Keutamaan Puasa Sunah Tarwiyah dan Arafah, Dilaksanakan Sebelum Hari Raya Idul Adha

6 Juni 2023, 12:10 WIB
Bingkai twibbon Idul Adha 2023 gratis /

SUDUTBATAM.COM - Berikut ini adalah keutamaan puasa sunah Tarwiyah dan Arafah, yang dilaksanakan sebelum Hari Raya Idul Adha.

Puasa arafah adalah sebuah ibadah sunnah tahunan yang di kerjakan bertepatan dengan hari arafah atau tanggal 9 dzulhijjah dalam perhitungan kalender hijriyah.

Pelaksanaan dari puasa arafah di anjurkan bagi mereka yang tidak sedang beribadah haji, adapun untuk orang yang sedang berhaji tidak di sunnahkan untuk berpuasa di hari arafah.

Dengan begitu yang belum bisa berangkat haji karena keterbatatasan biaya, tidak perlu khawatir sebab masih bisa menjalankan ibadah Iain yang tidak kalah tinggi pahalanya.

Namun perlu di ketahui bahwa di anjurkannya puasa sunnah arafah ini tidak di sebabkan karena sedang melaksanakannya wukuf orang-orang yang sedang beribadah haji di padang arafah, tetapi di sebabkan karena datangnya hari arafah.

Baca Juga: Tiket Indonesia vs Argentina Dibuka Jam Berapa? Simak Sebelum Membelinya Biar Tak Salah

Karena tidak dapat di pungkiri ternyata waktu antara indonesia dan makah berbeda, bahkan perbedaan tersebut mencapai 4 sampai 5 jam.

Sementara untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah tidak bisa tergantung pada waktu negara Iain tetapi harus mengikuti waktu negara masing-masing baik itu hitungan jam atau waktu awal penanggalan bu|an.

Sama juga dengan amalan lainnya beberapa contohnya seperti dhuha, sholat tasbih, tahajud dan semisalnya.

Keutamaan arafah, Hari arafah menjadi sebuah waktu yang sangat istimewa dan memiliki keutamaan-keutamaan tersendiri, yang mana saat tersebut adalah puncak dari berkumpu|nya orang-orang yang beribadah haji untuk wukuf di arafah tepatnya sehari sebelum hari raya idul adha.

Sementara di sisi Iain, umat islam seluruh dunia menyambut hari arafah dengan melaksanakan pauasa sunnah, kecuali mereka-mereka yang belum tahu dan tidak percaya bahwa hari arafah adalah waktu yang sangat di unggulkan, maka untuk itu menghafal niat puasa idul adha menjadi sebuah keharusan.

Dari semua jenis ibadah baik itu sunnah atau wajib, yakin dari masing-masingnya memiliki keutamaan-keutmaan yang lebih di unggulkan baik berupa pahala atau kebaikan seperti halnya juga pada puasa arafah tanggal 9 dzulhijjah atau sehari sebelum hari raya idul adha.

Di mana untuk puasa sunnah sunnah sebagaimana yang di jelaskan dalam sebuah hadits bahwa untuk puasa arafah bisa menghapus dosa setahun yang Ialu dan yang akan datang, sebagaimana bunyi haditsnya yaitu:

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda

"Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang Ialu." (HR.Muslim no. 1162)

Keutamaan Puasa Tarwiyah, Sedangkan untuk keutamaan dari puasa tarwiyah yang di laksanakan pada tanggal 8 dzulhijjah atau sehari sebelum puasa arafah sebelum idul adha, sebagaimana tercantum dalam salah satu hadits yang artinya

"Bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun" akan tetapi peringkat dari hadits ini dhoif atau tidak kuat riwayatnya, dan para ulama sepakat bahwa boleh mengamalkan hadits dhoif hanya dalam rangka fadla'ilul a'mal (untuk memperoleh keutamaan) selagi hadits tersebut tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.

Baca Juga: Tak Sampai 15 Menit, Tiket Nonton Pertandingan Indonesia vs Argentina Ludes Terjual

Keutamaan Puasa ldul Adha, Memang harus di akui bahwa 10 hari pertama pada bulan dzulhijjah sebelum tiba hari raya Idul adha menjadi waktu yang Iebih utama untuk di isi dengan kebaikan dan amal shalih terutama puasa, sehingga sebenamya puasa sunnah tidak hanya di anjurkan di lakukan 2 hari saja yang di sebut dengan arafah dan tarwiyyah tetapi juga Iebih istimewa apabila di kerjakannya sejak tanggal awal, dan tentunya pernyataan ini tercantum dalam salah satu hadits yang berbunyi:

Abnu Abbas RA meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:

Diriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada perbuatan yang Iebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-Iamanya atau menjadi syahid. (HR Bukhari).

Hari 1 bulan Dzu|hijah merupakan hari di mana Allah swt mengampuni dosanya Nabi Adam as. Barang siapa berpuasa pada hari tersebut, Allah swt akan mengampuni segala dosanya.

Hari 2 bulan Dzulhijah adalah hari di mana Allah swt mengabulkan doa Nabi Yunus dengan mengeluarkannya dari perut ikan. Barang siapa berpuasa pada hari itu seolah olah telah beribadah selama satu tahun penuh tanpa berbuat maksiat sekejap pun.

Hari 3 bulan Dzulhijah merupakan hari di mana Allah swt mengabulkan doa Nabi Zakaria. Barang siapa berpuasa pada hari itu, maka Allah swt akan mengabulkan segala do‘anya.

Hari 4 bulan Dzulhijah merupakan hari di mana Nabi Isa AS dilahirkan. Barang siapa berpuasa pada hari itu akan terhindar dari kesengsaraan dan kemiskinan.

Hari 5 bulan Dzulhijah merupakan hari di mana Nabi Musa AS dilahirkan, barang siapa berpuasa pada hari itu akan bebas dari kemunaflkan dan azab kubur.

Hari 6 bulan Dzulhijah merupakan hari dimana Alloh swt.membuka pintu kebajikan untuk Nabinya, barang siapa berpuasa pada hari itu akan dipandang oleh Alloh dengan penuh Rahmat dan tdk akan diadzab.

Hari 7 dzulhijjah merupakan hari ditutupnya pintu jahannam dan tidak akan dibuka sebelum hari kesepuluh lewat. Barang siapa berpuasa pada hari itu Allah swt akan menutup tiga puluh pintu kemelaratan dan kesukaran serta akan membuka tigapuluh pintu kesenangan dan kemudahan.

Hari 8 dzulhijjah merupakan hari Tarwiyah. Barang siapa berpuasa pada hari itu akan memperoleh pahala yang tidak diketahui besarnya kecuali oleh Allah swt.

Hari 9 dzulhijjah merupakan hari Arafah. Barang siapa berpuasa pada hari itu puasanya menjadi tebusan dosanya setahun yang Ialu dan setahun yang akan datang.

Namun yang namanya manusia kebanyakan merasa sukar dan malas untuk lama-lama beribadah, meski keutamaan atau pahalanya sudah di perjelaskan dalam berbagai rangkaian hadits. Maka dari itu apabila memang tidak memungkinkan mengerjakan 9 hari dari tanggal 1 hingga sebelum idul adha maka setidaknya jangan tinggalkan untuk puasa tarwiyah dan arafah 2 hari saja sebeb hadits Iain mengetakan yang artinya:

"Jika tiba hari Arafah, tidaklah seseorang masih mempunyai setitik iman dalam hatinya melainkan ia akan diampuni. Lantas ada yang bertanya: Ya Rasulallah, apakah terkhusus bagi yang wukuf di Arafah saja atau untuk semua manusia? Rasulullah menjawab: Untuk semua manusia" (HR. Abu Daud).

Sedangkan bagi orang yang mau mengerjakan puasa arafah beserta tarwiyah dan sebelum idul adha tidak hanya sekedar mengetahui tanggal waktu pelaksanaannya saja tetapi juga harus memahami seputar tata cara, haI yang membatalkan serta syarat rukun puasa sunnah termasuk niat.

Yang mana untuk panduan caranya sendiri puasa tanggal 8 den 9 dzulhijjah ini tidak ada perbedaan dengan puasa sunnah Iainnya yaitu di awali sejak terbit hingga terbenamnya matahari.***

Editor: Niken Nurfujitania

Tags

Terkini

Terpopuler