Kompetisi BRI Liga 1 Dihentikan Sementara Buntut dari Tragedi Stadion Kanjuruhan

2 Oktober 2022, 05:41 WIB
Dirut PT LIB Ahmad Dian Lukita (dua dari kiri) didampingi Dirut Operasional PT LIB, Sudjarno saat memberikan keterangan pers. /

SUDUTBATAM.COM - PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator liga resmi menghentikan kompetisi BRI Liga 1 selama sepekan terkait tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Kerusuhan pecah usai duel Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya. Pertandingan sendiri berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Bajul Ijo atas Singo Edan.

Kerusuhan juga merembet ke luar stadion. Bahkan dikabarkan juga banyak jatuh korban jiwa atas tragedi ini.

Menyikapi ini, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita akhirnya mengambil keputusan menghentikan sementara Liga 1.

"Keputusan tersebut kami umumkan setelah mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi PSSI," kata pria yang karib disapa Lulu.

Lebih lanjut, Lukita juga ikut berbelasungkawa terkait korban di Stadion Kanjuruhan.

"Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berdukacita dan semoga ini jadi pelajaran berharga bagi kita semua," kata pria yang karib disapa Lulu.

Pertandingan Derby Jawa Timur yang mempertemukan Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 2 Oktober 2022 malam WIB berakhir ricuh. Aremania yang kecewa timnya kalah merangsek ke dalam lapangan.

Arema FC harus menerima kekalahan 2-3 dari Persebaya di kandang sendiri. Gol Persebaya dicetak oleh Silvio Junior (8'), Leo Lelis (32') dan Sho Yamamoto (51').

Adapun gol balasan Singo Edan diciptakan lewat Abel Camara pada menit ke-42 dan 45+1.

Berdasarkan pantauan, seketika wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, sejumlah Aremania langsung merangsek ke dalam lapangan Kanjuruhan.

Mereka terlihat berupaya mengejar pemain Persebaya untuk mengungkapkan kekesalan. Beruntung para pemain Bajul ijo langsung meninggalkan lapangan dan stadion guna menyelamatkan diri.

Para pemain dan official Persebaya juga langsung diantar masuk menggunakan empat mobil baracudda mili kepolisian.

Sesudah itu, kericuhan semakin menjadi. Petugas keamanan gabungan dari Kepolisian dan TNI berupaya mengendalikan massa yang kecewa.

Gas air mata sempat dikeluarkan oleh pihak keamanan demi menghalau massa.

Berdasarkan video yang tersebar di sosial media, kericuhan juga terjadi di luar lapangan. Bahkan kendaraan rantis yang membawa pemain Persebaya sempat dilempari oleh suporter tuan rumah.***

Editor: Iwan Sahputra

Tags

Terkini

Terpopuler