Fenomena pengakuan batik oleh UNESCO sebenarnya bukan hal baru bagi bangsa kita karena banyak budaya kita sudah mendapat pengakuan serupa.
Menyusul fakta tentang batik yang mendapat pengakuan dunia ini, ternyata menyimpan sejumlah fakta yang cukup miris. Terutama penggunaan kain batik tidak lagi mengikuti nilai filosofis penciptaannya oleh yang tidak paham.
Terkait dengan hal ini sebenarnya, pemerintah maupun masyarakat memiliki peranan yang sangat penting atas kejadian miris ini.
Pemerintah sebagai pengampu kebijakan seyogyanya menerbitkan aturan tertentu untuk batik pakem agar tidak disalahgunakan.
Sedangkan masyarakat, perlu untuk belajar memahami makna filosofis batik yang diciptakan oleh leluhur agar penggunaanya sesuai dengan yang diharapkan.
Baca Juga: Contoh Teks Editorial 2022, Tema Tanah Longsor Lengkap dengan Strukturnya
Pernyataan Ulang Pendapat
Permasalahan terkait batik yang mendapatkan pengakuan dari mancanegara memang selalu menunjukkan dua sisi yang berbeda antara kebanggaan dan kemirisan.
Kebanggaan karena budaya negara diakui oleh dunia.
Sekaligus miris karena masyarakat menggunakan tidak sesuai dengan semestinya.