Khutbah Jumat 18 November 2022 tentang Tiga Dasar Utama Bagi yang Berhaji

- 18 November 2022, 09:15 WIB
Khutbah Jumat 18 November 2022 Tentang Tiga Dasar Utama Bagi yang Berhaji
Khutbah Jumat 18 November 2022 Tentang Tiga Dasar Utama Bagi yang Berhaji /Pixabay

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم «بُنِيَ الإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Artinya: "Dari Umar Radliyallahu anhu. Nabi saw bersabda: "Islam itu didirikan atas lima perkara. Yaitu, bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadan, menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi yang mampu melakukannya." (HR. Muttafaq 'alaih).

Namun demikian, kewajiban menunaikan ibadah haji hanyalah sekali dalam seumur hidup sebagaiamana hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai berikut:

أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمُ الْحَجَّ فَحُجُّوا. فَقَالَ رَجُلٌ: أَكُلَّ عَامٍ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ فَسَكَتَ حَتَّى قَالَهَا ثَلاَثًا، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَوْ قُلْتُ نَعَمْ لَوَجَبَتْ، وَلَمَا اسْتَطَعْتُمْ
Artinya: “Wahai sekalian manusia, sungguh Allah telah mewajibkan bagi kalian ibadah haji maka tunaikanlah haji kalian!” Seseorang berkata: “Apakah setiap tahun, ya Rasulullah?” Beliau terdiam sehingga orang tersebut mengulangi ucapannya tiga kali. Lalu Rasulullah saw bersabda: “Kalau aku katakan ya, niscaya akan wajib bagi kalian dan kalian tidak akan sanggup.” (HR. Ahmad, Muslim dan Nasa’i).

Ma’assiral Muslimin Rahimakumullah

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang ke lima. Benar-benar ibadah mahdlah yang wajib serta memiliki syarat dan rukun. Meskipun termasuk rukun Islam, akan tetapi hukum wajibnya tidak bersifat mutlak karena hanya ditujukan kepada mereka yang telah mampu.

Allah berfirman dalam Al-Quran, surat Ali Imran, ayat 97.

وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali Imran: 97).

Mampu disini mengandung berbagai unsur, komponen dan keadaan yang terperinci dalam kehidupan nyata, seperti mampu dalam fisik, ruhani, ekonomi, dan lain sebagainya. Karena mengerjakan ibadah haji membutuhkan banyak persiapan yang matang dan tekad yang bulat. Akan tetapi dari segala kemampuan yang paling mendasar untuk menunaikan ibadah haji yakni:

Pertama, mampu jasadiyah atau fisik. Ibadah haji merupakan ibadah yang membutuhkan fisik yang sehat dan prima. Tanpa fisik yang prima, niscaya akan kerepotan ketikan menunaikan ibadah haji. Karena berbedanya iklim di Arab Saudi yang panas dengan Indonesia yang tropis, menjadikan penanganan yang serius bagi warga negara Indonesia untuk bisa berhabitat dengan cuaca Timur Tengah.

Halaman:

Editor: Iwan Sahputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah