Pengertian Kalimat Persuasif Lengkap dengan Ciri-ciri, Struktur dan Contohnya

- 7 Desember 2022, 15:53 WIB
Pengertian Kalimat Persuasif Lengkap Dengan Ciri-ciri, Struktur dan Contohnya
Pengertian Kalimat Persuasif Lengkap Dengan Ciri-ciri, Struktur dan Contohnya /Pixabay/Fotocitizen/
SUDUTBATAM.COM- Berikut adalah pengertian, ciri-ciri, struktur dan contoh dari kalimat persuasif.
 
Kalimat persuasif adalah kalimat yang bertujuan untuk mengajak, menyuruh, atau membujuk. 
 
Bentuk dari tulisan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang disampaikan oleh penulis.
 
Untuk membuat suatu kalimat persuasif memiliki Syarat-syarat sebagai berikut:
 
1. Pilihan Kata
Yang diandalkan dalam kalimat persuasif adalah kata-katanya. Untuk itu, dalam menulis teks persuasi harus memilih kata-kata yang tepat sekaligus menarik.
 
2. Kemampuan Mengolah Emosi
Sesudah memilih kata, juga harus bisa mengolah emosi pembaca. Artinya, penulis dapat mengobarkan atau meredam emosi pembaca melalui tulisan yang dibuat, khususnya untuk teks persuasi politik atau propaganda.
 
 
3. Bukti-Bukti/Fakta
Selanjutnya, perlu menambahkan bukti-bukti atau fakta untuk memperkuat gagasan yang ditulis dalam teks persuasi.
 
Struktur teks persuasi
 
Membuat Judul
 
Untuk mengawali penulisan teks persuasif, bisa memulai dari membuat judul yang cocok. 
 
Judul teks persuasi menyiratkan secara pendek isi atau maksud dari teks persuasi itu sendiri. Oleh karena itu, judul teks persuasi biasanya mengandung kata ajakan, misalnya hindarilah, ayo, mari, dan lain sebagainya. 
 
1. Alinea Pembuka (Pengenalan Isu)
Struktur ini berisi pengantar atau penyampaian tentang isu atau topik yang menjadi dasar tulisan. 
 
2. Alinea Penjelas (Rangkaian Argumen)
Struktur ini berisi sejumlah pendapat penulis atau pembicara terkait isu yang dibahas. Pada bagian ini dikemukakan juga sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen. 
 
3. Alinea Penutup (Pernyataan Ajakan)
Struktur ini berisi dorongan kepada pembaca atau pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ini bisa dinyatakan secara tersurat atau tersirat. 
 
4. Alinea Penutup (Penegasan Kembali)
Struktur ini menegaskan kembali pernyataan-pernyataan sebelumnya. Pada struktur ini biasanya dijumpai kata-kata penanda simpulan, seperti demikianlah, dengan demikian, atau oleh karena itu. 
 
Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif:
 
1. Menggunakan kata bujukan
Kata-kata yang digunakan untuk mengajak, membujuk, atau mengimbau pembaca maupun pendengar. Kata bujukan atau kata ajakan secara tersurat dan tersirat.
 
Contoh teks persuasif tersurat: ayo, mari
 
Contoh teks persuasif tersirat:  hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, dan harus
 
2. Verba Mental
Kata kerja yang melibatkan perasaan atau respons terhadap suatu tindakan atau kejadian. Namun, tidak berupa respons yang berbentuk aksi secara fisik.
 
Contoh teks persuasif:  mengira, menduga, mengagumi, berasumsi, dan menyimpulkan.
 
3. Menggunakan kata kerja imperatif
Kata kerja yang pada fungsinya berisi kata perintah atau mempertegas kemauan.
 
Contoh teks persuasif: jadikanlah, hendaknya, waspadalah, tolong.
 
4. Menggunakan kata teknis
Kata atau gabungan kata khas yang bersinggungan dengan bidang tertentu.
 
Contoh teks persuasif: konsumsi, asupan, dan porsi berkaitan dengan sarapan.
 
5. Menggunakan kata penghubung argumentatif
Kata penghubung yang digunakan untuk menekankan sebuah argumen dalam suatu kalimat maupun paragraf.
 
Contoh teks persuasif: jika, maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, dan oleh karena itu.
 
6. Menggunakan kata perujukan
Kata-kata yang digunakan sebagai pendahuluan sebelum menyajikan data yang menjadi sumber dalam teks.
 
Contoh teks persuasif: Berdasarkan data, Merujuk pada pendapat, Mengutip dari
 
Setelah memahami segala konsep pembuatan teks kalimat persuasif, berikut contoh kalimat perpsuasif:
 
Hindari Rokok Mesti hanya sebatang
 
Alinea Pembuka (Pengenalan Isu)
 
Rokok mengandung bahan dan zat kimia yang berbahaya bagi sistem pernafasan. Tar dan nikotin merupakan salah satu zat kimia yang berbahaya yang ada dalam sebatang rokok. Rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia yang mana  200 di antaranya beracun.
 
Alinea Penjelas (Rangkaian Argumen)
 
Semakin besar isi kandungan tar dan nikotin dalam sebatang rokok, semakin besar pula dampak negatif yang diterima oleh tubuh kita.
 
Dampak negatif bagi perokok aktif dan pasif di antaranya adalah penyakit jantung, kanker, dan impoten. Selain itu, gangguan kehamilan dan janin merupakan dampak negatif bagi wanita yang menjadi perokok aktif.
 
- Alinea Penutup (Pernyataan Ajakan dan Penegasan Kembali)
 
Dengan demikian, karena dampak negatifnya begitu besar, hindarilah rokok. 
 
Jika kita telah menghindari rokok, kita telah membuat tubuh kita sehat dan mengurangi pencemaran polusi udara. Selain itu,  kita tidak merugikan orang lain.
 
Semoga dapat memahami penjelasan tentang kalimat persuasif.***

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x