Kumpulan Contoh Teks Diskusi Singkat Kelas 9 Tentang Pendidikan Lengkap dengan Strukturnya

- 3 Februari 2023, 13:50 WIB
Di bawah ini merupakan kumpulan contoh teks diskusi dengan tema tentang pendidikan.
Di bawah ini merupakan kumpulan contoh teks diskusi dengan tema tentang pendidikan. /Pexels/Skitterphoto

SUDUTBATAM.COM - Di bawah ini merupakan kumpulan contoh teks diskusi dengan tema tentang pendidikan.

Materi teks diskusi merupakan salah satu pelajaran Bahasa Indonesia kelas 9 semester 2.

Pengertan teks diskusi dapat diartikan sebagai pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu permasalahan.

Baca Juga: 2 Contoh Dialog dalam Bahasa Inggris Singkat, Cara Memasan Makanan di Restoran

Adapun contoh teks diskusi dengan tema tentang pendidikan adalah sebagai berikut.

Contoh 1

Isu:

Sektor pendidikan di Indonesia selalu menjadi topik yang paling menarik untuk dibahas. Semua tahu bahwa wilayah Indonesia terdiri dari banyak pulau.

Kondisi ini tentu berpengaruh pada tingkat SDM masing-masing penduduknya.

Ada yang menganggap bahwa pendidikan di Indonesia sudah sangat baik, namun ada juga yang berkata kualitas pendidikan di Indonesia masih buruk.

Argumentasi mendukung:

Bagi mereka yang pro, hal ini memang sudah bisa dibuktikan. Lihat saja Jakarta dan sekitarnya, sudah banyak sekolah-sekolah yang bermutu tinggi, mulai tingkat PAUD hingga universitas.

Di sana juga banyak orang-orang cerdas dan berprestasi. Benar, semua kondisi ini memang nyata adanya. Sekali lagi, itu baru di Jakarta dan sekitarnya.

Argumen menentang:

Sebagian orang justru berpendapat sebaliknya. Pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata layak.

Dari sudut pandang mereka, masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan sebagaimana mestinya. Mereka adalah anak-anak dari keluarga miskin. Jangankan untuk sekolah, untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan.

Baca Juga: Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Hari Senin Besok, Singkat dan Penuh Makna

Kesimpulan:

Kenyataan pahit ini masih bisa ditemukan secara merata di wilayah Indonesia. Hal ini menjadi bukti bahwa pendidikan di Indonesia masih belum merata.

Kualitas terbaiknya hanya ada di kota besar saja, namun bagi mereka yang 'di bawah', rasanya masih harus diberi jempol terbalik.

Pemerintah harus lebih serius menangani hal ini agar kualitas pendidikan bisa dirasakan secara merata di seluruh penjuru Indonesia.

Contoh 2

Isu:

Full day school adalah program sekolah yang meminta siswa mengikuti proses belajar mengajar secara penuh sepanjang hari.

Full day School diselenggarakan mulai pukul 07.00 pagi hingga 16.00 sore.

Namun, karena sistem ini mengharuskan siswa berada di sekolah selama sehari penuh maka banyak pro dan kontra yang menyertai program ini.

Argumen mendukung:

Dengan memasukkan anak-anak di program full day school, orang tua meminta anak-anaknya lebih banyak menghabiskan waktu belajar di lingkungan sekolah daripada di rumah.

Dengan demikian, kondisi anak didik diharapkan lebih matang baik dari segi materi akademik maupun non akademik.

Sebagai orang tua ayo tanamkan semangat pada anaknya untuk mengikuti full day school karena full day school dianggap sebagai solusi terbaik untuk mengantisipasi dampak buruk globalisasi.

Full day school dianggap memberikan pelajaran, pembiasaan yang baik, pendidikan dan pelatihan yang cukup agar siswa dapat mencapai dan memenuhi program jaminan mutu sekolah.

Argumen menentang:

Tetapi, pihak yang tidak setuju beragumen bahwa tingkat konsentrasi anak berbeda-beda.

Bisa dikatakan jenjang SD masih tergolong anak-anak yang mudah bosan dan jenuh.

Baca Juga: Daftar Tempat Wisata Kota Batam Gratis dan Terhits yang Wajib Dikunjungi

Selain itu, jika dilihat dari segi fisik hal ini juga tidak baik atau buruk bagi kesehatan.

Siswa juga butuh istirahat yang cukup agar konsentrasinya tetap terjaga dan maksimal untuk mampu mencerna pelajaran yang diberikan.

Lalu, dari segi sosial dan geografis daerah pelosok dianggap belum cocok untuk diterapkan program full day school.

Kebanyakan orang tua siswa yang berada di pelosok bermata pencaharian sebagai petani, buruh, nelayan, dan sebagainya.

Orang tua pun membutuhkan anaknya sepulang sekolah untuk membantu mereka seperti memasak dan bersih-bersih.

Kesimpulan:

Sebenarnya, diadakannya program tergantung sarana dan prasarana yang disediakan sekolah.

Jika prasarana sekolah memadai dan kegiatan yang diselenggarakan di sekolah dibuat menarik, maka full day school akan berjalan menyenangkan.

Sebaliknya, jika prasarana sekolah kurang memadai dan kegiatan di sekolah full pelajaran formal maka kegiatan full day school akan sangat membosankan.

Hal seperti inilah yang membuat siswa mudah bosan dan pelajaran tidak akan efektif.

Jadi sebaiknya, mari menjadikan kegiatan full day school dapat diseimbangkan dengan sarana dan prasarana yang memadai dan kegiatan yang menarik dan menyenangkan.

Demikian dua contoh teks diskusi lengkap beserta dengan strukturnya.***

Editor: Niken Nurfujitania


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x