3 Contoh Teks Editorial Tentang Politik, Ekonomi dan Pendidikan Beserta Strukturnya

- 15 Januari 2023, 19:30 WIB
3 Contoh Teks Editorial Tentang Politik, Ekonomi dan Pendidikan Beserta Strukturnya
3 Contoh Teks Editorial Tentang Politik, Ekonomi dan Pendidikan Beserta Strukturnya /Pixabay.com/652234 /
SUDUTBATAM.COM – Berikut ini 3 contoh teks editorial tentang politik, ekonomi dan pendidikan beserta strukturnya.
 
Teks Editorial adalah teks yang ditulis berdasarkan opini penulis, tetapi opini tersebut di tulis oleh orang yang bekerja di redaksi media berita.
 
Itu sebabnya teks editorial ini sering sekali di jumpai di koran karena penulis adalah orang yang bekerja di bidang jurnalistik.
 
Orang yang menulis teks editorial ini bukanlah sembarangan orang melainkan orang yang dapat dipercaya penuh dan memiliki pengalaman lebih dalam jurnalistik seperti pemimpin redaksi berita.
 
 
Tujuan dari teks editorial adalah untuk mengajak pembaca agar pembaca memikirkan sejenak isu yang terjadi di masyarakat saat ini supaya masyarakat bisa berpikir positif.
 
Pada teks editorial terdapat tiga struktur yaitu: pernyataan pendapat atau tesis, argumentasi dan penegasan ulang pendapat atau reiteration.
 
Berikut di bawah ini 3 contoh teks editorial tentang politik, ekonomi dan pendidikan beserta strukturnya.
 
Teks Editorial 1 Tentang Politik “Penembakan Oposisi Politik Rusia Nemtsov”
 
(Tesis)
Puluhan ribu orang turun ke jalan di tengah kota Moskow, Rusia, untuk mengenang Boris Nemtsov yang merupakan tokoh oposisi yang tewas ditembak. Nemtsov ditembak hingga mati, ketika tengah berjalan kaki menyeberangi jembatan menuju Lapangan Merah, di dekat Kremlin.
 
Tembakan dilepaskan dari dalam mobil yang melintas, dan kemudian empat peluru bersarang di punggungnya. Model Ukraina, Anna Durtskaya, yang berjalan bersama Nemtsov tidak cedera. Oleh sebab itu, polisi menyatakan pembunuhan itu direncanakan dengan sistematis.
 
(Argumentasi)
Siapa Nemtsov? Mengapa dia ditembak? Nemtsov adalah musuh bebuyutan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengkritik kembalinya Putin sebagai presiden pada tahun 2012. Ia juga menentang keterlibatan Rusia di negara Ukraina dan mendesak perang segera diakhiri. 
 
Tidak hanya itu saja, dia juga tengah mempersiapkan laporan berisi keterlibatan langsung pasukan Rusia dalam pasukan pemberontak di Ukraina Timur sejak April 2014. Dan, ia dibunuh pada saat tengah mempersiapkan aksi demo besar-besaran menentang pemerintah.
 
(penegasan ulang)
Itu merupakan tugas berat bagi Putin karena ia harus menunjukkan bahwa ia tidak terlibat dengan pembunuhan tersebut. Kita berharap, Putin tidak hanya bertekad untuk menyeret pelaku itu ke pengadilan, tetapi juga harus bertekad untuk mengakhiri terjadinya kekerasan politik di Rusia.
 
 
Teks Editorial 2 Tentang Ekonomi “Kemiskinan dan Ekonomi Kapitalis”
 
(Tesis)
Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak sanggup memenuhi kebutuhannya. Di negara berkembang seperti Indonesia. Tingkat kemiskinan sangatlah tinggi. Hal ini terjadi karena banyak faktor. Kita lihat bersama bahwa jurang antara si miskin dan orang kaya dinegri ini sangatlah lebar. Mungkin kita dapat menganalisa bahwa kemiskinan juga dampak dari ekonomi kapitalis.
 
Sebuah sistem ekonomi yang seperti dirancang untuk membuat orang kaya semakin kaya. Sebaliknya orang yang miskins akan semakin miskin. Sistem Kapitalis sebenarnya umum digunakan oleh berbagai negara saat ini. Namun sayangnya sistem inilah yang banyak menyebabkan masyarakat suatu negara bertambah miskin.
 
(Argumentasi)
Sistem ekonomi kapitalis berasaskan pada keuntungan sebesar-besarnya. Dalam perjalanan ketika seseorang berusaha maka untunglah yang utama. Memang tidak keliru, namun jika cara mendapatkan keuntungan dengan jalan tidak baik tentu menjadi keliru. Dalam ekonomi kapitalis swasta memiliki peran yang besar.
 
Sebenarnya harapannya adalah agar mereka berpartisipasi dalam pembangunan. Namun pada kenyataannya banyak dari pengusaha yang menjepit rakyat miskin. Karena ada persaingan bisnis kadang kalanya ada suatu usaha yang sedang tumbuh harus dimatikan. Alasannya adalah sebagai saingan yang berbahaya untuk usaha lainnya.
 
Tentu hal ini tidak mengembangkan ekonomi bangsa. Berbeda dengan asas Pancasila dimana amanahnya adalah Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Orang yang miskin aksesnya dalam hal pendidikan dihambat. Mereka hanya dijadikan sebagai konsumen. Di beberapa kasus seperti Industri Sawit juga demikian.
 
Bahwa rakyat jelata yang memiliki perkebunan sawit tidak dapat berjuang jika harga jatuh. Sementara pemerintah juga tidak berdaya dalam menstabilkan harga. Atau dalam industri beras. Petani yang sudah berjuang menanam padi. Saat panen harus gigit jari karena harga yang anjlok. Kerugian akan berdampak pada habisnya modal. Inilah yang menjadikan mereka menjadi miskin.
 
Namun apa mau dikata sistem seperti ini seperti dibiarkan tumbuh oleh pemerintah. Tidak jelas dan terarah upaya untuk menanggulangi hal ini. Itu yang menyebabkan mengapa kemiskinan semakin bertambah. Pemberian bantuan langsung kurang efektif dalam menanggulangi kemiskinan.
 
(Penegasan Ulang)
Kemiskinan merupakan musuh bersama dalam suatu negara. Perlu kebijakan yang tepat untuk menyelesaikannya. Jeratan kemiskinan bertambah dengan sistem ekonomi yang bersifat kapitalis.
 
 
Teks Editorial 3 Tentang Pendidikan “Pendidikan Hanya Menghasilkan Orang Pintar Bukan Orang Terdidik”
 
(Tesis)
Zaman sekarang banyak terjadi tindakan yang memalukan di negara ini seperti suap, korupsi, dan lainnya. Tetapi anehnya pelaku tindakan kejahatan tersebut adalah orang pintar yang mempunyai gelar sarjana dari lulusan universitas yang terkenal. Melihat fenomena tersebut, sepertinya ada yang tidak benar dengan pola pendidikan formal di Negara ini yang semestinya sudah harus dikaji ulang.
 
(Argumentasi)
Pola pendidikan formal saat ini hanya mengajarkan mengenai ilmu dunia sehingga menghasilkan orang pintar tetapi sayangnya tidak terdidik dan tidak mempunyai budi pekerti yang baik. Akibatnya orang pintar tersebut malah menjadi orang yang jahat, maling, menindas kaum yang lemah. Padahal seharusnya mereka menjadi penolong dan pemimpin yang baik untuk menciptakan manfaat bagi banyak orang.
 
Banyak orang terhormat di Negeri ini yang tertangkap tangan melakukan tindakan korupsi atau penyuapan. Bahkan mereka berpendidikan tinggi dan mengaku beragama, tetapi tindakannya sangat memalukan dan merugikan.
 
Bahkan tindakan tersebut ada yang dilakukan bersama teman-temannya yang katanya juga “terhormat”. Lebih miris lagi ketika mereka tertangkap oleh pihak berwajib mereka bersikap tenang dan melemparkan senyum lebar pada masyarakat yang seolah-seolah mereka tidak merasa bersalah dan senang dengan apa yang diperbuatnya.
 
Apa mereka tidak mengetahui dan tidak pernah diajari bahwa memakan uang yang bukan haknya merupakan perbuatan dosa dan hukumnya haram untuk mereka. Memang mereka itu sudah kehilangan akal sehat dan putus sudah urat malunya.
 
(Penegasan Ulang)
Untuk itu sistem pendidikan formal yang ada saat ini harus segera diperbaiki dengan tidak hanya mementingkan hasil, tetapi juga proses agar tercipta orang pintar yang mempunyai akhlak yang baik.
 
Itulah 3 contoh teks editorial tentang politik, ekonomi dan pendidikan beserta strukturnya.***

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x