Network
iOS dibangun dan dikembangkan dengan bahasa pemrograman yang berbeda dari Android, iOS juga menggunakan arsitektur dan komputasional yang beda dalam manajemen RAM.
Ini disebabkan oleh cara iOS dibuat iPhone tidak perlu menjalani "Pengumpulan Sampah" mengembalikan memori bekas ke RAM perangkat.
Untuk iOS, saat aplikasi ditutup, memori/data yang digunakan oleh aplikasi tersebut adalah RAM. Oleh karena itu, tidak perlu RAM ekstra untuk GC. Selain itu, Apple memiliki kontrol lebih besar atas iOS daripada Google atas Android.
Bukan hanya RAM saja yang menjadi perangkat penting pada iPhone, namun chipset juga hal yang paling penting karena disinilah tempat pemrosesan terjadi.
Chipset yang digunakan di iPhone 14 adalah A15 Bionic (5 nm), processor Hexa-core dan Apple GPU (5-core graphics), sedangkan versi Pro MAX menggunakan chipset A16 bionic (5 nm).
Chipset ini termasuk chipset terkuat yang ada pada ponsel, processor ini juga mampu melakukan seperti 3D rendering hanya menggunakan camera saja.
Hal yang paling mengejutkan dari iPhone 14 dan ROG Phone adalah ROG Phone memiliki RAM sampai 18GB untuk gaming needs, namun ketika kita melihat E-Sport player mereka semua rata-rata menggunakan iPhone.
Baca Juga: Contoh Puisi Singkat Lengkap dengan Pengarang dan Maknanya
Padahal secara praktikal ROG Phone diciptakan untuk kebutuhan gaming yang super tinggi jika dilihat dari spesifikasinya saja.
Lalu bagaimana dengan game-game berat seperti Genshin Impact dan PUBGM yang membutuhkan daya kerja RAM, CPU dan GPU dari ponsel
