Hari Jadi Museum Batam Raja Ali Haji ke-3 Ditandai Pemotongan Nasi Besar

17 Oktober 2023, 23:48 WIB
Hari Jadi Museum Batam Raja Ali Haji ke-3 Ditandai Pemotongan Nasi Besar /

SUDUTBATAM.COM - Peringatan Hari Jadi Museum Batam Raja Ali Haji Ke-3 dan Peringatan Hari Museum Indonesia 2023 ditandai dengan pemotongan nasi besar oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kota Batam, Firmansyah mewakili Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, dan Sekretaris Umum Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Muhammad Amin, Selasa 17 Oktober 2023.

Dalam sambutannya, Firman mengapresiasi kepada Disbudpar Kota Batam dibawah pimpinan Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata yang telah mewujudkan Kota Batam mempunyai wisata sejarah berupa Museum Batam Raja Ali Haji.

"Dengan memanfaatkan salah satu bangunan bekas Astaka MTQ Nasional Tahun 2014. Biasanya di kabupaten, kota, provinsi banyak terbengkalai, tetapi Kota Batam di bawah Pak Ardi dengan tangan dinginnya bersama tim Disbudpar bisa mewujudkan gedung ini menjadi museum," ucapnya.

Ia menyampaikan, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi begitu masif dan terarah mengembangkan sektor infrastruktur baik jalan, bandara, dan pelabuhan. Tak hanya itu Wali Kota juga membangun sektor budaya, pariwisata, dan keagamaan.

Ini bisa dilihat dari jalan yang sudah lebar, kemudian masjid sudah banyak dipugar baik yang banyak dibiayai oleh Pemerintah Kota (Pemko) Batam atau melalui bantuan sosial. "Masjid di Batam hampir sempurna ini tak terlepas dari perhatian Pak Wali," tuturnya.

Ia berharap kegiatan Peringatan Hari Jadi Museum Batam Raja Ali Haji kedepannya akan semakin baik. Ia berpesan terus mengembangkan budaya di Kota Batam dalam rangka memajukan pariwisata. Terlebih Kota Batam dibandingkan daerah lain, Kota Batam diuntungkan wilayah yang strategis berdekatan langsung dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia.

"Meskipun Museum Batam Raja Ali Haji usianya masih balita, namun sepak terjang museum sudah tidak diragukan lagi," ujarnya.

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengapresiasi atas kehadiran dari sejumlah asosiasi pariwisata Kepri dan Kota Batam pada kegiatan Peringatan Hari Jadi Museum Batam Raja Ali Haji Ke-3. Bagi Ardi, lewat tangan dingin pelaku pariwisata Museum Batam Raja Ali Haji dikenal baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.

Ia menegaskan, keberadaan Museum Batam Raja Ali Haji berawal dari survei Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kepri yang menyebut bahwa wisatawan berkunjung ke Batam dan Kepri karena ingin melihat sejarah melalui galeri dan museum.

"Museum ini salah satu kebutuhan, pertama kali menjabat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam mendapat undangan Bank Indonesia mereka melakukan survei hasilnya mengapa wisatawan berkunjung ke Batam apa yang mau mereka lihat, salah satunya terungkap wisatawan membutuhkan wisata sejarah berupa galeri atau museum dari situlah awalnya Batam memiliki museum," tuturnya.

Saat itu, Batam belum memiliki museum. Dengan begitu, pihaknya terpikirkan untuk mewujudkan hadirnya museum tersebut. "Setelah melalui proses panjang, alhamdulillah Batam punya museum dengan nama Museum Batam Raja Ali Haji sesuai pilihan nama oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi,” jelas Ardi.

Setelah punya nama, syarat lain berdirinya museum seprti visi, misi, koleksi, struktur, hingga biaya. Pihaknya bersama sejumlah pihak terus bergotong royong agar museum tersebut memberikan dampak positif.

"Museum ini masih mudah, luar biasa apresiasi yang diberikan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud ristek) masih berumur 1-2 tahun museum sudah disertifikasi tipe B karena tidak banyak di Indonesia museum langsung diberikan B, biasanya C dulu," terangnya.

Museum Batam Raja Ali Haji ini bersifat universal. Bercerita tentang sejarah peradaban Batam Batam dimulai sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era Batam sekarang.

"Saya berharap ulang tahun ke tiga ini masyarakat Batam, Kepri, wisatawan domestik dan mancanegara menjadikan destinasi wisata pilihan ke Batam," pintanya.

Kepala UPT Museum, Senny Thirtywani melaporkan koleksi museum berjumlah 78 koleksi. Museum yang berlokasi di Dataran Engku Putri, Batam Center ini terus berupaya menambah benda-benda koleksi. Ia mencatat, kunjungan Museum Batam Raja Ali Haji hingga Bulan September 2023 berjumlah 12.631 kunjungan.

Adapun kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan museum serta memperkenalkan museum kepada wisatawan domestik dan mancanegara.

"Peringatan Hari Museum Batam Raja Ali Haji Ke-3 diawali dengan lomba cipta baca puisi, lomba interpretasi gurindam 12, lomba fotografi, dan lomba vlog,"sebutnya.

Berikut ini pemenang lomba baca puisi
juara satu diraih oleh Nisrina Athyra Karimah, juara dua diraih oleh Amelia Rino Rhamadani, juara tiga diraih oleh Luthfiya Ranti Handayani, dan juara harapan satu diraih oleh Nadzwa. Kemudian lomba interpretasi gurindam 12 juara satu dimenangkan Deni Kuswara, juara kedua diraih Suci Khayrani, juara ketiga diraih oleh Raja Isa Asri, dan harapan satu diraih oleh Ghandari Cahyani.

Lalu pemenang lomba vlog yakni juara satu Okto Siagian, juara dua Bill Wilkins, juara tiga Tika Trivia, dan harapan satu Ghyna Sywa. Pemenang lomba fotografi yakni juara satu Muhammad Rizky Rapi Ramadhan, juara kedua Ricky Wihendar. P, juara ketiga Adam Harika, dan juara harapan satu Jerry Wardiansyah.***

Editor: Fadhil

Terkini

Terpopuler