8 Contoh Teks Anekdot Terbaru Beserta Stukturnya

- 4 Agustus 2022, 17:30 WIB
8 Contoh Teks Anekdot Terbaru Beserta Stukturnya
8 Contoh Teks Anekdot Terbaru Beserta Stukturnya /pexels/Louis Bauer/

SUDUTBATAM.COM - Artikel ini akan membahas tentang teks anekdot. Teks anekdot merupakan salah satu materi yang terdapat pada pelajaran Bahasa Indonesia SMA.

Teks anekdot adalah sebuah cerita atau kisah singkat yang lucu dan menarik, yang bisa jadi dibuat berdasarkan fenomena atau pengalaman hidup seseorang yang biasanya memiliki makna tersirat didalamnya.

Dalam teks anekdot selalu menyangkut dan mengangkat cerita tentang tokoh-tokoh penting karena teks anekdot yang disampaikan biasanya bertujuan untuk menyindir namun dibalut dengan komedi. Sindiran halus yang disampaikan dalam teks anekdot nggak kasar atau menyakiti seseorang.

Stuktur teks anekdot adalah :

a. Abstraksi
Abstraksi terletak pada bagian awal paragraf teks anekdot, yang berisi tentang gambaran awal tentang isi dari teks anekdot.

Baca Juga: Klasemen BRI Liga 1 Pekan Kedua, Lengkap Jadwal Pertandingan Pekan Ketiga

b. Orientasi
Orientasi merupakan latar belakang dari sebuah cerita atau awal mulanya bagaimana cerita bisa terjadi.

c. Krisis
Krisis merupakan bagian munculnya sebuah masalah dalam teks anekdot. Cerita yang disajikan biasanya hampir memuncak dan menuju ke penyelesaian.

d. Reaksi
Reaksi merupakan jawaban dari sebuah permasalahan pada sebuah krisis. Pada bagian ini berisikan penyelesaian masalah atau inti dari kritik dan memuat unsur lucu atau mengesankan.

e. Koda
Koda berisi penutup, yang merupakan penegasan terhadap hal yang disindir.

f. Re-orientasi
Pada bagian re-orientasi merupakan bagian paling akhir dari teks anekdot.


Berikut adalah 15 contoh tes anekdor yang dapat kamu jadikan refrensi :

1. "Mengajari Adik Berenang"

Pagi hari di sebuah kolam renang, seorang kakak sedang mengajari adiknya berenang.
"Aku tidak mau malu karena tidak bisa berenang ka," kata sang adik.
"Kakak akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah dik," jawab sang kakak.
Mendengar hal itu, sang adik pun gembira. Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang kak tampak bersedih, sementara sang adik tampak gembira.
"Terima kasih kak, akhirnya kakak bisa mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai, tapi kenapa kakak bersedih?" tanyanya.
"Yang kamu kuasai itu gaya batu, dik!" pungkas sang kakak.

Baca Juga: Klasemen BRI Liga 1 Pekan Kedua, Lengkap Jadwal Pertandingan Pekan Ketiga

2. "Cara jadi orang pintar"

Di dalam sebuah kelas sedang terjadi kegiatan belajar mengajar, di mana sang guru melakukan tanya jawab dengan para muridnya.
Ibu guru: “Anak-anak, apa tandanya seseorang dikatakan pintar?”
Ulfi: “Orang dikatakan pintar kalau dia rajin membaca Bu.”
Ibu Guru: “Bagus! Ada lagi?”
Bono: “Rajin menulis juga Bu tentunya.”
Ibu Guru: “Ya Bono, kamu betul.”
Ulfi: “Tapi rajin menyontek juga Bu.”
Bono: “Iya Bu, kalau tidak menyontek kita tak akan bisa apa-apa. Misalnya, dalam membuat pesawat terbang dari kertas, kalau tidak menyontek caranya tentu tak kan bisa. Betul kan Bu guru?”
Ibu Guru: “Oh iya ya betul juga kamu Bon.”
Bono: “Yes! Berarti hari ini kita boleh menyontek teman-teman agar jadi orang pintar.”
Ibu Guru (Bingung).

3. "Sejarah"

Pak Sardi, guru sejarah, sedang mengadakan tanya jawab dengan murid-muridnya.
Pak Sardi : “Reni, tanggal berapa teks proklamasi dibacakan?”
Reni : “17 Agustus 1945 Pak”
Pak Sardi : “Pandai kamu. Safi, siapa yang mengetikkan teks proklamasi?”
Safi : “Sayuti Melik Pak”
Pak Sardi : “Pintar semua kalian. Nah, Lafi, di mana teks proklamasi ditandatangani?”
Safi : “Emmm…nganu Pak. (masih belum cukup sadar). Di sebelah bawah agak ke kanan dikit sepertinya Pak”
Pak Sardi : “Halah kamu ini. Kamu tidur terus dari tahun 45 ya?”

4. "Muka Pejabat"

Reuni berlangsung di sekolah Pancasila. Jaja bertanya pada Ucup: "Wah, kamu jadi pejabat, ya?".
"Kok tahu kamu?", tanya Jaja.
Lalu Ucup menjawab, "Ya, tahulah...wajahmu kan terlihat seperti gambar uang".
Mereka pun tertawa bersama, dan hanyut dalam suasana gembira.

5. "Sedekah"

Alkisah, terdapat seorang pengemis tua yang sedang meminta-minta kepada anak muda.
"Nak, minta sedekahnya, Nak," pinta si pengemis tersebut.
Si anak muda lantas mengambil uang sepuluh ribuan di sakunya. Diberikannya uang tersebut kepada sang pengemis tua sambil berkata,
"Kembali lima ribu ya, Pak!" pinta pemuda tersebut.
Bapak pengemis tua tersebut kemudian menyodorkan mangkuk yang berisi uang kembalian,
"Ini, Nak, kembaliannya silahkan diambil."
"Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak," ucap pemuda tersebut keheranan.
"Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah."

6. "Rayuan Maut"

Dinda: Mama tau nggak, apa persamaan mama sama macan?
Mama: Masa mama disamain dengan macan sih nak.
Dinda: Iya lah mama, mama itu galak, terus judes persis kayak macan. Tapi walau gitu macan tetap akan melindungi anaknya, sama kayak mama. Jadinya, aku sayang banget sama mama.
Mama: Aduh rayuanmu maut banget. Tapi kamu juga kayak topeng monyet lho..
Dinda: Masa aku kayak topeng monyet sih Mah?
Mama: Ia sayang, kalo ada maunya baru muji-muji dan baru mau
Mama: Yah.. mama gitu deh...

Baca Juga: Klasemen BRI Liga 1 Pekan Kedua, Lengkap Jadwal Pertandingan Pekan Ketiga

7. "jual roti"

Penjual roti sedang menjajakan dagangannya saat pagi hari.
“Pak, mau beli rotinya!” teriak anak SD lengkap dengan seragamnya.
“Mau yang mana, coklat atau keju?” tanya si penjual.
Anak kecil itu berdiri termenung cukup lama.
“Nggak jadi, deh. Tadi katanya jual roti, kenapa jadi coklat sama keju?”

"Salurkan Hobi, Ditempat yang Salah"
Pada suatu hari, ada seorang pria petugas kebersihan yang sedang menyapu di pinggir jalanan kota. Tiba-tiba dari arah Barat, ada pengendara mobil yang melemparkan botol plastik, keluar kaca jendela mobil.

Petugas itu pun kesal, akhirnya ia pun menghentikan kegiatan menyapunya dan berteriak kencang.
"Woy.. kalo buang sampah liat-liat dong, jangan buang sampah seenaknya mentang-mentang pakai mobil, hargai saya, nggak liat kalau saya lagi kerja!".

Lalu, mobil itu pun berhenti, dan keluarlah seorang pria berpenampilan rapih berkemeja dan berdasi. Akhirnya, petugas kebersihan memilih untuk menghampiri orang itu.
"Pak, bisa kagak sih kalo buang sampah nggak di jalan? Ini saya susah bersihinnya tau yeh!" kata petugas dengan perasaan kesal.

"Sebelumnya maaf Pak, saya tadi tidak bermaksud gitu" jawab pria itu berdasi itu.
"Masih aja ngeles lu, alasan padahal udah ketahuan" lanjut petugas kebersihan
"Jadi gini Pak, saya ini hobi main basket, dan saya tadi sedang mencoba latihan dengan melempar botol ke tong sampah di sana" jawab pria berdasi menjawab sambil menunjuk tong sampah didekatnya.

Akhirnya petugas kebersihan meninggalkan pembicaraan sambil bergumam dan berbicara dalam hati.
"Duh, orang kaya ada-ada aja ye, dasar orang-orang zaman sekarang tambah aneh aja".

8.  "padahal sama-sama maling"

Yuda dan Rafa menonton televisi di pos ronda.
Mereka melihat kasus pencurian satu pohon pisang, pelakunya dipenjara 5 tahun.

“Para koruptor negeri ini cuma dipenjara 1 tahun dan masih bisa jalan-jalan,” kata Rafa bingung.
“Pemerintah lebih mementingkan satu pohon pisang. Jadi hukumannya lebih lama dari maling berdasi itu,” jawaban Yuda membuat Rafa mengangguk paham.***

Baca Juga: Klasemen BRI Liga 1 Pekan Kedua, Lengkap Jadwal Pertandingan Pekan Ketiga

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah