Contoh Teks Eksplanasi Tentang Gempa Tsunami Aceh dan Demonstrasi, Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 11

- 5 Desember 2022, 11:00 WIB
Contoh Teks Eksplanasi Tentang Gempa Tsunami Aceh dan Demonstrasi, Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 11
Contoh Teks Eksplanasi Tentang Gempa Tsunami Aceh dan Demonstrasi, Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 11 /Pexels/Porapak Apichodilok/

SUDUTBATAM.COM- Berikut ini adalah dua contoh teks eksplanasi, yang dapat jadikan bahan refrensi belajar.

Pengertian  teks eksplanasi adalah adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, politik dan lainnya dapat terjadi.

Terjadinya suatu kejadian yang memiliki konsep sebab akibat. Dan bagaimana cara menentukan yang mana merupakan teks Eksplanasi.

Baca Juga: Jadwal Kapal PELNI KM Dobonsolo Serui, Ambon, Sorong Lengkap Syarat Terbaru dan Harga Tiket Desember 2022

Berikut ciri-ciri teks Eksplanasi:

- Faktual, Informasi yang diperolah harus sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
- Pembahasan mengenai suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
- informatif dan tidak berusaha mempengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
- Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan lainnya.

Untuk memahami lebih lebih jauh berikut struktur dari eksplanasi:

1. Identitas Fenomena

Berisi teks tentang gambaran umum tentang suatu fenomena yang akan dibahas secara umum. Poinnya proses bagaimana fenomena alam tersebut bisa terjadi.

2. Rangkaian Kejadian

Setelah mengetahui suatu fenomena terjadi, pada poin kedua ini adalah berisi teks sebuah dan akibat kenapa fenomena ini terjadi.
Bisa disebut juga deretan penjelasan.

3. Interpretasi

Interpretasi dalam teks eksplanasi dapat dikatakan sebagai ulasan atau penarikan kesimpulan. Bisa memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang diangkat dalam teks tersebut.

Setelah memahami apa itu Teks Eksplanasi dari ciri-ciri hingga struktur dalam pembuatan teks Eksplanasi, berikut contoh teks Eksplanasi.

- Contoh Teks Eksplanasi Tentang Gempa dan Tsunami Aceh

Gempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul 17.58 WIB. Pusat gempa terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 km. Bencana ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Dampak kerusakan, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Gempa ini mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter. Kekuatan gempa pada penghujung tahun 2004 itu mencapai 9.0 richter dengan korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1.126.900 kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang disertai gelombang tsunami itu merupakan bencana yang mengakibatkan kematian terbesar sepanjang sejarah.

Baca Juga: Daftar Universitas Terbaik untuk Jurusan PGSD, Dapat Jadi Pilihan Bagi yang Ingin Jadi Guru SD

Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di kawasan Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami, sedangkan untuk korban jiwa ,n disebabkan oleh tsunami yang menghantam kawasan pantai Barat Aceh dan Sumatera Utara.

Di Sri Lanka dikonfirmasikan 45.000 korban jiwa jatuh dan lebih dari 1 juta jiwa penduduk negara ini terkena dampak gempa secara langsung. Di India, termasuk Kepulauan Andaman dan Nicobar diperkirakan menelan lebih dari 12.000 korban jiwa.

Di Thailand banyak pula wisatawan asing terkena bencana, terutama di daerah Phuket diperkirakan ada sekitar 4.500 korban jiwa. Bhumi Jensen, cucu Raja Rama IX atau lebih dikenal dengan nama Bhumibol Adulyadej juga termasuk salah satu korban. Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun.

Bahkan di Somalia, di Benua Afrika ribuan kilometer dari Indonesia, dilaporkan lebih dari 100 korban jiwa. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka adalah para nelayan.

Gempa Bumi dan Tsunami Aceh yang juga menghantam Thailand. Selain menempati posisi gempa berkekuatan terbesar kedua setelah gempa Chili 1960 yang mencapai 9.5 skala richter, gempa Aceh menempati peringkat pertama sebagai gempa dengan waktu (durasi) penyesaran yang paling lama, yaitu sekitar 10 menit. Gempa ini cukup besar untuk membuat seluruh bola bumi ikut bergetar.

Penjelasan Struktur:

Teks Bencana Aceh di atas menjelaskan secara rinci mengenai fenomena alam dahsyat yang terjadi pada tahun 2004.

Paragraf pertama merupakan struktur Pernyataan Umum yang menjelaskan kapan peristiwa ini terjadi dan dampak yang dihasilkan secara umum.

Pada paragraf 2 sampai 6, dapat mengetahui rincian fakta tentang kekuatan gempa, tinggi gelombang laut, jumlah korban jiwa, dan negara-negara yang terdampak oleh bencana alam ini.

Paragraf-paragraf yang menjelaskan secara detail termasuk ke dalam struktur Penggambaran Rangkaian Kejadian.

Paragraf terakhir, kembali dijelaskan mengenai Ulasan dahsyatnya bencana alam gempa dan tsunami Aceh ini yang membuat bola bumi ikut bergetar.

- Contoh Teks Eksplanasi Tentang Demonstrasi Massa

Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita. Menanggapi fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu jarang terjadi.

Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan meminta sang bupati mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan tidak merasa memiliki motif serendah itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran yang terjadi di hadapan mereka.

Baca Juga: Jadwal Kapal PELNI KM Binaiya Bulan Desember 2022 untuk Natal, Syarat Terbaru, Semua Rute dan Harga Tiket

Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.

Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara berdemonstrasi.

Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997–1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar. Justru hal itu dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa dan golongan intelektual. Belum lagi jika merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Dalam beragam skala (besar atau kecil), demonstrasi bukan hal aneh lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka lakukan sudah tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar karena mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat makmur.

Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti pula bahwa di sekitarnya telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apapun yang terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau dicocok hidung: manggut-manggut dan berkata “ya” pada apapun tindakan dari pimpinannya meskipun menyimpang dan bahkan menzalimi mereka sendiri.

Penjelasan Struktur:

Teks di atas terdiri atas paragraf-paragraf yang merupakan paparan tentang akibat dan sebab maraknya demonstrasi di tengah-tengah masyarakat.

Pada paragraf awal yang merupakan struktur Identifikasi Fenomena, teks menjelaskan tentang fenomena demonstrasi dan pendapat seorang kepala daerah mengenai penyebab demonstrasi.

Selanjutnya, di paragraf-paragraf berikutnya kamu dapat memahami proses terjadinya demonstrasi berdasarkan sebab akibat dengan sejelas-jelasnya.

Pada paragraf 3-5, menggunakan banyak fakta yang fungsinya untuk menjelaskan penyebab atau akibat terjadinya demonstrasi. Paragraf-paragraf ini dapat dikatakan sebagai struktur Penggambaran Rangkaian Kejadian.

Pada paragraf terakhir termasuk ke dalam struktur Ulasan. Di paragraf ini, bisa dilihat simpulan serta pendapat mengenai penyebab maraknya demonstrasi massa yang terjadi.

Itulah dua contoh teks Eksplanasi yang bisa dijadikan referensi.***

Editor: Niken Nurfujitania


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x