Network
SUDUTBATAM.COM - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri mengevaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) setelah ditemukan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, pemerintah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau dalam jaringan (daring) hingga 7 Februari 2022. Hal itu tertuang dalam surat edaran bernomor B/421/102.1/DISDIK/2022, tentang Perubahan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Dalam surat itu, terdapat lima poin penting. Di mana, proses belajar mengajar secara daring di wilayah mainland Kota Batam, tatap muka di hinterland Kota Batam, penyelenggaran pembelajaran dengan menerapkan protkes, wajib melaporkan jika ada temuan kasus.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mebegaskan, sistem pembelajaran sudah diatur dalam SKB 4 Menteri. Dalam aturan itu, jelas menerangkan prosedur pelaksanaan PTM, serta penanggulangan jika ada temuan kasus di sekolah.
"Untuk sekolah yang ada temuan kasus, akan dilakukan proses penelusuran dan pengetesan (tracing dan testing). Mekanisme yang digunakan sama, yakni satu kasus positif minimal yang di-tracing itu 15 orang. Karena lingkungan sekolah ini cukup mudah, bahkan tim kesehatan melakukan tracing dan testing kepada satu kelas yang merupakan kelas pasien terkonfirmasi," ujarnya.
Untuk langkah antisipasi, pihaknya sudah meminta Disdik untuk turun memantau ke sekolah-sekolah. Guna memastikan protokol kesehatan di sekolah berjalan dengan baik. Sebelumnya, ada delapan daftar yang harus dipenuhi sekolah ketika membuka PTM.
"Kalau SMA wewenangnya ada di Pemprov Kepri. Tapi, sejauh ini, untuk PTM di jenjang SMP ke bawah masih digelar. Namun, berkaca dari kasus yang terjadi di salah satu SMA di Batam, kami mengingatkan kepada sekolah untuk tidak abai dan rutin mengecek masker siswa ketika berada di sekolah. Penggunaan masker merupakan salah satu upaya dalam menekan penyebaran," katanya. ***
