3 Contoh Teks Editorial Terbaru 2023 yang Ada di Koran Beserta Strukturnya

- 20 Juli 2023, 09:45 WIB
SUDUTBATAM.COM – Berikut ini 3 contoh teks editorial terbaru 2023 yang ada di koran beserta strukturnya.
SUDUTBATAM.COM – Berikut ini 3 contoh teks editorial terbaru 2023 yang ada di koran beserta strukturnya. /pexels.com/Zen Chung/

SUDUTBATAM.COM – Berikut ini 3 contoh teks editorial terbaru 2023 yang ada di koran beserta strukturnya.

Teks editorial adalah teks yang ditulis oleh seseorang dari suatu redaksi media surat kabar, teks ini ditulis berdasarkan opininya.

Jadi, teks editorial itu adalah teks opini yang ditulis oleh seseorang yang bekerja dalam bidang jurnalistik, itu sebabnya teks ini banyak ditemukan di koran.

Orang yang menuliskan opininya akan masalah masyarakat atau masalah yang terjadi pada saat itu bukanlah sembarang orang melainkan orang yang tertinggi jabatanya bisa saja pemimpin redaksi berita itu sendiri.

Teks editorial ini ditulis berdasarkan fakta dan data, tujuan dari teks editorial adalah untuk mengajak para pembaca agar pembaca memikirkan sejenak isu yang terjadi di masyarakat saat ini supaya masyarakat bisa berpikir positif.

Pada teks editorial terdapat tiga struktur yaitu: pernyataan pendapat atau tesis, argumentasi dan penegasan ulang pendapat atau reiteration.

Berikut di bawah ini 3 contoh teks editorial terbaru 2023 yang ada di koran beserta strukturnya.

Teks 1
Perubahan Iklim dan Kebakaran Lahan

(Pernyataan Umum)
Kebakaran hutan di Australia telah memusnahkan jutaan hektar lahan. Sudah banyak korban yang tewas dan diperkirakan kebakaran belum akan berakhir dalam waktu dekat.

Tercatat pada tahun 2009, ada 173 orang meninggal di Negara Bagian Victoria akibat kebakaran dan dikenang sebagai masa bencana kebakaran paling mematikan yang pernah terekam.

(Argumentasi)
Meskipun demikian, pada tahun ini musim kering tercatat sebagai yang paling parah. Cuaca yang begitu kering serta kencangnya hembusan angin menjadikan api menyebar dengan cepat.

Dengan demikian pemadaman menjadi lebih sulit dilakukan. Biro Meteorologi Australia mengumumkan pada Desember 2019, bahwa negara itu mengalami salah satu periode kekeringan terburuk selama beberapa dekade terakhir.

Gelombang panas pada bulan Desember lalu dengan suhu rata-rata mencapai lebih dari 40 derajat celcius dan memecahkan rekor suhu rata-rata tertinggi nasional.

Adapun kebakaran yang terjadi pada tahun ini telah melenyapkan sekitar 4 juta hektar lahan dan sudah berlangsung selama berminggu-minggu. Salah satu dampaknya adalah ada 17 orang meninggal, termasuk petugas pemadaman.

Bencana kebakaran diprediksi akan terus berlangsung, mengingat Australia baru memasuki musim panas dan biasanya suhu memuncak lagi pada Januari dan Februari.

Kebakaran lahan serta fenomena cuaca kering yang kian parah membuat suatu kemungkinan menjadi “normal baru” di masa yang akan datang.

(Penegasan Ulang)
Negara sudah seharusnya tidak menganggap bencana yang terjadi sebagai suatu hal biasa dan rutin. Oleh karena itulah, upaya pencegahan peningkatan suhu permukaan bumi perlu dilakukan.

Salah satu caranya adalah dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan harus dilakukan bersama-sama oleh semua warga dunia.


Teks 2
Teroris Kembali Hantui Negeri

(Pernyataan Umum)
Serangan penusukan terhadap Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di Pandeglang, Banten, pada hari Kamis menunjukkan bahwa pembasmian teroris local dan nasional masih jauh dari perkiraan.

Hal ini menunjukkan bahwa sedikit saja rasa puas diri dalam perang melawan terorisme dapat menyebabkan lengah dan terbukti membawa bencana.

Mantan komandan militer bersama dengan tiga korban lainnya yaitu seorang perwira polisi, seorang perwira militer, dan seorang ulama muslim selamat dari serangan itu.

Hal itu menunjukkan bahwa para intel negara kurang cakap dan lihai dalam melindungi orang-orang penting negara. Insiden itu masih mengejutkan negara dan sangat terkenal karena menumbuhkan sejumlah spekulasi. Beberapa spekulasi yang beredar apa saja?

(Argumentasi)
Pertama, serangan itu lebih tepat sasaran. Para ekstrimis atau teroris itu tidak bertujuan untuk mencelakai orang-orang acak yang mewakili agama, negara, atau institusi tertentu tetapi seranganya tertuju langsung pada kaki tangan presiden.

Insiden kemarin adalah percobaan pembunuhan pertama seorang pejabat tinggi pemerintah oleh para ekstremis, setidaknya sejak November 1957 ketika gerilyawan melancarkan serangan granat untuk membunuh Presiden Sukarno dan keluarganya saat itu di Cikini, Jakarta Pusat.

Kedua, itu dilakukan di siang hari bolong dan di hadapan personel keamanan dan lusinan pengamat yang secara naluriah merekam insiden itu dari setiap sudut. Dan memungkinkan aksi terror yang dilakukan mendapatkan paparan maksimal bahkan sebelum media melaporkannya.

Para tersangka, yang diidentifikasi sebagai Syahrial Alamsyah juga dikenal sebagai Abu Rara dan istrinya Fitrie Adriana, segera ditangkap setelah serangan itu. Telah terungkap bahwa mereka adalah anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) sel teroris lokal yang terkait dengan Negara Islam.

Dengan kejadian itu, bangsa ini kembali bergumul dengan pertanyaan yang sama yang telah berulang kali ditanyakan: Apakah ini akan pernah berakhir? Mungkinkah itu dihindari?

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu bahkan lebih relevan mengingat fakta bahwa insiden Pandeglang terjadi hanya dua hari sebelum peringatan bom Bali 2002 pada 12 Oktober.

Insiden terbaru yang terjadi sayangnya menghilangkan rasa kepercayaan dan keamanan yang dibutuhkan masyarakat. Sangat membingungkan bahwa seorang kepala menteri keamanan telah menjadi korban serangan teror skala rendah oleh dua ekstrimis yang menurut kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan telah berada di radar intelijen setidaknya selama tiga bulan. Kepala intelegen itu bahkan mengklaim bahwa Abu Rara telah diketahui mengumpulkan pisau sebelum serangan hari Kamis.

Pasukan polisi kontraterorisme Densus 88 yang terkenal telah memenangkan pujian di masa lalu karena menggagalkan banyak plot teror mengapa sekarang gagal ketika para tersangka sudah diketahui sebagai bagian dari sel teroris di Bekasi, Jawa Barat? Hal ini membuat masyarakat curiga ada sesuatu yang tidak beres.

(Penegasan Ulang)
Tahun lalu, negara mengeluarkan UU Terorisme yang lebih keras yang memungkinkan tersangka teroris ditahan hingga 14 hari tanpa tuduhan.

Mereka juga dapat ditahan selama 200 hari setelah didakwa dengan terorisme. Undang-undang ini juga mengamanatkan langkah-langkah “kontradikalisasi” dan “deradikalisasi”.

Ketika undang-undang itu diberlakukan, undang-undang itu menyulut keprihatinan hak asasi manusia. Tetapi undang-undang itu membawa harapan baru bagi tindakan kontraterorisme yang lebih kuat dan komprehensif.

Tetapi insiden terbaru menunjukkan bahwa dibutuhkan lebih dari sekedar dokumen hukum untuk memerangi terorisme. Negara tidak hanya membutuhkan strategi yang lebih baik tetapi juga keyakinan yang lebih kuat untuk mengakhiri perang tanpa akhir ini.


Teks 3
Pro dan Kontra Penanggulangan Dampak Buruk Degradasi Lingkungan

(Tesis)
Degradasi lingkungan alih-alih ditanggulangi, tampaknya semakin memburuk. Seperti terbukti panas terik yang terjadi di banyak kota, kekeringan yang terjadi berkepanjangan selama musim kemarau dan banjir, serta tanah longsor selama musim hujan. Itu semua sebuah fenomena yang sayangnya akrab bagi masyarakat Jakarta.

Para pembuat kebijakan telah lama menyadari kehancuran yang merupakan konsekuensi tak terhindarkan dari pembangunan dan upaya besar-besaran untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Tidak mengherankan, ketika gerakan hijau global untuk merekonsiliasi manusia dengan alam dimulai beberapa dekade yang lalu. Pemerintah Orde Baru memutuskan untuk menangani masalah lingkungan dengan serius dan membentuk kementerian lingkungan negara.

Akan tetapi, sejarah menunjukkan bahwa kebijakan yang berkaitan dengan lingkungan baik di tingkat nasional maupun regional telah gagal mengakhiri degradasi lingkungan dan justru semakin cepat. Jika kita meminta pertanggungjawaban pembuat kebijakan, kita harus mengakui bahwa mereka telah berkompromi dengan seseorang.

Namun demikian, tidak ada yang meragukan bahwa para pemimpin dan pembuat kebijakan dapat melakukan banyak hal untuk melindungi lingkungan sebagai bagian dari mandat mereka. Pengamanan lingkungan dapat dimulai dengan pemimpin dan pembuat kebijakan.

Sayangnya, tidak demikian halnya di Jakarta. Masyarakat telah memperdebatkan rencana pemerintah provinsi untuk menyederhanakan prosedur untuk mengamankan surat kelayakan lingkungan. Yang perlu dikembangkan oleh para pengembang properti untuk memulai proyek konstruksi mereka.

(Argumentasi)
Kepala One-Stop Integrated Service Agency Edy Junaedi mengatakan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau ‘Ahok’ akan mengeluarkan instruksi gubernur yang akan mengakhiri persyaratan bagi pengembang untuk menyerahkan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) bergeser ke persyaratan untuk mendapatkan lingkungan dokumen skema manajemen dan skema pemantauan lingkungan (UKL-UPL) dari lembaga.

Edy mengatakan kebijakan baru akan memotong birokrasi dan mempercepat perizinan investasi, sesuatu yang sering diminta oleh investor. Dokumen Amdal saat ini dikeluarkan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Jakarta (BPLHD) sekitar 75 hari setelah aplikasi. Sementara di bawah pengaturan baru izin lingkungan hanya membutuhkan waktu 15 hari.

Namun, ketika datang ke perlindungan lingkungan tidak ada yang mengatakan atau menjelaskan dengan kejelasan bahasa yang sama. Di mana tanggung jawab lembaga sektor publik dan swasta dimulai dan berakhir?

Sebaliknya, proyek-proyek individual digunakan sebagai proksi dalam perselisihan yang semakin memanas. Operasi kehutanan, tambang, pelabuhan kapal tanker, dan lain-lain menjadi titik awal hubungan dengan pihak-pihak yang berseberangan. Mereka menggali tanah sebanyak mungkin.

Salah satu opsi bisa mengartikulasikan trade-off yang mungkin mewakili keseimbangan yang adil antara kepentingan yang bersaing. Ada langkah-langkah ke arah ini. Perusahaan yang mengusulkan proyek yang mempengaruhi lingkungan biasanya menawarkan beberapa bentuk kompensasi atau ganti rugi.

Tetapi karena kita tidak memiliki mata uang yang mapan untuk merancang dan menerima offset semacam itu, ketidakpercayaan mengarah pada konflik yang sering berakhir di pengadilan. Ini bukan cara untuk sampai di jalan tengah. Memang itu hampir memastikan permusuhan yang terjadi tetap berkelanjutan.

Bukan pengalihan otoritas dari BPLHD ke agen layanan satu atap yang penting karena sebenarnya BPLHD akan diwakili dalam agensi baru. Kekhawatiran terbesar adalah kemungkinan pelanggaran Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. Mereka menetapkan bahwa Amdal wajib untuk setiap kegiatan yang mempengaruhi lingkungan dan tentunya analisisnya harus dilakukan secara menyeluruh dan hati-hati.

(Penegasan Ulang Pendapat)
Jika diberlakukan, instruksi gubernur akan mendorong proyek-proyek konstruksi di seluruh Jakarta termasuk reklamasi besar-besaran di perairan ibu kota. Pemerintah Jakarta harus belajar dari praktik lama mendukung kepentingan ekonomi dengan mengorbankan lingkungan yang telah berkontribusi besar terhadap banjir tahunan.

Memang benar bahwa pemerintah Jakarta tidak bisa berharap banyak dari pencairan anggaran kota untuk menggerakkan perekonomian. Tetapi mengabaikan perlindungan lingkungan akan memiliki hasil yang lebih buruk.

Itulah 3 contoh teks editorial terbaru 2023 yang ada di koran beserta strukturnya.***

Editor: Iwan Sahputra


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah