5 Contoh Teks Editorial Terbaru Tentang Bencana Alam 2022 Beserta Strukturnya

- 16 November 2022, 11:25 WIB
5 Contoh Teks Editorial Terbaru Tentang Bencana Alam 2022 Beserta Strukturnya
5 Contoh Teks Editorial Terbaru Tentang Bencana Alam 2022 Beserta Strukturnya /Pixabay/

SUDUTBATAM.COM – Berikut ini 5 contoh teks editorial terbaru tentang bencana alam 2022 beserta strukturnya, cocok dijadikan referensi belajar kelas 8 SMP.

Teks Editorial adalah teks yang ditulis berdasarkan opini atau pendapat dari penulis, namun teks ini sedikit berbeda dari teks opini.

Karena penulis teks editorial bukan sembarangan orang, melainkan orang yang bekerja di media redaksi berita dan sudah berpengalaman dalam bidang jurnalistik.

Itu bebabnya teks ini sering dijumpai di koran atau surat kabar dan memiliki bagiannya tersendiri seperti di dalam kotak tersebut berisikan teks dan wajah penulis.

Jika dilihat secara sekilas teks ini mirip seperti teks eksplanasi karena pada teks editorial terdapat terdapat tiga struktur yaitu pernyataan pendapat atau tesis, argumentasi dan penegasan ulang pendapat atau reiteration.

Tujuan dari teks editorial adalah untuk mengajak para pembaca merenungkan sedikit isu atau masalah yang terjadi di masyarakat sambil memberikan pandangan positif mereka yang bersifat logis, faktual dan argumentatif.

Baca Juga: Contoh Teks Eksplanasi Ilmiah Berbagai Tema Lengkap dengan Strukturnya

Berikut di bawah ini 5 contoh teks editorial terbaru tentang bencana alam 2022 beserta strukturnya, cocok dijadikan referensi belajar kelas 8 SMP.

Teks 1 “Perubahan Iklim dan kebakaran Hutan”

(Tesis)
Kebakaran hutan di Australia telah memusnahkan jutaan hektar lahan. Sudah banyak korban yang tewas dan diperkirakan kebakaran belum akan berakhir dalam waktu dekat.

Tercatat pada tahun 2009, ada 173 orang meninggal di Negara Bagian Victoria akibat kebakaran dan dikenang sebagai masa bencana kebakaran paling mematikan yang pernah terekam.

(Argumentasi)
Meskipun demikian, pada tahun ini musim kering tercatat sebagai yang paling parah. Cuaca yang begitu kering serta kencangnya hembusan angin menjadikan api menyebar dengan cepat.

Dengan demikian pemadaman menjadi lebih sulit dilakukan. Biro Meteorologi Australia mengumumkan pada Desember 2019, bahwa negara itu mengalami salah satu periode kekeringan terburuk selama beberapa dekade terakhir.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Editorial di Koran Terbaru Tema Politik, Lengkap Pengertian

Gelombang panas pada bulan Desember lalu dengan suhu rata-rata mencapai lebih dari 40 derajat celcius dan memecahkan rekor suhu rata-rata tertinggi nasional.

Adapun kebakaran yang terjadi pada tahun ini telah melenyapkan sekitar 4 juta hektar lahan dan sudah berlangsung selama berminggu-minggu. Salah satu dampaknya adalah ada 17 orang meninggal, termasuk petugas pemadaman.

Bencana kebakaran diprediksi akan terus berlangsung, mengingat Australia baru memasuki musim panas dan biasanya suhu memuncak lagi pada Januari dan Februari.

Kebakaran lahan serta fenomena cuaca kering yang kian parah membuat suatu kemungkinan menjadi ”normal baru” di masa yang akan datang.

(Penegasan ulang pendapat)
Negara sudah seharusnya tidak menganggap bencana yang terjadi sebagai suatu hal biasa dan rutin. Oleh karena itulah, upaya pencegahan peningkatan suhu permukaan bumi perlu dilakukan.

Salah satu caranya adalah dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan harus dilakukan bersama-sama oleh semua warga dunia.

Baca Juga: 7 Contoh Teks Editorial di Koran Terbaru Berbagai Tema

Teks 2 “Bencana Banjir Tahunan di Indonesia”

(Tesis)
Bencana banjir menjadi salah satu bencana yang kerap kali melanda di negara Indonesia. Banjir pada umumnya berlangsung pada musim hujan.

Namun yang ditanyakan, apakah banjir ini murni dikarenakan adanya curah hujan tinggi atau sebab ulah manusia? Faktanya, mayoritas dari bencana banjir memiliki faktor utama yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.

(Argumentasi)
Sebagai salah satu contoh yaitu kasus banjir yang kerap melanda wilayah DKI Jakarta. Jakarta mempunyai jumlah penduduk yang padat sehingga memiliki lahan serapan yang sangat sedikit. Tak hanya padatnya jumlah penduduk, masyarakatnya pun sangat teredukasi terkait masalah kesehatan lingkungan.

Banyak dari mereka juga terbiasa dalam membuang sampah sembarangan, seperti membuangnya di sungai. Alhasil, sampah tersebut akan menumpuk dan membuat aliran air menjadi terhambat. Baru pada saat curah hujan tinggi, sungai kemudian meluap dan menyebabkan banjir.

(Penegasan ulang pendapat)
Tak hanya di kota Jakarta, banjir – banjir yang berada di daerah lain juga dikarenakan oleh faktor yang serupa. Maka dari situlah, perlu sekali adanya kesadaran masyarakat jika mencegah lebih baik daripada mengobati. Jangan kemudian pada saat telah terjadi banjir baru jera dan pada saat musim kemarau diulangi kembali.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Editorial 2022 Terbaru Tentang Pendidikan, Singkat dan Lengkap dengan Strukturnya

Teks 3 “Banjir Bagian Dari Indonesia”

(Tesis)
Siapa yang tidak kenal dengan bencana banjir? Banjir di Indonesia sudah seperti perayaan yang setiap tahun ada. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan atau seiringnya curah hujan.

(Argumentasi)
Penyebab terjadinya banjir yaitu penyumbatan aliran sungai yang disebabkan seringnya membuah sampah di sungai dengan sembarangan. Bisa jadi dengan cara penggundulan hutan yang dilakukan oleh ulah tangan manusia karena sikap manusia yang berfikir singkat tanpa berfikir ke depannya sebelum bertindak, sewenang – wenangnya sendiri terhadap lingkungan.

Tindakan tersebut berupa penebangan hutan yang tidak menggunakan system tebang pilih, akibatnya tidak ada pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali. Dampak yang ditimbulkan dari banjir yaitu menimbulkan korban jiwa, rusaknya saran dan prasarana, dan timbulnya berbagai macam penyakit.

Banjir tidak boleh dibiarkan menjadi ritual tahunan yang dari tahun ke tahun bukan berkurang melainkan malah bertambah parah. Kawasan yang terendam air makin meluas karena sekarang diperkirakan tidak kurang 70% wilayah sekitar mengalami banjir.

Setiap ada banjir, mengalami banyak kerugian yang sangat besar, tiap bencana pada dasarnya memiliki hikmah yang sama meskipun secara teknis penjelasannya bias berbeda. Ada satu hal yang tidak akan pernah dipisahkan dari semua itu yakni bagaimana manusia seharusnya belajar dari alam.

(Penegasan ulang pendapat)
Akibat ulah manusia juga bencana itu datang dari waktu ke waktu dan semakin parah. Bahkan masalah itu jauh lebih besar lahan kota dihabiskan bangunan beton yang menjulang tinggi ataupun bangunan yang lain. Kesadaran yang semacam itu hanya muncul sesaat pada saat terjadi bencana seperti banjir, setelah itu orang akan kembali kepada kehidupan normal dan melupakan bencana banjir tersebut. Seharusnya kita harus sadar dalam bencana banjir tersebut.

“Mari Kita Sama – Sama Menanggulangi Bencana Banjir Dengan Menghilangkan Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan Dan Mari Kita Menghijaukan Negara Indonesia Ini”

Teks 4 “kebakaran hutan”

(Tesis)
Telah terjadi peristiwa bencana alam yakni kebakaran hutan di wilayah Kalimantan, Indonesia. Kejadian ini diperkirakan disebabkan oleh musim kemarau sehingga memicu terjadinya kebakaran hutan. Hutan yang sudah terbakar sebagian dan asap tebal di mana-mana mengancam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

(Argumentasi)
Diperkirakan akan muncul beberapa penyakit yang akan menyerang manusia dan hewan serta tumbuh-tumbuhan akibat asap dari kebakaran hutan yang tebal. Penyakit yang akan menyerang adalah sistem pernapasan. Masyarakat berharap semua pihak dikerahkan Pemda atau pusat untuk segera mengatasi bencana tersebut agar kerugian tidak berimbas dan makin banyak lagi.

Di sini masih terdapat beberapa pohon yang masih hidup dan dekat dengan api yang menyala, ini membuat para pencinta alam prihatin karena pohon-pohon itu akan mati dan hilangnya daerah resapan air apabila musim penghujan telah tiba.

(Penegasan Ulang)
Para pencinta alam menyebutkan apabila telah hilang daerah resapan air maka akan menimbulkan bencana seperti banjir yang akan menyerang pemukiman warga. Selain itu juga makhluk hidup lain, seperti hewan, akan kehilangan ekosistem.

Teks 5 “Tsunami”

(Tesis)
Tsunami adalah istilah yang berasal dari bahasa Jepang, terdiri dari dua kata “tsu” dan “nami”, yang masing-masing berarti “pelabuhan” dan “gelombang”. Sedangkan, ilmuwan mengartikannya sebagai “gelombang pasang” (tidal wave) atau gelombang laut akibat gempa (seismic sea waves).

Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan tiba-tiba menerjang kawasan pantai. Gelombang tersebut terbentuk akibat dari aktivitas gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah laut. Besarnya gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika menghantam daratan pantai.

(Argumentasi)
Pembentukan tsunami terjadi saat dasar laut permukaannya naik turun di sepanjang patahan selama gempa berlangsung. Patahan tersebut mengakibatkan terganggunya keseimbangan air laut. Patahan yang besar akan menghasilkan tenaga gelombang yang besar pula.

Beberapa saat setelah terjadi gempa, air lalu surut. Setelah surut, air laut kembali ke arah daratan dalam bentuk gelombang besar. Selain itu, pembentukan tsunami juga disebabkan oleh letusan gunung merapi di dasar lautan. Letusan tersebut menyebabkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di sekitarnya. Semakin besar tsunami, makin besar pula banjir atau kerusakan yang terjadi saat menghantam pantai.

Kecepatan gelombang tsunami lebih besar dari gelombang normal pada umumnya, yakni dapat melaju hingga 700 Km/Jam, hampir setara dengan laju pesawat terbang. Kecepatan tersebut akan menurun saat gelombang tsunami memasuki lautan dangkal, tetapi tinggi gelombang justru semakin bertambah.

Tinggi gelombang tsunami umumnya 50 sampai 100 meter dan menyebar ke segala arah. Selain itu, ketinggian gelombang tsunami dipengaruhi juga oleh bentuk pantai dan kedalamannya. Gempa bumi di dasar lautan sangat berpotensi untuk menciptakan tsunami yang berbahaya bagi manusia.

(Penegasan ulang pendapat)
Tsunami memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat tsunami tersebut menghantam permukiman penduduk sehingga menyeret apa saja yang dilaluinya.

Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini. Namun, kita tidak perlu terlalu khawatir karena tidak semua tsunami membentuk gelombang besar. Selain itu, tidak semua letusan gunung merapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan tsunami.

Itulah 5 contoh teks editorial terbaru tentang bencana alam 2022 beserta strukturnya, cocok dijadikan referensi belajar kelas 8 SMP.***

Editor: Ahmad Rohmadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah