3 Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Senin di Sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA untuk Memotivasi Siswa

- 6 November 2022, 16:15 WIB
3 Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Senin di Sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA untuk Memotivasi Siswa
3 Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Senin di Sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA untuk Memotivasi Siswa /PIXABAY/ mufidpwt

Pelaksanaan Upacara Bendera pada setiap hari Senin hendaknya jangan hanya sebagai seremonial belaka, sebagai rutinitas yang kurang bermakna. Tapi marilah setiap kegiatan upacara kita gunakan sebagai ajang untuk pengendalian diri kita. Agar selama pelaksanaan upacara ini kita bisa mengendalikan diri untuk bersikap sempurna. Dalam bahasa ilmiahnya, kita ini selalu berada dalam ruang dan waktu, berada dalam lingkungan.

Kita ini bagian dari masyarakat pendidikan, berarti ada lingkungan sekolah. Coba, mulai dari masuk pintu gerbang sekolah, hendaklah kalian sudah mulai bisa mengendalikan diri, misalnya bagaimana menghormati Bapak, Ibu Guru dan karyawan, bagaimana bisa tampak rapi tanpa ditegur oleh Bapak / Ibu Guru.

Contoh pengendalian diri yang lain misalnya setiap bel berbunyi untuk ganti pelajaran, hendaknya anak-anak jangan pada berkeliaran ke luar kelas, kecuali kalau memang pada jam berikutnya harus pindah ruangan misalnya ke LAB atau pelajaran Olahraga.

Kemudian kalau jam pelajaran terakhir telah usai, jika sudah tidak ada kepentingan lagi di sekolah, hendaknya anak-anak segera pulang ke rumah masing-masing, karena orang tuamu telah menunggunun-nuggumu di rumah. Jangan sampai diusir-usir diteriaki melalui pengeras suara. Jangan nongkrong-nongkrong, bergerombol yang tiada gunanya, yang hanya akan memancing suasana untuk berbuat yang negatif.

Jangan sampai mau kalau ada pihak yang mencoba untuk mengajak tawuran Selanjutnya, dalam lingkungan keluarga, tentu saja ada peraturan dalam keluarga, ada orang tua, kakak atau adik, bagaimana bentuk pengendalian diri ? Yang punya kakak harus menghormati kakaknya, yang punya adik harus menyayangi adiknya.

Kalau ada PR misalnya, harus segera dikerjakan jangan membiasakan diri untuk menunda-nunda pekerjaan. Bagaimana kita harus menghormati kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada.

Melalui mimbar ini saya ingatkan bahwa kepada kedua orang tua, bentuk pengendalian diri kita adalah bahwa kita harus menghormati, menyayangi kedua orang tua kita, jangan sampai orang tua kita sakit hati pada kita gara-gara sikap dan perilaku kita, jangan suka membentak.

Pada dasarnya setiap nasihat orang tua wajib kita dengarkan, kita ikuti. Tapi ada satu nasihat/ ajakan orang tua kita yang tidak boleh kita ikuti, kita turuti, yaitu jika orang tua kita mengajak kita kepada kesyirikan.
Untuk hal yang satu ini, kita boleh menolaknya, tapi juga harus dengan bahasa yang santun, jangan sampai menyakiti hati orang tua, kita tetap harus menjalin hubungan yang baik kepada keduanya.

Jika kita semua bisa mengendalikan diri dengan baik di mana kita berada, alangkah indahnya hidup ini, bagaikan planet-planet yang beredar pada lintasannya , tidak ada benturan-benturan, selaras, serasi dan seimbang. Dalam hidup ini memang banyak kendala-kendala, tapi hendaknya bisa menjadi kendali untuk memacu kita dalam meraih sukses.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya.
Wabillahi Taufiq Wal hidayah, Wassalaamu’alaikum Wr, Wb.

Halaman:

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah