidikan di pesantren.

Pondok Pesantren yang dulu banyak menganut sistem salaf, kini sudah banyak yang menerima kehadiran teknologi.

Misalnya dengan membuat sosial media dan juga website, bahkan hingga membuat kanal Youtube.

Argumentasi

Teknologi menghadirkan dua kemungkinan serta dua pilihan. Ada teknologi yang menghasilkan hal positif dan juga ada pula efek negatif. Semua itu ibarat sebuah pisau, tergantung siapa yang menggunakannya.

Lembaga pendidikan seperti pesantren dihadapkan kepada pilihan mengikuti zaman atau akan bertahan pada sistem tradisional.

Tanpa membeda bedakan satu sama lain, disini keduanya sama baiknya dan memiliki dasar masing-masing.

Kembali lagi pada siapa yang memegang teknologi, pesantren yang menerima pembaruan ini akan dapat menghiasi dunia modern dengan hal-hal yang lebih positif.

Misalnya saja dalam hal teknologi informasi seperti media sosial.

Dunia media sosial akan banyak memiliki referensi positif jika kalangan pesantren terampil bermedia.

Konten-konten di dalamnya berisikan ajaran agama dengan tampilan yang segar dan menarik.

Salah satu kekhawatiran sebagian orang mungkin tertuju pada santri yang akan terganggu belajar atau mengajinya jika aktif bersosial media.

Dalam hal ini pihak pesantren pasti telah membuat peraturan dan jam kapan mereka diizinkan membuka media sosial.

Setelah itu merek akan kembali pada aktivitas dengan disiplin yang ketat.

Pernyataan Ulang Pendapat

Segala hal pasti akan menimbulkan akibat atau efek, baik positif atau negatif.

Akan tetapi, kita akan mengembalikan lagi hal tersebut pada masyarakat.

Perihal pesantren modern yang mulai melek teknologi dan melek media, itu adalah hal baik yang dapat kita rasakan.

Satu sisi kita akan mendapatkan pendidikan agama yang mumpuni, dengan tetap mengikuti perkembangan jaman.

5. Sistem Full Day School

Pernyataan Pendapat

Beberapa tahun terakhir kita mendengar tren baru dalam dunia pendidikan, yaitu full day school.

Beberapa sekolah yang menerapkan sistem ini, memiliki jam berangkat 06.30 pagi dan diakhiri pukul 16.00.
Harapannya yaitu agar siswa meningkatkan prestasi dalam bidang akademik.

Dalam sistem full day school, anak-anak akan mendapatkan pendidikan karakter dan sumber pengetahuan yang luas.

Selain itu, full day school dinilai dapat mengurangi kenakalan remaja.

Sebab anak akan lebih lama dalam pantauan sekolah, dan mengurangi aktivitas yang kurang bermanfaat.

Argumentasi

Tak semua pihak setuju dengan program full day school ini. Mereka yang tidak setuju kebanyakan mempersoalkan anak akan kehilangan waktu bersosialisasi.

Namun, sebenarnya anak akan tetap bersosialisasi di lingkungan sekolahnya, yaitu dengan teman-teman satu sekolah.

Tidak menutup kemungkinan sepulang sekolah, si anak masih bisa bersosialisasi dilingkungan tempat tinggal dan lingkungan keluarga.

Jika membandingkan manfaat, khususnya di jaman sekarang yang marak akan kenakalan remaja, dan penyalahgunaan narkoba, full day school menjadi salah satu alternatif yang dapat menanggulanginya.

Anak akan lebih banyak dalam pengawasan dalam pergaulan sehari-hari.

Manfaat lain yang bisa didapatkan, khususnya bagi para wali murid adalah, tidak perlu bingung mencari tempat les atau tambahan pelajaran.

Karena semua sudah diajarkan disekolah secara sistematis. Tak hanya soal pelajaran, soal soft skill para siswa akan dibekali melalui ekstra kurikuler dan keorganisasian.

Pernyataan Ulang Pendapat

Meskipun banyak memiliki manfaat positif, banyak juga yang mengeluhkan efek dari full day school, seperti anak menjadi kelelahan dan kurang fokus, prestasi yang biasa-biasa saja setelah mengikuti program full day school dll.

Sebaiknya kita menimbang seperti apa dampak positif full day school dan seperti apa dampak negatifnya. Lebih banyak yang mana?, hal tersebut dapat dipertimbangkan kembali oleh para wali murid.

Editor: Niken Nurfujitania

Tags

Terkini

Terpopuler