Kumpulan Contoh Teks Eksposisi Terbaru 2022, Lengkap Strukturnya

- 29 November 2022, 16:23 WIB
Kumpulan Contoh Teks Eksposisi Terbaru 2022, Lengkap Strukturnya
Kumpulan Contoh Teks Eksposisi Terbaru 2022, Lengkap Strukturnya /Picabay.com/StartupStockPhotos/

SUDUTBATAM.COM - Teks eksposisi adalah suatu teks yang berisi wacana untuk menguraikan objek tertentu dengan tujuan untuk memberi pengetahuan dan memperluas pandangan pembaca.

Dalam hal ini, eksposisi memiliki tujuan utama sebagai pemberi informasi tanpa mempengaruhi atau mengubah sikap pembaca.

Teks eksposisi banyak digunakan untuk menjelaskan suatu informasi layaknya jenis teks lainnya seperti teks deskripsi, teks narasi, atau teks prosedur. Pada dasarnya setiap teks yang menyampaikan informasi tertentu memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menjawab pertanyaan, apa, kapan, siapa, dimana, mengapa, dan bagaimana. 
 
Ciri-ciri teks eksposisi adalah sebagai berikut:
1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku atau formal dan biasanya menghindari jenis bahasa santai, alay, dan non-formal.
2. Membahas informasi yang merupakan fakta yang valid dan bukan sekedar karangan atau opini yang bersifat fiktif.
3. Informasi yang disampaikan biasanya merupakan pengetahuan atau wawasan yang bersifat informatif.
 
 
Struktur dari teks eksposisi adalah judul, pendahuluan atau tesis, isi atau argumen, dan reorientasi atau penegasan ulang. 
 
Contoh Teks Eksposisi 
 
1. Bahaya Polusi Udara Bagi Mental dan Kesehatan 
 
Tesis

Polusi udara menjadi salah satu hal yang harus dihadapi orang-orang yang tinggal di ibukota Jakarta setiap hari. Polusi tersebut disebabkan lantaran lahan hijau yang semakin berkurang dan jumlah asap kendaraan yang semakin bertambah. Kualitas udara yang semakin memburuk ini juga dapat berdampak buruk terhadap kesehatan.

Argumentasi

Polusi udara di Jakarta semakin meningkat dan membuat kota ini menjadi salah satu kota dengan tingkat polusi paling tinggi di dunia. Menurut suatu penelitian, orang-orang yang tinggal di tempat yang kualitas udaranya buruk dapat beresiko lebih besar terkena gangguan mental seperti depresi dan bipolar.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di Chicago University tersebut bukan tanpa alasan. Berdasarkan data yang diambil dari Denmark dan Amerika Serikat, ditemukan bahwa penderita bipolar bisa mencapai 27% dan penderita depresi meningkat lebih tinggi 6% di negara yang memiliki udara berkualitas buruk.

Pemicu gangguan mental tersebut tidak lain adalah udara kotor yang masuk ke otak dan menyebabkan peradangan yang bisa menghasilkan gejala seperti depresi. Penelitian di Denmark pun menemukan hal serupa dimana jumlah penyakit neuropsikiatri semakin meningkat hingga mencapai 29%.

Reorientasi 

Penelitian ini masih terus dikaji untuk menunjukkan hubungan yang kuat antara polusi udara dengan gangguan mental. Meskipun masih berupa paparan awal, namun hal tersebut patut menjadi informasi penting agar setiap orang bisa lebih waspada dan menyadari untuk senantiasa menjaga lingkungan dengan baik.
 
2. Kebakaran Hutan 
 
Tesis

Musim panas yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Seperti kita ketahui sudah berlangsung cukup lama. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan efek kekeringan air. Namun sebagian besar wilayah di Sumatra dan Kalimantan mengalami kebakaran hutan.

Kondisi masyarakat disana hingga saat ini dapat dikatakan memprihatinkan. Kebakaran hutan yang terjadi berdampak pada munculnya fenomena kabut asap. Kita menyaksikan banyak warga yang harus berhenti beraktivitas. Ini terjadi karena kabut asap sudah sangat mengganggu. Jika terus dibiarkan akan berdampak kurang baik untuk kesehatan warga.

Argumentasi

Berdasarkan informasi di lapangan saat ini. Titik api terutama untuk wilayah Sumatera. Khususnya di daerah Riau sudah cukup banyak. Penyebab kebakaran hutan ini belum dapat diidentifikasi. Namun kita juga perlu waspada karena kejadian ini terus-menerus berulang setiap tahun. Di Sumatra sendiri ditemukan beberapa titik api yang hingga kini sulit dipadamkan.

Saat ini pihak kepolisian dan kehutanan masih mencari tahu penyebab kebakaran hutan. Walaupun kejadian ini hampir setiap tahun terjadi. Namun kepolisian tidak mau terburu-buru dalam menyebarkan informasi. Tahun lalu ada beberapa perusahaan sawit yang mendapat sanksi. Hal ini terkait dengan kebiasan mereka yang kurang bersahabat dengan alam. Sejatinya di hutan tidak hanya ada manusia namun terdapat hewan-hewan yang tinggal disana.

Beberapa hewan mengalami kematian karena tidak bisa cepat meninggalkan sumber bencana. Selain kerugian kesehatan yang sangat besar. Warga pun terkena dampak secara ekonomi. Kota menjadi lumpuh dan pusat kegiatan ekonomi terhenti.Tentu hal ini bisa berdampak pada munculnya kelaparan di beberapa daerah.

Reorientasi

Kebakaran hutan perlu dikaji lebih mendalam. Fenomena ini seharusnya bisa tidak terjadi jika ada kesadaran baik dari pemerintah maupun swasta untuk menjaga lingkungan.
 
3. Keanekaragaman Suku di Indonesia 
 
Tesis

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku. Mulai dari Sabang sampai Merauke memiliki beragam budaya dan kebiasaan. Untuk wilayah Sumatra terdapat suku melayu, suku batak dan minang. Pulau Jawa memiliki suku Jawa, Betawi. Kalimantan dengan suku dayak, suku tionghoa. Sulawesi terkenal suku bugis, manado dan tolaki. Maluku dan Irian memiliki suku yang beragam pula.

Keanekaragaman yang merupakan aset bangsa Indonesia. Diantara negara lain yang ada di belahan bumi ini. Kita merupakan negara dengan beragam budaya.

Setiap suku juga memiliki budaya yang beragam. Ciri khas masing-masing suku juga beragam. Inilah yang menambah keanekaragaman budaya di negeri ini.

Argumentasi

Setiap suku di Indonesia memiliki ciri yang berbeda-beda. Namun kebanyakan masih memiliki hubungan yang mirip. Di Sumatra ciri yang dimiliki suku Batak, Melayu dan Minang dapat dikatakan mirip. Karena kondisi geografis yang sama mereka terbiasa berbicara lantang. Agama
yang mereka anut pun dominan adalah Islam dan Kristen. Budaya yang masih terlihat dari suku ini adalah kekerabatan. Hubungan persaudaraan yang tinggi.

Beralih ke Suku Jawa identik dengan orang-orang yang lembut. Gaya bicara dengan suara rendah. Jika kita melihat Suku Dayak maka hampir mirip dengan Sumatra. Budaya mereka lebih mencerminkan daerah antara melayu dan tionghoa. Bahasa yang banyak digunakan adalah bahasa nenek moyang, namun saat ini sudah banyak berbahasa Indonesia.

Suku Bugis, Tolaki dan Manado memiliki karakteristik hampir sama. Dengan kondisi geografis yang luas. Mereka biasanya lebih tegas dan keras. Sementara untuk suku di Maluku dan Papua dengan kondisi alamnya. Menjadikan mereka memiliki karakter yang kuat, dan tegas.

Karakteristik suatu suku memang banyak ditentukan oleh karakteristik wilayahnya. Kebiasaan yang ada menjadi bentuk dari sosial kultural didalamnya.

Reorientasi

Karakteristik yang berbeda-beda menjadikan keberagaman. Keberagaman yang menghadirkan budaya yang beraneka ragam. Kita perlu menjaganya untuk melestarikan budaya.

Demikian penjelasan singkat terkait teks eksposisi, dan contohnya yang lengkap dengan struktur penulisan.***

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x