Mengenal dan Menemukan Berbagai Keindahan Islam dalam Alquran

5 Desember 2022, 19:45 WIB

 

 

SUDUTBATAM.COM - Dalam konsep Islam, keindahan dipahami salah satunya dengan memuliakan kehidupan manusia.

Keindahan pada awalnya bisa dimaknai dengan segala sesuatu yang bersih. Dalam Islam, sebelum menjalankan salat sebagai tiang agama, kita harus berada dalam kondisi suci dan bersih yang menjadi salah satu syarat sah salat.

1. Kesederhanaan Konsep Tuhan
Tauhid dalam Islam berfokus pada keesaan Allah dan tanpa perantara untuk bertobat.

Allah SWT berfirman dalam Alquran yang artinya:
Katakanlah (Muhammad),
“Siapakah Tuhan langit dan bumi?”
Katakanlah,“Allah.” Katakanlah, “Pantaskah kamu mengambil pelindung-pelindung selain Allah, padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri?”

Katakanlah, “Samakah orang yang buta dengan yang dapat melihat?
Atau samakah yang gelap dengan yang terang? Apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?”

Katakanlah,“Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia Tuhan Yang Maha Esa, Mahaperkasa.” (Q.S. Ar-Ra'd:16).

2. Hubungan Pribadi dengan Allah
Setiap individu memiliki hubungan pribadi dengan Allah.

Tidak ada mediator untuk berbicara atas nama-Nya dan jika seseorang membutuhkan sesuatu, hanya harus meminta kepada Allah secara langsung.

Hubungan dengan tuhan adalah masalah pribadi, dan tidak ada orang lain yang memiliki kemampuan untuk mengganggu hidup Anda, dan hubungan Anda dengan Pencipta Anda.

Allah maha penyayang dan lebih penyayang dan baik daripada seorang ibu bagi anaknya. Cintanya tidak bisa dibandingkan dengan yang lain untuk ciptaan-Nya.

Kita berbicara sebagai individu, langsung kepada-Nya.
Allah berfirman yang artinya:
"Dan Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh jiwanya kepadanya, dan Kami lebih dekat dengannya daripada urat lehernya." (Q.S. Qaf :16).

3. Islam adalah Agama Tauhid, yaitu Bagaimana Seseorang “Berakhlak” kepada Allah Ta’ala.

Islam mengajarkan dan memerintahkan pertama kali kepada umatnya untuk berakhlak kepada Allah Ta’ala, sebelum berakhlak kepada selain-Nya.

Hal ini diwujudkan dengan menyembah Allah Ta’ala semata dan mengingkari segala sesembahan kepada selain Allah Ta’ala.

Ini merupakan perintah Allah Ta’ala yang terbesar kepada para hamba-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang tua (ibu dan bapak), karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu.” (QS. An-Nisa [4]: 36).***

Editor: Iwan Sahputra

Tags

Terkini

Terpopuler