Omicron hingga Kelangkaan Energi Jadi Tantangan di 2022

- 3 Januari 2022, 17:09 WIB
Presiden Joko Widodo meresmikan Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022.
Presiden Joko Widodo meresmikan Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022. /BPMI Setpres/

SUDUTBATAM.COM - Presiden RI, Joko Widodo (Jokwi), optimistis berbagai tantangan di tahun 2022 bisa dilewati dengan baik melalui semangat kerja keras bersama semua pihak.

 

Tantangan-tantangan seperti adanya varian Omicron, kenaikan inflasi, tapering off, hingga kelangkaan energi di sejumlah negara disinyalir bisa mengganggu aktivitas ekspor Indonesia di tahun 2022.

 

“Saya kira tantangan-tantangan itulah yang akan kita hadapi dan saya meyakini dengan semangat kerja keras kita bersama tantangan-tantangan itu akan bisa kita lalui dengan baik,” ujar Presiden pada acara Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 yang digelar di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Senin, 3 Januari 2022.

 

Presiden menilai bahwa pemulihan ekonomi Indonesia cukup kuat yang bisa dilihat dari sejumlah angka indikator perekonomian. Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD34,4 miliar, dan selalu surplus selama 19 bulan. Angka ekspor secara tahun ke tahun atau year on year juga naik 49,7 persen. Impor bahan baku dan bahan penolong juga naik 52,6 persen.

 

“Ekspor kita kenapa naik setinggi itu, salah satunya karena kita hentikan ekspor raw material, ekspor bahan mentah dari minerba kita yaitu nikel yang saya lihat biasanya hanya 1 sampai 2 miliar (dolar AS), kemarin akhir tahun sudah hampir mencapai USD21 miliar, USD20,8 miliar. Saya kira keberanian menyetop itu hasilnya kelihatan. Oleh sebab itu, kita akan lanjtukan dengan stop bauksit, stop tembaga, stop timah, dan yang lain-lainnya. Hilirisasi menjadi kunci dari kenaikan ekspor kita,” jelasnya.

 

Halaman:

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x