SUDUTBATAM.COM - Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen Pol Nico Afinta mengatakan kalau saat itu para supporter sudah bertindak anarkis. Sehingga diperlukan tindakan lanjutan agar gelombang massa ini mundur.
"Kan memang sudah terlihat di video bahwa semua berjalan baik sampai selesai pertandingan. Dan kemudian beberapa suporter yang tidak puas turun dan membahayakan para pemajn dan official. Kami sudah menghalau beberapa kali agar tidak turun (ke lapangan), tapi imbauan itu tidak dituruti bahkan melakukan perlawanan," tegas Nico.
Nico nerasa heran kenapa Aremania bisa menjadi ganas kemarin malam. Apalagi melihat track record Aremania yang bagus.
"Kami sesalkan bahwa selama ini koordinasi dan kmunikasi yang sudah kita jalin sebelumnya berjalan baik, tapi kenapa kok supporter ini kami pertanyakan begitu beringasnya sehingga akhirnya kami menembakkan gas air mata. Kita semua tidak ingin, tapi kita fokus untuk merawat korban dulu dan menindaklanjuti kasus ini," bebernya.
Tragedi ini sendiri akhir menewaskan 127 orang yang terdiri dari 125 orang supporter dan 2 orang lainnya adalah polisi. Selain itu ada 180 orang yang masih mendapat perawatan.
"Lalu ada 13 mobil yang rusak, 10 diantaranya mobil dinas milik Polri seperti mobil patroli, mobil brimob, K9, dan juga mobil pribadi," pungkasnya.
Pertandingan Derby Jawa Timur yang mempertemukan Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 2 Oktober 2022 malam WIB berakhir ricuh. Aremania yang kecewa timnya kalah merangsek ke dalam lapangan.
Arema FC harus menerima kekalahan 2-3 dari Persebaya di kandang sendiri. Gol Persebaya dicetak oleh Silvio Junior (8'), Leo Lelis (32') dan Sho Yamamoto (51').
Adapun gol balasan Singo Edan diciptakan lewat Abel Camara pada menit ke-42 dan 45+1.
Berdasarkan pantauan, seketika wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, sejumlah Aremania langsung merangsek ke dalam lapangan Kanjuruhan.