Memahami Teks Diskusi, Pengertian hingga Struktur dan Kaidah Kebahasaan

13 Februari 2023, 20:30 WIB
Memahami Teks Diskusi, Pengertian hingga Struktur dan Kaidah Kebahasaan /Pixabay/

SUDUTBATAM.COM - Teks diskusi yaitu teks yang berisi dua argumen tentang suatu isu yang akan didiskusikan.

Pembahasan masalah pada teks ini menggunakan dua argumen, yakni argumen yang mendukung atau pro serta argumen penentang atau kontra.

Pada saat Kamu mengetahui suatu permasalah, salah satu hal yang bisa menjadi solusi untuk menyelesaikannya adalah dengan cara melakukan diskusi.

Ada pun tujuan teks Diskusi yaitu menyajikan pendapat, sudut pandang, atau perspektif yang berbeda terhadap suatu permasalahan.

Baca Juga: Lima Tempat Wisata Pantai di Kalimantan Selatan, Cocok Dikunjungi saat Liburan Akhir Pekan

Jadi, pihak yang berdiskusi kemudian akan saling bertukar pikiran dan mendapat perspektif yang beragam.

Berikut ini beberapa struktur teks diskusi:

1. Isu
Isu berisi mengenai masalah yang akan didiskusikan atau dibahas lebih lanjut.

2. Argumen yang mendukung
Pada bagian pendapat yang mendukung ini, kamu dituntut untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai penjelasan tentang masalah yang sedang dibahas.

3. Argumen yang menentang
Argumen yang menentang berisi mengenai pertentangan terhadap masalah yang sedang dibahas disertai alasan-alasan yang mendukung.

4. Kesimpulan
Berisi kesimpulan dan rekomendasi mengenai isu yang dibahas. Usahakan mengambil jalan tengah dari isu yang dibahas.

Beberapa kaidah kebahasaan yang dapat kamu jumpai pada sebuah teks diskusi umumnya memiliki ciri ciri tersendiri, seperti:

1. Memakai istilah umum supaya dapat dipahami oleh semua peserta diskusi.

Menggunakan kata modalitas seperti, harus, wajib, akan, ingin, mungkin, bila, atau apabila.

2. Memakai kata kerja aksi, seperti mengakibatkan, menjadikan, menyebabkan, atau membuat.

3. Menggunakan tanda penghubung perlawanan yang berisi kata–kata untuk menunjukkan suatu perbandingan atau suatu hal yang kontras.

Contohnya, tetapi, sedangkan, namun, tidak…tetapi, di pihak lain, sebaliknya, bukan…melainkan.

4. Memakai kohesi gramatikal dan kohesi leksikal.

5. Biasanya menggunakan kalimat tanya di awal.

Adapun contoh teks diskusi yaituu tentang pergaulan bebas anak muda.

Isu :
Di zaman sekarang, remaja amat mudah untuk bergaul di luar pemikiran kita. Kenakalan remaja semakin lama semakin menjadi.

Banyak orang tua yang sudah melarang anaknya keluar malam karena mereka takut mereka akan melakukan tindakan yang tidak wajar.

Tetapi, ada juga orang tua yang telah membebaskan anaknya untuk keluar di waktu malam hari.

Argumentasi :
Pergaulan bebas pada remaja seperti ini ada sisi positifnya. Antara lain remaja akan memperoleh teman baru, hubungan antar teman akan semakin akrab serta mereka dapat berbagi pengalaman dan juga pengetahuannya.

Melihat banyaknya sisi positif, tetapi juga memiliki banyak sisi negatif dari adanya pergaulan bebas remaja ini.

Kesimpulan :
Berbagai masalah pergaulan bebas remaja ini terjadi sebab kurangnya perhatian dari orang tua.

Sehingga para remaja menjadi tidak terawat serta terjerumus ke dalam hal tidak baik seperti seks bebas, narkoba, dan yang lainnya.

Hingga pada akhirnya membuat prestasi siswa di sekolah menurun karena tidak bisa berkonsentrasi dengan baik ketika pembelajaran dimulai.

Itulah tadi ringkasan sedikit mengenai teks diskusi.***

Editor: Fadhil

Tags

Terkini

Terpopuler