ـمْ بَعـ : Ikhfa' syafawi, karena mim sukun bertemu dengan ba'. Mim sukun dibaca samar-samar disertai dengung dan ditahan selama 3 harakat.
ـضًا٠ : Mad iwad, karena dlad berharokat fathah tanwin bertemu dengan alif di akhir kalimat. Walau di akhir kalimat, huruf tersebut tidak diwakafkan tetapi dibaca panjang 2 harakat.
ـمْ أَن : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan alif. Cara membacanya yaitu dengan jelas.
أَنْ يَأ : Idghom bigunnah, karena nun sukun bertemu dengan ya'. Cara membacanya dengan meleburkan huruf nun sukun dan huruf ya' seolah-olah bertasydid serta disertai dengan dengung.
أخِيْه : Mad thobi'i, karena ya' sukun didahului oleh huruf berharakat kasrah. Huruf kha kasroh dibaca panjang 2 harakat.
مَيْىـ : Mad layyin, karena ya' sukun didahului oleh huruf berharakat fathah. Membacanya dengan dipanjangkan selama 2 harakat.
ـتًا فَـ : Ikhfa' haqiqi, karena harokat fathah tanwin bertemu dengan fa. Cara membacanya yaitu fathah tanwin dibaca samar-samar dengan mendengung serta ditahan 3 harakat.
ـمُوْه٠ : Mad arid lissukun, karena wau sukun didahului oleh huruf berharakat dhommah. Huruf mim dhommah dibaca panjang 2-6 harakat.
ـقُوا اللَّهَ : Tafkhim, karena sebelum lafaz Allah terdapat huruf berharokat dhommah. Membacanya dengan tebal.
إِنَّ اللَّهَ : Gunnah, karena terdapat nun berharokat tasydid. Membacanya dengan mendengung dan ditahan sesaat. Selain itu juga berlaku hukum tafkhim, karena lafadz Allah didahului huruf berharakat fathah. Cara membacanya yaitu secara tebal.
ـوَّا : Mad thobi’i, karena wau fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang 2 harakat.