5 Contoh Kultum Singkat Ramadhan 2023, Lengkap degan Judul dan Dalilnya

- 23 Maret 2023, 11:10 WIB
Contoh Khutbah dan Ceramah Maulid Nabi yang Menyentuh Hati, Tema: Jadikan Dakwah Nabi Sebagai Momen Berbenah Diri
Contoh Khutbah dan Ceramah Maulid Nabi yang Menyentuh Hati, Tema: Jadikan Dakwah Nabi Sebagai Momen Berbenah Diri /Pixabay

SUDUTBATAM.COM - Di bawah ini merupaan kumpulan contoh teks ceramah atau kultum pada bulan Ramadhan 2023.

Contoh teks ceramah singkat dan terbaru tentang Ramadhan 2023 ini lengkap dengan judulnya ini dapat dijadikan bahan refrensi bagi para penceramah.

Sebagaimana diketahui, sebentar lagi umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadhan 1444h atau tahun 2023.

Pada bulan Ramadhan, ada banyak ibadah yang dapat dikerjakan seorang Muslim.

Baca Juga: Ceramah Singkat Ramadhan dan Judulnya, Dapat Jadi Bahan Refrensi

Salah satunya yakni dengan sholat terawih berjamaah di masjid atau mushola dan biasanya akan ada ceramah singkat sebelum dimulainya sholat.

Aapun kumpulan contoh teks ceramah Ramadhan 2023 adalah sebagai berikut.

1. Keistimewaan Bulan Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat dan salam juga kita curahkan ke Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, keluarga dan sahabatnya. Hari ini, saya ingin menyampaikan ceramah singkat tentang keutamaan bulan Ramadhan.

Bulan yang penuh keberkahan dan keistimewaan. Sungguh, Allah telah memberikan banyak keistimewaan kepada kita dalam bulan Ramadhan ini. Berikut ini beberapa keistimewaan bulan Ramadhan yang perlu kita ketahui:

Bulan penuh ampunan

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan dan rahmat dari Allah . Di bulan ini, Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk memperbaiki diri, bertaubat dari dosa-dosa, dan memperkuat hubungan kita dengan Allah .

Bulan untuk meningkatkan iman dan taqwa

Bulan Ramadhan juga adalah bulan untuk meningkatkan iman dan taqwa kita. Dengan menjalankan puasa dan memperbanyak ibadah selama bulan Ramadhan, kita dapat memperkuat ikatan kita dengan Allah dan meningkatkan ketakwaan kita.

Bulan untuk memperbanyak sedekah

Di bulan Ramadhan, Allah juga mengajarkan kita untuk memperbanyak sedekah dan kebaikan. Kita diajarkan untuk lebih peka terhadap kebutuhan sesama dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan.
Bulan untuk memperkuat hubungan sesama manusia
Bulan Ramadhan juga adalah bulan untuk memperkuat hubungan kita dengan sesama manusia. Kita diajarkan untuk lebih toleran, saling menghormati, dan mempererat tali persaudaraan dengan sesama umat manusia.

Bulan untuk menahan hawa nafsu

Di bulan Ramadhan, kita diajarkan untuk menahan hawa nafsu dan mengendalikan diri. Kita berpuasa sebagai bentuk pengendalian diri, sehingga dapat meningkatkan kesabaran dan disiplin diri kita.
Demikianlah beberapa keistimewaan bulan Ramadhan yang perlu kita ketahui. Semoga kita dapat memanfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan ampunan serta ridho dari Allah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca Juga: Kultum Ramadhan 2023 Singkat, Mudah untuk Diingat dan Tak Sampai Tujuh Menit

2. Meraih Kemenangan di Bulan Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Secara ringkas, di antara cara dan kiat untuk sukses di bulan Ramadhan, sebagaimana kita tahu bahwa bulan ini adalah bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh kaum muslimin secara umum.

Mereka bergembira, berbahagia, dan bersuka cita ketika akan datang bulan Ramadhan. Karena bulan ini adalah bulan di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala banyak memberikan kebaikan.

Diskon besar-besaran di bulan Ramadhan. Amalan yang sedikit akan dilipat gandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadi belipat-lipat. Sehingga seorang muslim yang beriman itu gembira dengan datangnya bulan Ramadhan. Disitulah dia akan menambah amunisi dan bekal. Karena masing-masing dari kita menyadari bahwasanya dia di dunia hanya sementara, sebentar lagi akan meninggalkan dunia dan isinya.

Perjalanan menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala masih panjang. Dan semakin panjang perjalanan, maka semakin banyak pula kita membutuhkan bekal. Dan perjalanan kita menuju Allah adalah perjalan yang sangat panjang. Kita membutuhkan bekal yang banyak.

Cara mengumpulkan bekal, waktunya adalah sekarang ini (di dunia). Karena kalau sampai di dunia kita tidak sempat mencari bekal, maka kita tidak memiliki waktu lagi. Maka jangan sampai kita lalai di dunia ini. Kita tidak tahu kapan kita akan meninggal dunia, maka berlombalah sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan bekal tersebut.

Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan rahmatNya, membuat musim untuk kita semua yang di sana kita bisa memanfaatkan untuk membawa bekal sebanyak-banyaknya. Di antaranya adalah musim bulan Ramadhan ini.

Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam memberikan kabar gembira untuk para sahabat. Beliau bersabda,

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ , تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ , وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ , وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ , لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ, مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, sebuah bulan yang barakah (banyak kebaikannya). Allah mewajibkan kepada kalian puasa, di dalamnya ada sebuah malam yang lebih baik daripada seribu bulan (malam lailatul qadr)…”

Di antara 29 atau 30 hari di bulan Ramadhan, di sana ada satu malam yang sangat istimewa lebih baik daripada 1.000 bulan. Artinya orang yang beramal di malam tersebut ditulis pahalanya dilipat gandakan oleh Allah sehingga seakan-akan dia beramal lebih dari 1.000 bulan (kurang lebih 83 tahun).

Maka Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam setiap tahun ketika bulan Ramadhan, beliau mengejar malam Lailatul Qadr. Setiap 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, beliau melakukan i’tikaf. Siang dan malam beliau berdiam diri di masjid, tidak keluar kecuali ada sesuatu yang darurat.

Bahkan sebelum beliau mengetahui bahwa Lailatul Qadar terjadi pada 10 malam yang terakhir, semenjak 10 hari yang pertengahan, beliau sudah mulai beri’tikaf. Jadi pada tahun tersebut selama 20 hari beliau melakukan i’tikaf.

Beliau saja yang sudah diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang, serta sudah dijamin akan masuk ke dalam surga, semangatnya luar biasa mencari Lailatul Qadar. Lalu bagaimana dengan kita?

Saat itu beliau bukan dalam keadaan masih muda, umurnya sudah 50 tahun lebih. Karena kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan baru diturunkan pada tahun ke-2 hijriyyah. Sembilan kali beliau menemui bulan Ramadhan setelah diwajibkan berpuasa di dalamnya.

Jadi ketika beliau berumur 53 atau 54 tahun sampai umur 63 tahun, beliau masih bersemangat melakukan i’tikaf. Oleh karena itu, i’tikaf bukan hanya untuk anak muda, justru yang sepuh-sepuh kalau bisa melakukan i’tikaf.

 

Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Barang siapa yang tidak mendapatkan keutamaan malam tersebut, sungguh dia tidak mendapatkan keutamaan yang banyak.” (HR. An Nasa’i)

Barang siapa yang menyia-nyiakan malam tersebut, sehingga bulan Ramadhan berlalu sedangkan dia tidak maksimal pada malam Lailatul Qadar, maka sungguh dia telah diharamkan (dijauhkan) dari kebaikan yang banyak.

Dan di dalam sebuah hadits, Nabi ﷺ mengatakan: “Aamiin” sebanyak tiga kali. Aamiin artinya semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan.

Kemudian beliau ditanya, “Wahai Rasulallah, mengapa engkau mengatakan aamiin tiga kali?”

Lalu beliau menceritakan bahwasanya datang malaikat Jibril dan dia mendoakan kejelekan untuk tiga golongan. Terhina seseorang, kemudian beliau menyebutkan 3 golongan.

Yang pertama adalah orang yang ketika disebutkan nama Nabi ﷺ, namun dia tidak mengucapkan shalawat untuk beliau. Maka malaikat Jibril mendoakan semoga dia adalah orang yang terhina.

Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, “Aamiin”.

Golongan kedua yang didoakan kehinaan oleh malaikat Jibril adalah orang yang menemui bulan Ramadhan, kemudian bulan Ramadhan berlalu sementara dia tidak mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka malaikat Jibril mendoakan kejelekan untuk orang ini, dan Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam mengaminkannya.

Utusan dari malaikat mendoakan kejelekan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam pun mendoakan kejelekan bagi orang yang menemui bulan Ramadhan kemudian keluar bulan Ramadhan dia tidak mendapatkan ampunan.

Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760)

Satu hari berpuasa jika benar puasanya dan niatnya ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka dia akan diampuni dosanya yang telah lalu. Harusnya orang yang berpuasa itu, setiap hari keluar dari bulan Ramadhan sudah terhapus dosanya. Ditambah lagi di malam hari dia disyariatakan untuk melaksanakan shalat tarawih. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa yang melakukan shalat malam dibulan Ramadhan (tarawih) karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Siangnya berpuasa, maka diampuni dosanya yang telah lalu. Lalu malamnya melakukan shalat tarawih, dan diampuni dosanya yang telah lalu. Kesempatan untuk menghapus dosa terjadi selama 29 ata 30 hari, tapi ternyata tidak diampuni dosanya. Maka celakalah orang yang tidak sukses di bulan Ramadhan. Jika bulan ini saja tidak bisa dimanfaatkan dengan baik, lalu bagaimana dengan bulan-bulan yang lain?

Kiat sukses di bulan Ramadhan
Beberapa kiat sukses di bulan Ramadhan:

Pertama Bergembira

Kita sambut dengan gembira, bergembira dengan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sebentar lagi akan turun.

Baca Juga: Niat Sholat Tarawih, Lengkap dengan Tata Caranya

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا…

“Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira’.” (QS. Yunus[10]: 58)

Kita senang dengan datangnya bulan Ramadhan. Karena ada orang yang tidak senang ketika datang bulan Ramadhan.

Kedua Mempersiapkan bulan Ramadhan dengan ilmu

Imam Al-Bukhāri rahīmahullāh di dalam shahihnya mengatakan,

بَابٌ: العِلْمُ قَبْلَ القَوْلِو العمل

Bab : Ilmu dilakukan sebelum berucap dan beramal

Artinya adalah sebelum seseorang berucap harus mempunyai ilmu. Sebelum seseorang beramal, harus mempunyai ilmu. Termasuk di antaranya bulan suci Ramadhan yang penuh dengan keutamaan.

Maka kita harus belajar dan membuka kembali. Apalagi sudah satu tahun yang lalu, mungkin banyak di sana beberapa hukum/ permasalahan yang perlu kita muraja’ah kembali. Jangan sampai masuk bulan Ramadhan namun kita tidak tahu ilmunya.

Ketiga Memohon pertolongan kepada Allah

Jangan lupa berdo’a meminta pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar bisa memanfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.

Meminta kepada Allah kesehatan dan kekuatan jasmani sehingga bisa maksimal melakukan ibadah di bulan Ramadhan. Bisa berpuasa dengan sempurna, shalat tarawih bersama yang lainnya, mengkhatamkan Al-Qur’an beberapa kali, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kemudahan untuk melakukan amal ibadah yang lainnya.

Keempat Memasang strategi

Kita berusaha menyusun jadwal kegiatan yang akan dilakukan selama bulan Ramadhan. Misalnya target dua kali mengkhatamkan Al-Qur’an atau minimal khatam sekali. Itu berarti dalam sehari minimal harus membaca Al-Qur’an sebanyak satu juz.

Kemudian merencanakan untuk bershadaqah. Misalnya memberi makanan atau minuman untuk berbuka puasa bagi kaum muslimin. Atau bershadaqah kepada anak yatim. Kita rencanakan amalan apa saja yang akan kita lakukan di bulan Ramadhan.

Maka diharapkan orang yang masuk di bulan Ramadhan dan dia sudah mempunyai rencana, diharapkan bisa lebih tertib dan lebih bisa mendapatkan kesuksesan di bulan Ramadhan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

3. Puasa dan Sabar

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين نبيا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين

Saudaraku Seiman.

Alhamdulillāh dihadapan kita ada sebuah bulan yang mulia bulan Ramadhān, bulan Ramadhān merupakan bulan kita bershaum yaitu berpuasa. Bulan Ramadhān adalah bulan untuk menempa kesabaran kita.

Pada saat kita berpuasa ditempa kesabaran kita di mana kesabaran yang ditempa di bulan Ramadhān ada 3 macam:

Pertama Sabar untuk Mentaati Allāh

Karena kita berpuasa untuk mentaati perintah Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Kedua Sabar untuk Meninggalkan Maksiat

Karena saat kita berpuasa kita dianjurkan untuk meninggalkan perbuatan maksiat.

Ketiga Sabar Menghadapi Musibah

Karena dahaga, lapar dan haus kita adalah musibah yang menimpa kita.

Maka di bulan Ramadhān ini kesabaran kita betul-betul ditempa, makanya bulan Ramadhān disebutkan juga dengan شَهْرُ الصبر yaitu bulan kesabaran.

Karena kesabaran itu saudaraku sekalian, merupakan pokok keimanan artinya modal keimanan.

Ali bin Abi Thālib berkata:

الصَّبْرُ مِنَ الْإِيمَانِ، بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الْجَسَدِ

“Sabar di dalam keimanan bagaikan kepala untuk badan kita.”

Sebagaimana badan kita tidak akan hidup tanpa kesabaran artinya badan kita tidak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman kita tidak akan hidup tanpa kesabaran.

Karena untuk masuk Surga itu berat, perintah-perintah Allāh tidak sesuai dengan hawa nafsu kita, sementara larangan-larangan Allāh sering kali sesuai dengan syahwat kita.

Di situlah kesabaran sangat kita butuhkan.

Maka saudaraku sekalian, terlebih betapa agungnya pahala kesabaran.

Allāh Ta’āla berfirman dalam Al-Qur’ān:

إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍۢ

“Sesungguhnya orang-orang yang sabar itu diberikan pahala tanpa batas.” (QS. Az-Zumar [39]: 10)

Bayangkan!

Oleh karena itu pahala shaum (puasa) itu tanpa batas. Kalau amalan-amalan lain ditulis oleh Allāh 10 sampai 700 kali lipat. Tapi untuk shaum karena ia berhubungan dengan kesabaran maka pahalanya hanya Allāh yang Maha Tahu.

Betapa agungnya saudaraku sekalian shaum dan betapa kita sangat membutuhkan shaum, karena di situlah kesabaran kita sangat ditempa.

Di bulan Ramadhān ini kita akan ditempa kesabaran kita, sabar untuk berpuasa, sabar untuk shalat tarawih, sabar untuk membaca Al-Qur’ān, sabar untuk selalu di atas kebaikan, sabar untuk meninggalkan kemaksiatan yang bisa merusak shaum kita.

Saudaraku Seiman A’ādzaniyallāh wa Iyyakum.

Maka kita berharap, mudah-mudahan di bulan Ramadhān ini kesabaran kita semakin meningkat, kita tidak lagi berkata bahwa kesabaran saya ada batasnya, tapi dengan adanya bulan Ramadhān kesabaran kita menjadi tidak terbatas. Kita terus bersabar di atas keimanan kita dan ketakwaan sampai kita meninggal dunia.

Semoga Allāh memberikan kepada kita kekuatan dengan datangnya bulan Ramadhān ini, dan dijadikan kita sebagai hamba Allāh yang sabar menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan yang menerpa. Sabar untuk mentaati Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan sabar untuk meninggalkan kemaksiatan kepada Allāh Azza wa Jalla.

وبالله التوفيق و الهداية
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

4. Menyambut Bulan Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat dan salam juga kita curahkan ke Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, keluarga dan sahabatnya. Hari ini, saya ingin membahas tentang ceramah menyambut Ramadhan.

Alhamdulillah, kita dipertemukan lagi di bulan Sya'ban yang penuh berkah. Sebentar lagi, kita akan memasuki bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh rahmat dan ampunan dari Allah. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan beberapa hal yang perlu kita persiapkan menyambut Ramadhan.

Pertama, perbaiki niat kita. Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan dan ampunan dari Allah. Oleh karena itu, kita harus memperbaiki niat kita dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan. Ibadah yang kita lakukan harus semata-mata untuk mengharapkan ridha Allah.

Kedua, persiapkan diri secara fisik. Kita harus mempersiapkan diri secara fisik untuk menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Kita harus menjaga kesehatan dan makan makanan yang sehat agar tubuh kita tetap kuat selama berpuasa.

Ketiga, tingkatkan amalan kita. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan pahala. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan amalan kita. Kita bisa melakukan amalan-amalan sunnah seperti shalat tarawih, membaca Al-Quran, dan melakukan sedekah.

Keempat, tingkatkan kualitas ibadah kita. Selama bulan Ramadhan, kita harus meningkatkan kualitas ibadah kita. Kita harus memperbaiki cara kita dalam beribadah dan menjalankan puasa. Kita juga harus berusaha untuk menjaga hubungan dengan sesama manusia dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita.

Kelima, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat berharga. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk melakukan ibadah dan amalan yang bermanfaat bagi diri kita dan orang lain.

Demikianlah, beberapa hal yang perlu kita persiapkan menyambut Ramadhan. Semoga Allah memberikan kita kekuatan dan kemampuan untuk menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Amin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

5. Kultum Tentang Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat dan salam juga kita curahkan ke Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, keluarga dan sahabatnya. Hari ini, saya ingin menyampaikan kultum tentang Ramadhan..

Alhamdulillah, kita dipertemukan kembali di bulan Ramadhan yang penuh berkah. Bulan yang penuh rahmat, ampunan dan keberkahan dari Allah. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan kultum tentang Ramadhan.


Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh keistimewaan dan keberkahan. Allah memilih bulan ini sebagai bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Salah satu ibadah yang harus kita lakukan selama bulan Ramadhan adalah berpuasa.

Puasa adalah ibadah yang mengajarkan kita untuk menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa juga mengajarkan kita untuk menahan diri dari segala bentuk perilaku buruk dan membiasakan kita untuk berbuat kebaikan.

Selain berpuasa, kita juga disunahkan untuk melakukan ibadah-ibadah sunnah selama bulan Ramadhan seperti shalat tarawih, membaca Al-Quran, dan berinfak. Dalam melakukan ibadah-ibadah tersebut, kita harus memperhatikan kualitas ibadah kita. Kualitas ibadah kita akan menentukan pahala yang akan kita dapatkan dari Allah.

Selama bulan Ramadhan, kita juga harus memperbaiki hubungan dengan sesama manusia. Kita harus menjalin silaturahim, menghindari ghibah, dan berbuat kebaikan kepada sesama. Hal ini akan meningkatkan kualitas ibadah kita dan membuat kita lebih dekat dengan Allah.

Bulan Ramadhan juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Kita harus memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk berbuat kebaikan, meningkatkan kualitas ibadah, dan memperbaiki diri.

 

Demikianlah kultum tentang Ramadhan yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga Allah senantiasa memberikan kita kekuatan dan kemampuan untuk menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya. Amin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Itulah lima contoh kultum Ramadhan 2023, yang dapat jadi bahan refrensi.***

Editor: Niken Nurfujitania


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x