Contoh Teks Editorial Terbaru Tahun 2024, Tema Tentang Pendidikan Lengkap dengan Strukturnya

- 4 Maret 2024, 06:30 WIB
3 Contoh Teks Editorial 2022 Terbaru Tentang Pendidikan, Singkat dan Dapat Dijadikan Refrensi Belajar
3 Contoh Teks Editorial 2022 Terbaru Tentang Pendidikan, Singkat dan Dapat Dijadikan Refrensi Belajar /Pexels/Skitterphoto

SUDUTBATAM.COM - Di bawah ini adalah contoh teks Editorial terbaru tentang pendidikan.

Contoh teks Editorial terbaru tentang pendidikan ini juga lengkap dengan penjelasan dan strukturnya.

Adapun pengertian teks Editorial adalah suatu gagasan, ide ataupun pendirian seseorang yang ditulis melalui kaidah kebahasaan teks opini.

Tapi, meskipun opini dalam teks editorial dilengkapi dengan fakta, bukti dan argumen yang logis sehingga dapat memberikan wawasan kepada pembaca.

Baca Juga: Contoh Teks Anekdot Penuh Sindiran dan Lucu, Dapat Dijadikan Sumber Refrensi Belajar

Simak contoh di bawah ini.

1. Mutu Pendidikan

Pernyataan Pendapat

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang menjadi kunci dari kemajuan suatu bangsa.

Seluruh orang pasti telah menyadari jika pendidikan yang berkualitas mampu meningkatkan peluang untuk membuat bangsa ini sejajar dengan berbagai negara maju.

Namun dalam kenyataannya kualitas pendidikan yang ada di negara ini belum begitu bagus daripada negara lain.

Lembaga pendidikan telah mengusahakan beragam cara guna mencetak lulusan yang berkualitas untuk mengantisipasi adanya perubahan serta tantangan yang kian sulit. Tetapi keberhasilannya juga dipengaruhi oleh beberapa keadaan lain.

Guna meraih pada meningkatkan mutu pendidikan, butuh diadakan upaya yang bersungguh – sungguh. Serta mencari solusi permasalahan yang nantinya mungkin akan dihadapi.

Argumentasi

Usaha dalam meningkatkan mutu pendidikan juga sangat penting guna menjawab berbagai tantangan globalisasi, kemajuan IPTEK, serta pergerakan masif dari tenaga ahli.
Lembaga pendidikan juga telah dituntut untuk dapa menciptakan orang – orang terdidik dengan kualitas mumpuni sebab sengitnya persaingan antar bangsa.

Sehingga mempunyai keahlian di dalam kompetensi profesional dan siap untuk menghadapi kompetisi global.

Pada era teknologi sekarang ini, guru bukan menjadi satu – satunya sumber informasi serta ilmu pengetahuan. Peran guru sudah tergeser dengan adanya fasilitator, motivator, dan dinamisator.

Keberadaan teknologi internet juga turut membuat banyak sumber yang dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran.

Baca Juga: 2 Contoh Teks Editorial Singkat tentang Politik dan Terjadinya Banjir, Singkat Serta Terbaru 2022

Pernyataan Ulang Pendapat

Dalam keadaan yang seperti ini, peran guru yang merupakan pendidik terasa sangat besar serta tidak tergantikan.

Oleh sebab itu perlu dilakukan peran secara lebih efektif, sehingga dibutuhkan peningkatan langkah serta upaya yang jelas dan tepat sasaran.

Beberapa usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan juga menjadi tantangan besar untuk pemerintah yang harus segera diselesaikan.

3. Belajar Online

Pernyataan Pendapat

Saat ini akibat terjadinya pandemic COVID 19, banyak sekolah memutuskan untuk melaksanakan proses belajar mengajar secara online.

Hal ini terkait dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia yang menyarakan supaya melaksanakan sistem belajar secara online untuk mencegah penularan di sekolah.

Sepintas tampaknya hal ini terlihat mudah, namun ternyata tidak semudah saat belajar di sekolah. Banyak isu dan masalah yang terjadi selama proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara online.

Argumentasi

Sekolah online saat ini menuai banyak kontroversi di kalangan orang tua. Pasalnya hal ini memaksa semua orang tua untuk menyediakan sarana online yang memadai.

Termasuk kuota internet yang cukup serta gadget yang sesuai. Tentu saja tidak semua kalangan sanggup melaksanakan hal tersebut.

Belum lagi tingkat disiplin anak yang menurun saat belajar di rumah.

Hal ini tentu perlu menjadi perhatian dinas pendidikan setempat.

Misalnya melalui penyediaan kuota internet belajar secara gratis, yang sedikit banyak membantu meringankan beban orang tua untuk membayar tagihan internet yang membengkak.

Baca Juga: 4 Contoh Teks Editorial Singkat Lengkap dengan Strukturnya, Jadi Refrensi Belajar

Pernyataan Ulang Pendapat

Melalui bantuan dari pemerintah terkait, paling tidak masalah yang terjadi dengan keputusan belajar online ini dapat diredam. Jika tidak tentu saja akan tetap banyak orang tua yang kurang setuju jika belajar online diperpanjang hingga akhir tahun.

Terutama bagi yang terdampak secara ekonomi dan tidak memiliki cukup sarana dan prasarana untuk pelaksanaan belajar online tersebut.

3. Penggunaan Make Up bagi Pelajar SMA

Pernyataan Pendapat

Pada zaman yang sudah berkembang ini, kaum wanita berlomba–lomba untuk membuat dirinya cantik. Hal serupa juga terjadi kepada para pelajar SMA.

Banyak diantara mereka yang menggunakan make up saat sekolah.

Dalam penggunaan make up tersebut memiliki kadar yang berbeda – beda. Ada yang menggunakannya secara tipis dan ada yang tebal.

Argumentasi

Penggunaan make up yang dilakukan oleh para pelajar SMA antara lain pelembab, lipstick, maskara, bedak, dan masih banyak lainnya.

Tidak hanya menggunakan, mereka juga membawa peralatan make up ke sekolah.

Padahal bila dilihat dari peraturan sekolah, sudah ada larangan untuk membawa peralatan make up ke sekolah. Namun mereka tetap saja membawanya.


Padahal kulit para pelajar SMA masih tergolong sensitif. Bila mereka menggunakan produk kecantikan yang tidak cocok dengan kulitnya, maka rentan terjadi iritasi.

Selain itu bagi siswa yang sudah terbiasa menggunakan make up sejak kecil, akan memiliki kulit berbeda dari yang belum pernah menggunakannya.

Bila kulit yang sering terpapar oleh make up, akan rentan terhadap masalah kulit. Mulai dari tumbuhnya jerawat membandel, kulit kusam, hingga flek hitam. Hal ini dapat terjadi karena di dalam produk make up tersebut ada zat kimia.

Belum lagi bila alat make up yang digunakan siswa tersebut dilakukan secara bergantian, maka akan banyak bakteri yang ada di kulit mereka.

Bakteri yang berkembang pesat di dalam kulit, akan memberikan dampak yang luar biasa bagi siswa.

Mulai dari iritasi kulit, herpes, dan juga batuk. Hal ini karena make up menjadi tempat yang mudah untuk kuman berkembang biak. Khususnya pada lipstik, pelembab, dan juga maskara.

Pernyataan Ulang Pendapat

Menurut penelitian yang telah dilakukan, 45% wanita yang rutin dalam penggunaan make up akan rentan terhadap penyakit kulit.

Kemudian sebanyak 15% wanita akan menderita jerawat yang membandel akibat dari penggunaan make up yang berlebihan. Bila ini terjadi pada siswa yang masih di bawah umur, tentu sangat membahayakan dirinya sendiri.

Sayangnya, para siswa tidak peduli dengan bahaya iritasi kulit dari penggunaan make up. Mereka hanya memikirkan tampilan yang harus cantik.

Bahkan para siswa tersebut selalu menggunakan make up kemana saja mereka pergi. Padahal kulit membutuhkan ruang untuk bernafas dan lepas dari polesan make up.

Dengan demikian, seharusnya para pelajar SMA 2 Kalpataru lebih memilih untuk tidak menggunakan make up. Mengingat dampak berbahaya yang mengincar kulit mereka.

Dari segi umur, para siswa tersebut masih tergolong di bawah umur untuk menggunakan make up. Seharusnya mereka fokus terhadap sekolah agar dapat menjadi orang sukses di kemudian hari.***

Editor: Niken Nurfujitania


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah