2 Contoh Teks Diskusi Tentang Pendidikan dan Sampah Terbaru 2023, Beserta Strukturnya

13 Januari 2023, 05:35 WIB
2 Contoh Teks Diskusi Tentang Pendidikan dan Sampah Terbaru 2023, Beserta Strukturnya //Pexels/ RODNAE Productions/

SUDUTBATAM.COM - Di bawah ini adalah dua contoh teks diskusi yang dapat dijadikan bahan refrensi untuk belajar bagi siswa.

Tema teks diskusi di dalam artikel ini adalah tentang pendidikan dan sampah, lengkap beserta dengan strukturnya.

Sebagaimana diketahui, teks diskusi merupakan salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia kelas 9 semester 2.

Adapun contoh teks diskusi dengan tema tentang sampah, lengkap beserta strukturnya adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Contoh Kalimat Fakta dan Opini dari Teks Memotret Kondisi Kesehatan di Indonesia

1. Tentang Sampah

- Isu

Sampah menjadi satu hal yang dianggap sangat meresahkan sebab memberikan dampak yang buruk pada lingkungan.

Sampah yang menumpuk akan dapat menyebabkan berbagai penyakit bahkan dapat menyebabkan banjir.

Cara menanggulangi sampah dianggap menjadi permasalahan yang penting di beberapa daerah.
Sebenarnya pemecahan masalah mengenai sampah ini sudah menjadi perdebatan sejak dulu.

- Argumen mendukung

Sebagian orang beranggapan sampah menjadi sesuatu yang tidak dibutuhkan lagi, maka dari itu sampah harusnya dimusnahkan dengan cara dibakar.

Namun, bagi mereka yang mencintai alam, cara tersebut dianggap bukan sebagai solusi melainkan menjadi sebuah bencana baru.

Sampah yang dibakar akan menghasilakan polusi udara berupa bau yang tidak sedap bahkan asap pembakaran yang dihasilkan dari pembakaran itu dapat menipiskan lapisan ozon.

- Argumen menentang

Orang yang mencintai lingkungan lebih memilih penyelesaian berupa dekomposting dan daur ulang sampah.

Contohnya seperti sampah organik, misalnya daun kering, batang pohon, dan sebagainya bisa dijadikan sebagai pupuk kompos melalui proses dekomposting.
Sedangkan sampah non-organik yang memang tidak bisa mengalami pembusukan, bisa dilakukan daur ulang.

- Kesimpulan

Pada dasarnya sampah bisa diolah dan dimanfaatkan kembali. Pengolahan dan penanganan sampah yang ramah lingkungan merupakan cara paling tepat untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang ada.

Baca Juga: Fakta dan Opini Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia, Kelas 12 Halaman 143

2. Tentang Pendidikan

Isu:

Full day school adalah program sekolah yang meminta siswa mengikuti proses belajar mengajar secara penuh sepanjang hari.

Full day School diselenggarakan mulai pukul 07.00 pagi hingga 16.00 sore.

Namun, karena sistem ini mengharuskan siswa berada di sekolah selama sehari penuh maka banyak pro dan kontra yang menyertai program ini.

Argumen mendukung:

Dengan memasukkan anak-anak di program full day school, orang tua meminta anak-anaknya lebih banyak menghabiskan waktu belajar di lingkungan sekolah daripada di rumah.

Dengan demikian, kondisi anak didik diharapkan lebih matang baik dari segi materi akademik maupun non akademik.

Sebagai orang tua ayo tanamkan semangat pada anaknya untuk mengikuti full day school karena full day school dianggap sebagai solusi terbaik untuk mengantisipasi dampak buruk globalisasi.

Full day school dianggap memberikan pelajaran, pembiasaan yang baik, pendidikan dan pelatihan yang cukup agar siswa dapat mencapai dan memenuhi program jaminan mutu sekolah.

Argumen menentang:

Tetapi, pihak yang tidak setuju beragumen bahwa tingkat konsentrasi anak berbeda-beda.

Bisa dikatakan jenjang SD masih tergolong anak-anak yang mudah bosan dan jenuh.

Selain itu, jika dilihat dari segi fisik hal ini juga tidak baik atau buruk bagi kesehatan.

Baca Juga: Meta UBE Blacklist Internasional Menjadi Andalan di Ajang M4 World championship

Siswa juga butuh istirahat yang cukup agar konsentrasinya tetap terjaga dan maksimal untuk mampu mencerna pelajaran yang diberikan.

Lalu, dari segi sosial dan geografis daerah pelosok dianggap belum cocok untuk diterapkan program full day school.

Kebanyakan orang tua siswa yang berada di pelosok bermata pencaharian sebagai petani, buruh, nelayan, dan sebagainya.

Orang tua pun membutuhkan anaknya sepulang sekolah untuk membantu mereka seperti memasak dan bersih-bersih.

Kesimpulan:

Sebenarnya, diadakannya program tergantung sarana dan prasarana yang disediakan sekolah.

Jika prasarana sekolah memadai dan kegiatan yang diselenggarakan di sekolah dibuat menarik, maka full day school akan berjalan menyenangkan.

Sebaliknya, jika prasarana sekolah kurang memadai dan kegiatan di sekolah full pelajaran formal maka kegiatan full day school akan sangat membosankan.

Hal seperti inilah yang membuat siswa mudah bosan dan pelajaran tidak akan efektif.

Jadi sebaiknya, mari menjadikan kegiatan full day school dapat diseimbangkan dengan sarana dan prasarana yang memadai dan kegiatan yang menarik dan menyenangkan.***

Editor: Niken Nurfujitania

Tags

Terkini

Terpopuler