Kumpulan Contoh Teks Editorial Terbaru Beserta Jenisnya Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12

- 15 Oktober 2022, 07:45 WIB
Kumpulan Contoh Teks Editorial Terbaru Beserta Jenisnya Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12.
Kumpulan Contoh Teks Editorial Terbaru Beserta Jenisnya Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12. /Frepik

3. Explanatory Editorial
Teks editorial jenis ini hanya menyajikan masalah atau isu yang sedang terjadi, sementara penilaian atau tanggapan tentang isu tersebut diserahkan sepenuhnya pada pembaca.

Jenis editorial ini hanya merangsang pembaca untuk terprovokasi mengenai kepentingannya dari suatu isu yang disajikan. Pada umumnya, masalah yang dipilih, yakni kepentingan terkait sosial, politik, dan ekonomi, sehingga pembaca dapat mudah untuk menilai dan membayangkan solusinya.

Contoh Teks Editorial

1. Teks editorial berjudul Kurangi Mengonsumsi Gula
Kurangi Mengonsumsi Gula

Tesis

Coba bayangkan bagaimana jika dalam sehari, manusia menghindari konsumsi gula. Gambaran yang akan terjadi, sarapan hanya dengan kopi pahit dengan oatmeal. Makan siang dengan daging dan sayuran hijau rebus. Camilan yang bisa dipilih hanya kacang-kacangan, sementara air minum yang bisa dipilih hanya air putih, teh tawar, dan kopi pahit.

Tentunya menu-menu tersebut bisa jadi jauh dari pola konsumsi kita yang ketergantungan dengan gula. Bagaimana tidak, nasi putih yang biasa kita makan, mengandung gula, minuman boba yang nikmat juga tinggi akan gula, bahkan yang sehat seperti buah-buahan, juga tetap mengandung gula. Lalu apakah mengonsumsi gula setiap harinya akan buruk bagi kesehatan kita?

Argumentasi

Mengenai sehat atau tidak, jawabannya: tergantung. Nyatanya konsumsi gula juga penting, dengan syarat tidak berlebihan dan sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang ditetapkan.

Menurut American Heart Association (AHA) batas konsumsi gula yang wajar untuk orang dewasa wanita, yakni sebanyak 100 kalori atau kurang lebih 6 sendok teh gula, dan sebanyak 150 kalori atau 9 sendok teh gula untuk pria.

Jika konsumsi gula melebihi batas tersebut, akan beresiko terkena beberapa penyakit serius seperti obesitas, diabetes, dan penyakit pembunuh no. 1 di dunia, jantung koroner (WHO).

Halaman:

Editor: Iwan Sahputra

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x