Dari Cerobong Asap hingga Perigi Tua, Jejak Kokohnya Batu Bata Batam Brickworks

- 8 Maret 2022, 18:06 WIB
Disbudpar Batam melakukan pengukuran cerobong asap bekas pabrik batu bata Batam Brickworks di Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji tahun 2021 lalu.
Disbudpar Batam melakukan pengukuran cerobong asap bekas pabrik batu bata Batam Brickworks di Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji tahun 2021 lalu. /

"Kegiatan semacam ini merupakan agenda rutin Disbudpar untuk mencari dan mengumpulkan benda-benda peninggalan bersejarah di Kota Batam. Jika memungkinkan, kami ingin menjadikannya bagian dari koleksi Museum Batam Raja Ali Haji," tuturnya.

Baca Juga:Daftar Nama Ketua dan Anggota Komisi di DPRD Batam Terbaru, Undin P Sihaloho Balik Komisi IV

Selain cerobong asap, jejak batu bata Batam Brickworks juga dapat dijumpai pada perigi tua berdiameter 1,6 meter yang berada di Pulau Buluh, Kecamatan Bulang, Kota Batam. Orang Melayu menyebut sumur dengan perigi. Perigi ini dibangun pada tahun 1911, sebagaimana angka yang tertera di dinding perigi. Adapun, bangunan dinding perigi menggunakan batu bata Batam Brickworks.

Menurut tokoh masyarakat Pulau Buluh, Djuni Rudy Arto, perigi atau sumur ini dulunya digunakan masyarakat untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci dan sebagainya. Namun, setelah pipa air masuk dari pulau utama Batam, perigi ini sudah tidak digunakan lagi. "Kondisi perigi terlihat sudah tidak terawat, dipenuhi sampah dan tanaman liar," katanya.

Bangunan lain yang juga menggunakan batu bata Batam Brickworks adalah Kompleks Makam Temenggung Abdul Jamal di Kecamatan Bulang. Bahkan, batu bata Batam Brickworks ini juga banyak digunakan untuk membuat gedung pemerintahan di Singapura pada masa lampau.

Baca Juga:Daftar Nama Ketua dan Anggota Komisi di DPRD Batam Terbaru, Undin P Sihaloho Balik Komisi IV

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, mengatakan, pihaknya pernah berencana memindahkan cerobong asap pabrik batu bata Batam Brickworks ke Musuem Batam Raja Ali Haji sebagai upaya Pemerintah Kota (Pemko) Batam melindungi salah satu benda cagar budaya di Kota Batam. Mengingat, cerobong asap tersebut punya kaitan yang erat dengan jejak keemasan industri batu bata peninggalan Raja Ali Kelana di semenanjung Melayu ini.

"Jika masuk ke dalam museum, maka jejak dan informasi terkait batu bata Batam Brickworks ini bakal makin dikenal luas oleh masyarakat, termasuk wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Batam," ujar Kepala Dinas.

Sedangkan untuk benda-benda lain seperti perigi tua di Pulau Buluh yang juga menggunakan batu bata tersebut, pihaknya juga berupaya agar bisa menjadi salah satu benda cagar budaya di Kota Batam. Sehingga, generasi mendatang tetap dapat melihat peninggalan masa lampau tersebut sekaligus melestarikannya.

Baca Juga:Daftar Nama Ketua dan Anggota Komisi di DPRD Batam Terbaru, Undin P Sihaloho Balik Komisi IV

Halaman:

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah