A: “Silakan duduk. Saya prihatin dengan kinerja kamu belakangan. Adakah hal yang mengganggumu?”
B: “I have been pretty occupied at home. I apologize for letting it affect work. I will definitely pay more attention.”
B: “Saya sangat sibuk di rumah. Saya minta maaf karena hal ini berpengaruh pada kinerja di kantor. Saya akan memberi lebih banyak perhatian.”
A: “I understand. But I still have to take some heat on your work. You have been late numerous times, your projects are not as detailed as it used to be, and you missed a deadline last week.”
A: “Saya mengerti, tapi saya tetap harus mengevaluasi kinerja kamu. Kamu sering sekali terlambat, pekerjaan tidak lagi detil seperti dulu, bahkan kamu terlambat dari tenggat pekan lalu.”
B: “I am really sorry, and I won’t let it happen again. I understand that I have been underperforming, and I will step it up.”
B: “Saya benar-benar minta maaf, hal ini tidak akan terjadi lagi. Saya sadar betul kinerja saya menurun, akan saya tingkatkan kembali.”
Baca Juga: Jadwal Kapal Pelni Bulan Agustus dan September 2022 Semua Rute dan Harga Tiket
A: “I hope so. I will explain it to the director. But I don’t know how much more he will tolerate. That’s all I had, so you’d better go back to work.”
A: “Saya harap demikian. Saya akan menjelaskannya pada direktur. Tapi saya tidak tahu apakah dia masih menoleransi. Cukup itu saja, silakan kembali bekerja.”
B: “Ok. I really will change things around. Thanks for understanding.”