3 Contoh Teks Cerita Pendek Terbaru Beserta Strukturnya untuk Semester 2 Kelas 9

9 Mei 2023, 10:00 WIB
Contoh Teks Anekdot Lucu Singkat dan Terbaru 2022, Dapat Dijadikan Refrensi Belajar /Picabay.com/StartupStockPhotos/

SUDUTBATAM.COM – Berikut ini 3 contoh teks cerita pendek terbaru beserta strukturnya untuk semester 2 kelas 9.

Cerita pendek atau bisa juga disingkat dengan cerpen merupakan wujud dari cerita yang memiliki alur yang pendek, biasanya cerpen ini memiliki ukuran-ukuran panjang dan pendeknya sendiri.

Namun, cerpen biasanya dibacakan sekitar 10 sampai 30 menit dan jumlah katanya berkisaran 500 – 10.00 kata (untuk paling banyak), itu sebabnya cerpen bisa dibacakan sambil duduk.

Biasanya cerpen mengangkat persoalan manusia secara khusus, diceritakan persoalan hidupnya dan di potret dari kehidupan nyata, namun tokoh atau karakternya di rekayasa demi menambah experience pendengar.

Baca Juga: Contoh Kata Sambutan Perpisahan Sekolah SMA atau SMK, Singkat dan Mudah Diingat

Adapun struktur dari cerita pendek ini seperti: Orientasi, pada bagian ini pembaca akan diperkenalkan dengan watak, dan hubungan dari salah satu atau antara tokoh. Rangkaian peristiwa adalah serangkaian peristiwa yang tidak akan terduga ke depannya.

Komplikasi adalah konflik atau puncak dari suatu permasalahan sebuah alur cerita bagi para tokoh di dalam cerita tersebut dan Resolusi adalah bagian dari pemecah masalah tersebut.

Berikut di bawah ini 3 contoh teks cerita pendek terbaru beserta strukturnya untuk semester 2 kelas 9.

Teks 1 “Bertaruh dengan Masa Depan”

(Orientasi)
"Masih ada Tuhan di atas sana. Ingat, kamu tidak sendiri. Namun, kamu harus beradaptasi, sebab dunia tak selamanya teduh."

(Rangkaian Peristiwa)
Ucapan itu masih terngiang-ngiang di kepalaku. Masuk ke pelosok telinga. Lantas, diputar berulang-ulang di dalam sana. Suara serak-serak basah yang biasanya renyah untuk didengar. Kini membuatku sedikit bergidik ngeri. Menyergap dalam rasa panik.

Namun, cepat atau lambat, sementara atau selamanya. Aku bisa mencerna dengan baik kalimat itu. Terima kasih, Kakek. "Baiklah, pertemuan hari ini sampai di sini saja. Jaga kesehatan kalian selalu! Wassalamualaikum,

(Komplikasi)
lebih cepat dari biasanya". Video konferensi hari ini selesai Sepekan lalu, bukan sepekan lalu, lebih tepatnya hampir setahun yang lalu. Pandemi menyergap seluruh penjuru dunia.

(Resolusi)
Pendidikan harus terhambat. Mengharuskan pembelajaran dilaksanakan secara online. Meski semuanya terasa lambat, tapi inilah kehidupan saat ini. Hendak mengingkarinya sudah tak kuasa. Munafik.
Karya: Noor Cholis Hakim

Teks 2 “Jupri Menyesal Atas Kenakalannya”

(Orientasi)
Jupri baru saja menginjak bangku sekolah SMA. Di sekolah barunya, ia mendapatkan banyak teman-teman.

(Rangkaian Peristiwa)
Namun teman-teman itu sebenarnya memberikan pengaruh kurang baik, bahkan saat masih SMP teman-teman Jupri sempat berurusan dengan polisi karena kenakalan remajanya.

Namun, Jupri merasa bahwa kenakalan yang dilakukan oleh teman-temannya sangat keren.

Itu sebabnya Jupri berusaha mengikuti jalan teman-temannya. Jupri mulai merokok dan balapan motor saat malam hari.

(Komplikasi)
Saat kelas 2 SMA, Jupri diajak oleh temannya untuk balapan dengan siswa SMA lain. Ia datang sambil membawa motor kesayangannya.

Jupri kemudian ikut balapan, motornya melaju sangat kencang sampai teman-temannya yakin Jupri akan menang.

Namun secara tidak sengaja, Jupri menabrak seseorang yang sedang menyeberangi jalan. Jupri kemudian melarikan diri ke rumah dan terpaksa meminta bantuan orang tuanya.

Baca Juga: Sambutan Perpisahan Sekolah dari Guru atau Kepala Sekolah, Singkat dan Penuh dengan Makna

(Resolusi)
Semenjak kasus tersebut ditangani polisi, Jupri menyesal dan tidak pernah ikut temannya lagi.

Teks 3 “Obat Bosan dari Nenek”

(Orientasi)
Ayah dan Ibu belum pulang dari kantor. Mbak Asti dan Mas Pur pergi kuliah. Kawan bermain Lili, Oni sedang sakit kuning. Vita, tetangga sebelah sedang pergi ke rumah saudaranya. Nah, tinggal Lili dan Mbok Nah yang ada di rumah. Mbok Nah sibuk menyetrika.

Lili merasa kesal dan bosan. PR sudah selesai. Dia tak tahu lagi apa yang harus dilakukannya. Biasanya dia bisa bermain dengan Vita atau Oni.

(Rangkaian Peristiwa)
"Sudah, tidur saja Li!" usul Mbok Nah.

"Ah, orang tidak mengantuk disuruh tidur!" Lili menggerutu. "Atau main ke rumah Dede? Biar Mbok antarkan!" Mbok Nah menawarkan.

"Malas ah, rumahnya jauh. Biasanya jam empat begini dia belum bangun. Dia 'kan harus tidur siang setiap hari!" Lili menolak. Tiba-tiba Lili mendapat gagasan. Dia pergi ke kamar Ibu dan menelepon Nenek.

Sesudah bercakap-cakap sejenak, Lili mulai mengeluh, "Nek, kalau tiap hari begini Lili bisa mati. Bosannya setengah mati. Vita pergi, Oni sakit. Di rumah tak ada siapa-siapa!" "Wah, wah, jangan sebut-sebut mati. Bosan itu 'kan penyakit yang paling gampang diobati. Sudah setua ini Nenek tak pernah merasa bosan!"

"Tentu saja. Cucu-cucu yang tinggal sama Nenek segudang. Di sana 'kan selalu ramai. Di sini sepi!"

"Selalu sepi tidak enak, selalu ramai juga tidak enak. Nah, begini saja. Kamu sabar sebentar. Nenek akan segera datang membawakan obat untuk penyakit bosanmu!"

"Baiklah, cepat datang, ya Nek!" kata Lili dengan gembira dan meletakkan gagang telepon. Dalam hati Lili bertanya-tanya seperti apa kiranya obat bosan itu.

Kalau berbentuk pil, wah, lebih baik tidak usah saja. Kalau berbentuk permainan, nah ini lebih asyik. Tetapi, mainan pun lama-lama bias membosankan.

Sambil menunggu Nenek datang, Lili mendekati Mbok Nah lagi. "Mbok, Mbok, Nenek mau datang membawakan obat bosan. Tahu tidak Mbok, obat bosan itu seperti apa sih?" Mbok Nah tertawa, lalu menggeleng-gelengkan kepala.

"Lili, Lili, mana ada sih obat bosan? Ada juga obat batuk, obat sakit perut, obat flu. Kalau Mbok Nah bosan, obatnya sih gampang saja. Stel saja kaset dangdut. Hilang sudah rasa bosannya!" kata Mbok Nah.

Sekarang Lili yang tertawa. "Kalau saya sih tambah bosan mendengar kaset lagu dangdut. Kaset lagu anak-anak saja, paling seminggu enak didengar. Sesudah itu bosan saya mendengarnya!" kata Lili.

(Komplikasi)
"Ya, sudah. Kesukaan orang 'kan Iain-Iain. Kita lihat saja nanti, Nenek bawa obat bosan yang bagaimana!" kata Mbok Nah. Empat puluh menit kemudian Nenek datang. Lili menyambutnya dengan gembira. Nenek mengeluarkan beberapa buah buku dari tasnya.

"Yaaa, obat bosannya bukuuuu. Lili kan malas baca buku!" seru Lili dengan kecewa.

"Hei, kamu belum tahu nikmatnya membaca buku rupanya. Kalau sudah senang membaca, kamu tidak akan pernah merasa bosan lagi. Nah, sekarang coba kamu baca buku yang ini!" kata Nenek sambil memberikan sebuah buku cerita bergambar.

"Kalau tebal, malas ah bacanya!" kata Lili dengan segan. "Tidak, ini cuma 24 halaman. Tiap halaman ada gambarnya dan teksnya sedikit. Ceritanya tentang beruang kecil. Bagus, Iho! Anak-anak di berbagai negara sudah membaca buku ini!" Nenek memberi semangat.

(Resolusi)
Lili mulai membaca. Eh, ternyata menarik juga. Nenek tersenyum dan berkata, "Kamu sudah kelas empat. Sayang sekali kamu belum mengenal banyak cerita yang bagus. Sebetulnya buku bukan hanya buku cerita, tetapi ada juga buku tentang berbagai pengetahuan. Misalnya kamu mau tahu asal minyak tanah, atau cara kerja tukang pos, atau tentang menanam bunga atau apa saja, semua ada bukunya!"

"lya, Nek? Kalau buku cara membuat mainan dari kertas, ada tidak Nek? Itu Iho, seperti membuat perahu, burung. Lili mau baca buku itu kalau ada!" kata Lili.

"Tentu saja ada. Nanti, kita bisa cari di toko buku. Nenek akan tunjukkan berbagai macam buku. Sekarang, kamu bisa membaca buku-buku yang tipis ini dulu. Nanti, makin lama kamu akan terbiasa dan senang membaca buku cerita yang lebih tebal. Kalau kamu suka membaca, kamu tak akan merasa bosan. Bermain dengan kawan memang suatu hal yang baik, tetapi kebiasaan membaca juga perlu dipupuk. Nanti kalau kamu menjadi mahasiswi, kamu sudah terbiasa membaca buku pelajaran yang tebal-tebal!" kata Nenek.

"Buku ceritanya dari mana, Nek?" tanya Lili.

"Nanti Nenek belikan beberapa. Lalu setiap bulan Ibu bisa membelikan satu atau dua buah buku. Kemudian kamu bisa tukar pinjam dengan kawan-kawanmu yang punya buku cerita. Selain itu kamu juga bisa pinjam dari perpustakaan sekolah. Di sekolahmu ada perpustakaan tidak?" tanya Nenek.

"Ada. Tapi Lili belum pernah pinjam!" Lili mengaku terus terang.

"Lili! Lili! Seharusnya, perpustakaan sekolah dimanfaatkan. Tetapi, baiklah! Sekarang Nenek akan membimbingmu. Nenek akan pinjamkan buku-buku yang menarik, supaya kamu rajin membaca. Sesudah itu berangsur-angsur kamu mulai membaca buku yang banyak teksnya!" kafa Nenek.

Selama satu bulan Nenek akan sering datang membawa buku cerita untuk Lili. Sampai akhirnya, bila Lili sudah gemar membaca, Nenek tak perlu lagi membawakan buku-buku cerita.

Lili sudah bisa mencari sendiri buku cerita atau pengetahuan yang dibacanya. Yang penting juga, Lili sudah mendapat obat bosan yang ampuh dari Nenek, hingga seumur hidup dia akan bebas dari penyakit bosan.

Itulah 3 contoh teks cerita pendek terbaru beserta strukturnya untuk semester 2 kelas 9.***

Editor: Niken Nurfujitania

Tags

Terkini

Terpopuler