Contoh Teks Anekdot Penuh Sindiran dan Lucu, Cocok Untuk Mencairkan Suasana

- 4 Januari 2023, 18:00 WIB
Contoh Teks Anekdot Penuh Sindiran dan Lucu, Cocok Untuk Mencairkan Suasana
Contoh Teks Anekdot Penuh Sindiran dan Lucu, Cocok Untuk Mencairkan Suasana /Pexels/ Thought Catalog/

SUDUTBATAM.COM -  Berikut penjelasan singkat terkait Teks Anekdot, ciri-ciri, dan contoh teks anekdot.

Pengertian teks anekdot adalah sebuah cerita singkat yang didalamnya terkandung unsur-unsur guyonan, humor, lelucon tetapi dengan tujuan untuk menyampaikan kritikan. 
 
Adapun ciri-ciri dari teks anekdot adalah mengandung unsur humor, bersifat menggelitik, membuat pembaca merasa terhibur, dan biasanya akan menampilkan tokoh-tokoh penting dan kehidupan sehari-hari. 
 
Banyak siswa yang bingung saat diminta untuk membuat dialog teks anekdot. Maka dari itu, simak contoh teks anekdot dibawah ini.
 
 
Contoh 1 - Tindak Pidana Korupsi 
 
Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi.

“Apakah benar.” teriak Jaksa,
“Bahwa Anda menerima 5 ribu dollar untuk berkompromi dalam kasus ini?”

Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.

“Bukankah benar bahwa Anda menerima 5 ribu dollar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara.

Saksi masih tidak menanggapi.

Akhirnya hakim berkata “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa”.
“Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda”.
 
Contoh 2 - Kanker Otak 
 
“Andi Ahmad”
“Hadir Bu!”
“Azmi Mahdi”
“Hadir Bu!”
“Bayu Satria”
“Hadir Bu”
“Akhirnya kamu masuk sekolah juga yah. Kenapa kamu kemarin tidak masuk?”
“Saya mesti ke rumah sakit, Bu,” jawab Bayu sembari senyum.
“Kenapa kamu jawab pertanyaan saya sambil senyum-senyum?” jawab sang guru kesal.
“Iya Bu, soalnya kata dokter saya terkena kanker otak.”
“Apa yang lucu? Kanker otak itu berbahaya.”
“Saya senang Bu. Ibu sudah tidak bisa bilang ‘dasar kamu tidak punya otak’ karena otak saya rusak.”

Seisi kelas meringis mendengar jawaban Bayu. Mereka ingin tertawa, tetapi khawatir dimarahi sang guru.
 
Contoh 3 - Selagi Janur Kuning Belum Melengkung
 
Pada suatu hari, ada tiga orang yang sedang membicarakan masalah pasangan hidup. Tiga orang itu adalah teman dekat, dua diantara mereka sudah berstatus pacaran, dan yang satunya masih jomblo. Andi masih jomblo, sedangkan Rika dan Roki berstatus pacaran.

Roki : “Eh, Andi kapan kamu punya pacar?”
Andi : “Aku tidak mau pacaran, aku mau langsung nikah aja.”
Roki : “Hahaha, ketinggalan jaman banget kamu.”

Rika diam saja, karena dia suka sama Andi. Seminggu kemudian, Anda menyebar kartu undangan pernikahannya.
Roki : “Eh selamat ya Andi, terima kasih atas undangannya. Ngomong-ngomong, nama pasangan kamu kok sama dengan nama pacarku?”
Andi : “Pacarmu aku nikahi, sebelum janur kuning melengkung artinya belum ada yang benar-benar memilikinya secara sah.”
 
Contoh 4 - Bilang Saja Kamu Anak Bapak
 
Pada suatu pagi, ada seorang anak yang meminjam motor bapaknya untuk pergi ke sekolah karena waktu sudah hampir bel.

Anak : “Pak pinjam motornya ya, udah mau telat nih.”
Bapak : “Ambil saja, hati-hati ya.”
Anak : “Oh iya pak, sekalian sama uang 60.000, penting banget itu pak.”
Bapak : “Kok banyak amat sih, buat apa?”
Anak : “Yang 10.000 buat bensin, yang 50.000 buat uang damai di perempatan.”
Bapak : “Yaelah, itu polisi teman bapak, bilang saja harga teman cukup setengah saja gitu.”
Anak : “Oke pak, yaudah sini 35.000.”
Bapak : “Nih, ingat bilang saja kamu anaknya bapak.”
 
Contoh 5 - Tukang Roti
 
Pada pagi hari yang cerah, Azka sengaja belum sarapan karena ingin membeli bubur di depan komplek. Namun, tiba-tiba terdengar bel pedagang roti. Tanpa pikir panjang, Azka pun langsung menuju teras rumah untuk memanggil si tukang roti.

Azka: “Bang, jual roti apa aja?”
Tukang roti: “Banyak macamnya mas, lihat dan pilih saja sendiri.”
Azka: Ini apa, “Bang?”
Tukang roti: “Kalau yang ini nanas, Mas.”
Azka: “Kalau yang ini apa?”
Tukang roti: “Srikaya.”
Azka: “Bang, kalau yang ini?”
Tukang roti: “Blueberry, Mas.”
Azka: “Lho gimana sih, terus mana rotinya, saya mau beli roti bukan buah, kok dari tadi yang disebutkan buah-buahan aja, ya udah deh saya ga jadi beli.”
Tukang roti: (Bengong dan kemudian malah jatuh pingsan.)
 
Nah, itulah contoh teks anekdot lucu singkat terbaru. Teks Anekdot merupakan cerita singkat yang memiliki kesan lucu dan menarik. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.***

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x