SUDUTBATAM.COM - Dibawah ini merupakan pembahasan tentang hukum tajwid pada surat Al Anbiya ayat 87.
Surat Al Anbiya adalah surat ke-21 di dalam Al-Qur'an, surat yang memiliki 112 ayat, dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah.
Surat Al Anbiya adalah surat yang menjelaskan bahwa langit dan bumi dapat binasa jika ada tuhan selain Allah SWT dan surat ini juga menjelaskan bahwa hari kiamat akan terjadi secara tiba-tiba.
Berikut hukum tajwid pada surat Al Anbiya ayat 87:
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ
Artinya: Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.
Tajwid surat Al-Anbiya ayat 87:
1. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
2. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke huruf lam ).