UPDATE, Korban Meningga Dunia Gempa Cianjur Mencapai 268 Orang

- 23 November 2022, 05:00 WIB
UPDATE, Korban Meningga Dunia Gempa Cianjur Mencapai 268 Orang
UPDATE, Korban Meningga Dunia Gempa Cianjur Mencapai 268 Orang /

SUDUTBATAM.COM - Kabar duka kembali menyelimuti Indonesia setelah kabar Gempa Cianjur bermagnitudo M 5,6 Senin, 21 November 2022 Pukul 13.21 WIB.

Gempa ini sebenarnya tidak terlalu besar dengan gempa-gempa yang pernah terjadi di Indonesia, tetapi menimbulkan dampak kerusakan yang sangat signifikan.

Karena Gempa berkekuatan 5,6 itu berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal eartquake.

Sampai saat ini setidaknya korban meninggal dunia mencapai 268 orang.

Baca Juga: Contoh Teks Editorial Terbaru 2022 dan Singkat Tentang Ekonomi, Beserta Strukturnya

"Dari 268 itu yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya ini sebanyak 122 jenazah," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur.

Sebelumnya, berdasarkan data BPBD Cianjur yang diunggah akun Instagram Pemerintah Kabupaten Cianjur, korban meninggal dunia 252 orang, dan 31 orang masih dalam pencarian. 58 ribu jiwa dikabarkan mengungsi karena imbas gempa cianjur.

Setidaknya 10 kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warungkondang.

Kemudian Kecamatan Cilaku, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cibeber, Kecataman Sukaluyu, Kecamatan Sukaresmi, dan Kecamatan Pacet.

Sebanyak 2.834 rumah warga dilaporkan rusak. Lalu 5 fasilitas kesehatan, 5 tempat ibadah, 13 fasilitas pendidikan rusak, hingga 2 jembatan terdampak.

Lokasi permukiman penduduk yang berada di daerah tanah lunak juga menyebabkan resonansi gelombang gempa yang akhirnya mengamplifikasi atau memperbesar dampak getaran gempa.

Baca Juga: 5 Contoh Teks Eksplanasi Singkat, Berbagai Macam Tema Mulai Gerhana Hingga Bencana Alam

Belum lagi, di daerah perbukitan atau lereng, rumah-rumah penduduk mengalami kerusakan parah lantaran topografi wilayah tersebut tidak stabil.

"Gempa itu sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tapi bangunan yang tidak standar aman gempa yang kemudian roboh yang menimpa penghuninya itu menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa dan luka," ujar Daryono.***

Editor: Niken Nurfujitania


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah