Warga Indonesia Bisa Saksikan Supermoon Pertama di Tahun 2023, Catat Tanggalnya Jangan Kelewatan

- 2 Juli 2023, 12:15 WIB
Warga USA memiliki nama lain untuk setiap bulan pertama dalam satu tahun. Dikutip dari Evening Standard, bulan purnama yang muncul pada Juli
Warga USA memiliki nama lain untuk setiap bulan pertama dalam satu tahun. Dikutip dari Evening Standard, bulan purnama yang muncul pada Juli /Pixabay/freefaithgraphics

SUDUTBATAM.COM – Warga USA memiliki nama lain untuk setiap bulan pertama dalam satu tahun. Dikutip dari Evening Standard, bulan purnama yang muncul pada Juli disebut Buck Moon.

Buck Mon berhubungan dengan rusa muda yang mulai menumbuhkan tanduknya pada masa ini. Bulan Purnama pada Bulan Juli ini disebut dengan Thunder Moon dan Hay Moon.

Tahukah Anda Buck Moon pada 2023 dapat disaksikan dari sejumlah wilayah yang ada di Indonesia ketika langit malam cerah tentunya. Bulan purnama ini muncul pada 3 Juli dan menjadi supermoon pertama pada musim panas tahun ini.

Buck Supermoon akan mencapai iluminasi puncaknya pada 7:39 ET pada Senin, 3 Juli 2023 menurut Almanac.

Menurut Youthopia, di Singapura, bulan purnama akan mulai terbit setelah matahari terbenam pada pukul 19.13 pada tanggal 3 Juli dari arah Tenggara, dan akan berada pada ketinggian yang sesuai untuk dilihat mulai pukul 21.00 dan seterusnya.

Supermoon akan mencapai titik klimaks pada pukul 01.25 keesokan harinya dan akan ditetapkan beberapa jam kemudian pada pukul 07.40. Lalu, untuk Supermoon selanjutnya akan terjadi pada 1 Agustus, 31 Agustus, dan 29 September.

Supermoon dapat terjadi karena perigee dan fase purnama. Perigee merupakan bulan setiap 27 hari sekali, sedangkan fase purnama setiap 29,5 hari sekali. Pada saat inilah bulan tampak lebih terang, lebih besar, dan lebih dekat dari Bumi.

Supermoon terjadi ketika bulan purnama atau bulan baru bertepatan dengan jarak terdekat bulan ke Bumi dalam orbit elipsnya, yang dikenal sebagai perigee. Orbit bulan mengelilingi Bumi bukanlah lingkaran sempurna melainkan berbentuk elips, sehingga jaraknya dari Bumi bervariasi sepanjang orbitnya.

Selama supermoon, bulan tampak lebih besar dan lebih terang di langit dibandingkan dengan bulan purnama biasa atau bulan baru. Fenomena ini terutama disebabkan oleh kedekatan bulan dengan Bumi. Saat bulan berada di titik perigee, jaraknya bisa sekitar 14% lebih dekat ke Bumi daripada saat berada di titik terjauhnya, yang disebut apogee.

Halaman:

Editor: Iwan Sahputra


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x