(Rangkaian Peristiwa)
Ucapan itu masih terngiang-ngiang di kepalaku. Masuk ke pelosok telinga. Lantas, diputar berulang-ulang di dalam sana. Suara serak-serak basah yang biasanya renyah untuk didengar. Kini membuatku sedikit bergidik ngeri. Menyergap dalam rasa panik.
Namun, cepat atau lambat, sementara atau selamanya. Aku bisa mencerna dengan baik kalimat itu. Terima kasih, Kakek. "Baiklah, pertemuan hari ini sampai di sini saja. Jaga kesehatan kalian selalu! Wassalamualaikum,
(Komplikasi)
lebih cepat dari biasanya". Video konferensi hari ini selesai Sepekan lalu, bukan sepekan lalu, lebih tepatnya hampir setahun yang lalu. Pandemi menyergap seluruh penjuru dunia.
(Resolusi)
Pendidikan harus terhambat. Mengharuskan pembelajaran dilaksanakan secara online. Meski semuanya terasa lambat, tapi inilah kehidupan saat ini. Hendak mengingkarinya sudah tak kuasa. Munafik.
Karya: Noor Cholis Hakim
Teks 2 “Jupri Menyesal Atas Kenakalannya”
(Orientasi)
Jupri baru saja menginjak bangku sekolah SMA. Di sekolah barunya, ia mendapatkan banyak teman-teman.
(Rangkaian Peristiwa)
Namun teman-teman itu sebenarnya memberikan pengaruh kurang baik, bahkan saat masih SMP teman-teman Jupri sempat berurusan dengan polisi karena kenakalan remajanya.
Namun, Jupri merasa bahwa kenakalan yang dilakukan oleh teman-temannya sangat keren.
Itu sebabnya Jupri berusaha mengikuti jalan teman-temannya. Jupri mulai merokok dan balapan motor saat malam hari.
(Komplikasi)
Saat kelas 2 SMA, Jupri diajak oleh temannya untuk balapan dengan siswa SMA lain. Ia datang sambil membawa motor kesayangannya.