Kumpulan Contoh Dialog Bahasa Inggris Agreement and Disagreement Mudah, Lengkap dengan Artinya

- 31 Agustus 2022, 17:15 WIB
Kumpulan Contoh Dialog Bahasa Inggris Agreement and Disagreement Mudah, Lengkap dengan Artinya
Kumpulan Contoh Dialog Bahasa Inggris Agreement and Disagreement Mudah, Lengkap dengan Artinya /Freepik/ Racool_Studio/

SUDUTBATAM.COM - Dibawah ini merupakan contoh percakapan bahasa Inggris Agreement and Disagreement untuk 2 orang beserta artinya yang mudah dipahami dan diingat.

Agreement and Disagreement merupakan pendapat setuju dan tidak setuju dalam bahasa Inggris.

Perbedaan pendapat pastinya sering terjadi dalam sebuah lingkungan.

Berikut contoh dialog Agreement and Disagreement yang mudah untuk dipelajari:

Baca Juga: Jadwal Kapal Pelni KM Nggapulu Bulan September 2022 Semua Rute Lengkap Harga Tiket

Contoh 1:

Jessica: “Hey, look at this cake. It looks so yummy” (Hei, lihat kue ini. Terlihat sangat lezat.)

Sasa: “You are right. Let’s try one” (Kamu benar. Ayo kita coba)

Jessica: “Ok” (Baik)

Sasa: “What do you think? For me, it is too bland” (Menurutmu bagaimana? menurutku terlalu hambar)

Jessica: “I don't think so. I think it’s perfect” (Aku tidak berpikir seperti itu. Menurutku ini sempurna)

Sasa: “Really? But I can't taste any flavour” (Serius? Tapi aku tidak bisa merasakan rasa apapun)

Jessica: “Yes, but you can eat it with these special creams. You can choose what cream to add on this cake” (Iya, tapi kamu bisa memasaknya dengan krim spesial ini. Kamu bisa memilih krimnya untuk ditambah diatas kue ini)

Sasa: “Ohhh.. I see. I just tried blueberry cream. It so delicious” (Oh, aku mengerti. Aku ingin mencoba krim blueberry. Ini sangat enak.)

Jessica: “Absolutely, i agree with you.” (Benar sekali, aku setuju denganmu.)

Sasa: “I think we can also add honey on this cake.” (Menurutku kita bisa menambahkan madu pada kue ini)

Jessica: “Great idea.” (Ide yang bagus.)

Contoh 2:

Rizky: Dewa, are you sure this is the way to Nayla's house? (Dewa, apa kamu yakin ini jalan yang benar menuju rumah Nayla?)

Dewa: I'm sure, Rizky. I've been this road before. (Aku yakin, Rizky. Aku sudah sering lewat jalan ini.)

Rizky: I don't know about that, Dewa. Because there's a dead end there. (Aku tidak tahu tentang itu, Dewa. Sebab di depan sana adalah jalan buntu.)

Dewa: We will turn left before the dead end. (Kita akan belok kiri tepat sebelum jalan buntu itu.)

Rizky: Ok then, I trust you. (Baiklah, aku percayakan padamu.)

Contoh 3:

Rose: Hei, Chris. What do you think we should give to Nia for her birthday? (Hai, Chris. Menurutmu apa yang sebaiknya kita berikan pada Nia pada hari ulang tahunnya?)

Chris: I think we should give her a new helmet, because she often ride a motorcycle. (Aku pikir kita sebaiknya memberikan dia sebuah helm baru, karena dia sering mengendarai sepeda motor.)

Rose: I disagree, Chris. She already has a good helmet. How about a bag? She wears the same bag everyday to go to school. So, I think it would be great if we give her a bag. (Aku tidak setuju, Chris. Dia sudah punya helm yang bagus. Bagaimana kalau sebuah tas? Dia memakai tas yang sama setiap hari ke sekolah. Jadi, saya pikir akan sangat baik jika kita memberinya sebuah tas.)

Chris: Hmm. Okay then. I agree. Let’s buy her a bag today after dinner. (Hmm. Baiklah kalau begitu. Aku setuju. Ayo kita belikan dia sebuah tas hari ini setelah makan malam.)

Rose: Alright. (Baiklah.)

Contoh 4:

Henry: Don’t forget to turn left after the red light, Minho. (Jangan lupa untuk belok kiri setelah lampu merah, Minho)

Minho: Are you sure, Henry? (Apakah kamu yakin, Henry?)

Henry: Of course. Turn left now! (Tentu saja. Belok kiri sekarang!)

Minho: Oops! (Ups!)

Henry: Minho, why didn't you turn left? It’s the quickest way to get there. (Minho, mengapa kamu tidak belok kiri? Itu adalah jalan tercepat untuk sampai ke sana.)

Minho: I don’t think so. If we turned left, we would be stuck in a traffic jam. Hence, the journey would take some more time.  (Aku tidak setuju. Jika kita belok kiri, kita akan terjebak macet. Oleh karena itu, perjalanan akan memakan lebih banyak waktu)

Henry: All right. Let’s see if you're right. (Baik. Mari kita lihat jika kamu benar)

Minho: Trust me, Henry. This is the best route to get there faster. (Percayalah padaku, Henry. ini adalah rute terbaik untuk sampai kesana dengan cepat)

Henry: Alright then. (Baiklah kalau begitu.)

Contoh 5:

Amel: "Hello Nadia, what are you doing?" (Halo Nadia, apa yang sedang kamu lakukan?)

Nadia: "Hello Amel, I'm working on a math assignment, but it's really hard to find the answer." (Halo Amel, aku sedang mengerjakan tugas matematika, tapi sangat sulit untuk menemukan jawabannya.)

Amel: "Are there still many unanswered tasks?" (Apakah tugasnya masih banyak yang belum terjawab?)

Nadia: "Yes, Amel." (Iya, Amel.)

Amel: "Which one?" (Yang mana?)

Nadia: "Number 5. I think the answer is 167." (Nomor 5. Menurutku jawabannya 167.)

Amel: "I can't agree with that, Nadia. The answer is 160." (Aku tidak setuju dengan itu, Nadia. Jawabannya adalah 160.)

Nadia: "Ah, i see. thank you so much, Amel." (Ah, aku mengerti. Terima kasih banyak, Amel.)

Contoh 6:

Amel: “What are you doing?” (Apa yang sedang kamu lakukan?)

Tasya: “I’m making math homework, but I confused with this part.” (Aku sedang membuat tugas sekolah matematika, namun aku bingung bagian ini.)

Amel: “Alright, lemme see.” (Baiklah, biar aku lihat.)

Tasya: “Yes, sure.” (Ya, tentu.)

Amel: "In my opinion, this part is 16." (Menurutku, bagian ini adalah 16.)

Tasya:"Well, i think my answer is true and i agree with you. thank you." (Okay, menurutku jawabanku benar dan aku setuju denganmu. Terima kasih.)

Amel: “Yes, you are welcome.” (Iya, sama-sama.)

Contoh 7:

Tika: Hello, Deni! (Halo, Deni!)

Roni: What's up, Tika? (Apa kabar, Tika!)

Tika: Fine. finally we meet again. (Baik-baik saja. Akhirnya kita bertemu lagi ya.)

Roni: Yup, glad to see you again after long time. (Iya, senang bertemu denganmu lagi setelah sekian lama.)

Doni: Hey guys, what's up? (Halo teman-teman. Apa kabar?)

Tika & Roni: We're fine, Doni.

Doni: It's sad when our exams are in different rooms. (Sedih sekali saat ujian kita beda ruangan.)

Tika: I agree with that. (Aku setuju dengan itu.)

Roni: You're not the only one who feels that way, Doni. (Kamu tidak sendirian yang merasakan hal itu, Doni.)

Doni: But now we've met again, guys. (Tapi sekarang kita sudah bertemu kembali, teman-teman.)

Contoh 8:

Tika: Hi, guys. Where is Annisa? (Hi, teman-teman. Annisa dimana ya?)

Doni: That's right, I haven't seen it since earlier. (Benar juga, aku belum melihatnya dari tadi.)

Roni: There she is, running towards us. (Itu dia sedang berlari ke arah kita.)

Annisa: Omg, Hello guys! (Wah, halo teman-teman!)

Tika, Roni, Doni: Hello, Annisa. (Halo, Annisa.)

Annisa: Yay! Finally, the exams are over and we met again. Now it's time for us to enjoy the holidays! (Yay! Akhirnya ujian telah berakhir dan kita bertemu lagi. Sekarang waktunya kita untuk menikmati liburan!)

Doni: But guys, i think I didn't do the exams well (tapi, aku rasa, aku tidak menjawab soal ujian dengan baik.)

Roni: Honestly, I feel that way too. (Sejujurnya, aku merasakan hal itu juga.)

Annisa: It's okay, we've tried our best. Whatever the results, we can use them as our evaluation in the future. (Tidak apa, kita sudah berusaha dengan maksimal. Apapun hasilnya nanti bisa kita jadikan sebagai bahan untuk evaluasi di ujian berikutnya)

Doni: Thank's Annisa. By the way, where are you guys planning to go this holiday? (Terima kasih Annisa. Oh iya, liburan kali ini kalian berencana untuk pergi ke mana?)

Annisa: I'm going to visit Grandma's house in Canada. How about you guys? (Aku akan mengunjungi rumah nenek di Canada. Bagaimana dengan kalian?)

Tika: My family and i will going to Bali. (Keluargaku dan aku akan pergi ke Bali.)

Roni: I'm not going anywhere. (Aku tidak pergi kemana-mana.)

Doni: I don't have any plans to go on vacation. I saw on the bulletin board that there will be a scientific essay competition and the winner can go to Japan. So, I want to use this vacation time to practice scientific writing with my team and teacher (Aku tidak ada rencana untuk pergi berlibur. Aku sempat melihat di papan pengumuman bahwa akan diadakan lomba karya ilmiah dan pemenangnya bisa pergi ke Jepang. Jadi, aku ingin memanfaatkan waktu liburan ini untuk berlatih menulis ilmiah dengan tim dan dosen pembimbing)

Annisa: That's cool! I hope you will have a good time! (Itu keren! Kuharap kau akan punya waktu menyenangkan di sana! )

Doni: Thank you, and enjoy your holiday in Canada and Bali, Annisa and Tika! (Terima kasih dan selamat menikmati liburanmu di Kanada dan Bali, Annisa dan Tika!)

Contoh 9:

Bintang: Hello, Mal. What's up? (Halo, Mal. Ada apa?)

Amal: I just read this news about a man with cancer who begged his doctor to euthanize him, but the doctor refused his request. (Aku baru saja membaca berita tentang seorang pria penderita kanker yang meminta dokternya untuk melakukan euthanasia terhadapnya, tetapi dokter menolak permintaannya)

Bintang: So? (Jadi?)

Amal: Isn’t the doctor cruel? I mean, the man just wanted to end his suffering, but he refused to help him. (Dokternya jahat, ya? Maksudku, pria itu hanya ingin mengakhiri penderitaannya, tetapi dia menolak menolongnya)

Bintang: In my opinion, the doctor isn't cruel. (Menurutku dokternya tidak jahat)

Amal: Why did you say that? (Kenapa kamu mengatakan hal itu?)

Bintang: It’s because I don't support euthanasia. (Itu karena aku tidak mendukung euthanasia)

Amal: But why? (Tapi mengapa?)

Bintang: Euthanasia is an assisted suicide. I know that the patient requested it to end his pain and suffering, but death isn’t the right solution to that. He has to survive and continue his life, and let death come naturally. (Euthanasia adalah bunuh diri yang dibantu. Aku tahu bahwa pasien memintanya untuk mengakhiri rasa sakit dan penderitaannya, tetapi kematian bukanlah solusi yang tepat. Dia harus bertahan dan melanjutkan hidupnya, dan biarkan kematian datang secara alami)

Amal: But what if he really couldn't stand his pain? (Tetapi bagaimana jika dia benar-benar tidak bisa menahan rasa sakitnya?)

Bintang: Yes, he could. God won’t test him beyond his capabilities. (Dia pasti bisa. Tuhan tidak akan mengujinya di luar kemampuannya)

Amal: Ah, I see. (Ah, aku paham maksudmu.)

Bintang: Alright.

Contoh 10:

Adinda: What is your desired salary for this job? (Berapa gaji yang Anda harapkan untuk pekerjaan ini?)

Bulan: Hmm, I expect it in line with my experience and skills. (Hmm, saya berharap itu setara dengan pengalaman dan skil saya)

Adinda: Why don't you go ahead and tell me how much it is? (Bagaimana jika Anda langsung bilang saja kepada saya berapa gajinya?)

Bulan: I expect it $10,000. (Saya berharap $10,000)

Adinda: How about if we offer you this job for $5,000 only? (Bagaimana jika kami menawarkan Anda gaji $5,000 saja untuk pekerjaan ini?)

Bulan: I am afraid I will refuse considering I have years of experience in the field. (Saya khawatir saya akan menolak mengingat saya mempunyai pengalaman bertahun-tahun di bidang ini)

Adinda: You really know your value, and I respect you for that. (Anda sangat tahu nilai Anda, dan saya menghargai Anda atas itu.)

Bulan: Thank you. (Terima kasih.)

Itulah contoh dialog Agreement and Disagreement yang mudah dipahami dan diingat.***

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x