Hukum Tajwid Bacaan Surat An Nur Ayat 4 dan Penjelasan Surat Serta Asbabun Nuzul

- 24 November 2022, 15:07 WIB
Hukum Tajwid Bacaan Surat An Nur Ayat 4 dan Penjelasan Surat Serta Asbabun Nuzul
Hukum Tajwid Bacaan Surat An Nur Ayat 4 dan Penjelasan Surat Serta Asbabun Nuzul /Pexels/ RODNAE Productions/
SUDUTBATAM.COM – Asbabun nurul artinya adalah sebab turunnya ayat tersebut, surat An Nur ayat 4 turun karena tentang menjaga diri dari pergaulan bebas yang mendekati zina.
 
Oleh karena itu adanya hukuman bagi pezina, zina menjadi bagian dari hudud yang berarti batasan ketentuan yang ditetapkan oleh Allah swt.
 
Hudud adalah hukuman tertentu yang diwajibkan kepada orang yang melanggar larangan tertentu salah satunya adalah perbuatan zina.
 
Dalam Tafsir Ibnu Katsir menyatakan ayat yang mulai ini memuat penjelasan hukum cambuk atas al-qadzif –yaitu orang yang menuduh wanita baik-baik, merdeka, baligh dan suci kehormatannya- telah berzina. Demikian pula yang dituduh itu seorang laki-laki, penuduhnya juga terkena hukum cambuk.
 
 
Berikut ini Surat An Nur Ayat 4 dan Artinya
وَالَّذِيْنَ يَرْمُوْنَ الْمُحْصَنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوْا بِاَرْبَعَةِ شُهَدَاۤءَ فَاجْلِدُوْهُمْ ثَمٰنِيْنَ جَلْدَةً وَّلَا تَقْبَلُوْا لَهُمْ شَهَادَةً اَبَدًاۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ ۙ ٤
Artinya:
“Orang-orang yang menuduh (berzina terhadap) perempuan yang baik-baik dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (para penuduh itu) delapan puluh kali dan janganlah kamu menerima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
 
Berikut ini Hukum Tajwid pada surat An Nur Ayat 4:
 
1. الَّ: Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke huruf lam).
 
2. ذِيْ: Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
 
3. مُوْ: Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
 
4.  الْمُ: Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
 
5. نٰ: Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
   
6. مَّ: Ghunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
 
7. مْ يَ: Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ya. Cara membacanya dengan jelas.
 
8. تُوْ: Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ta berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
 
9. دَاۤءَ: Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
 
10. جْلِ: Qalqalah sughra karena huruf qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
 
11. دُوْ: Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dal berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
 
12. مْ ثَ: Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf tsa. Cara membacanya dengan jelas.
 
13. ثَمٰنِ: Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
 
14. مٰنِيْنَ: Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
 
15. ةً وَّ: Idgham bighunnah karena huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
 
16. لَا: Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
 
17. قْبَ: Qalqalah sughra karena huruf qalqalah qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
 
18. لُوْ: Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
 
19. مْ: Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf syin. Cara membacanya dengan jelas.
 
20. هَ: Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
 
21. دَةً اَ: Idzhar sebab huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
 
22. دًاۚ : Idgham bighunnah karena huruf dal berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
 
23. لٰۤىِٕ: Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
 
24.  الْفٰ: Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf fa. Dibaca secara jelas.
 
25. فٰ: Mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
 
26. قُوْ: Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
 
Itulah hukum tajwid bacaan surat An Nur Ayat 4 dan penjelasan surat Serta asbabun nuzul.***

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x