Masih Dihantui Tingginya Kehilangan Air? Selesaikan Dengan Pendampingan Teknis dari ATB

- 14 Maret 2022, 14:13 WIB
ATB telah berhasil mengendalikan angka kehilangan air hingga 14 persen. Pencapaian ini akan dibagikan kepada PDAM di Indonesia melalui program pendampingan teknis yang diberikan oleh perusahaan.
ATB telah berhasil mengendalikan angka kehilangan air hingga 14 persen. Pencapaian ini akan dibagikan kepada PDAM di Indonesia melalui program pendampingan teknis yang diberikan oleh perusahaan. /Dokumentasi/HUMAS ATB

SUDUTBATAM.COM - Tingginya tingkat kehilangan air yang dialami BUMD Air Minum di Indonesia masih menjadi catatan serius.

Berdasarkan Buku Kinerja BUMD Air Minum 2021, rata-rata tingkat kehilangan air masih berada di angka 33,24 persen selama tahun 2021.

Angka ini lebih buruk dibanding dua tahun sebelumnya. Dimana rata-rata tingkat kehilangan air di Indonesia di tahun 2019 adalah 32,75 persen, dan tahun 2020 adalah 32,67 persen. Tingkat kehilangan air ternyata belum juga kunjung mampu ditaklukan.

Tingkat kehilangan air yang tinggi ini menggambarkan begitu besarnya potensi kerugian yang dialami oleh PDAM karena air yang telah keluar dari unit produksi tidak kembali menjadi pendapatan bagi perusahaan.

Baca Juga: Jadwal Kapal Pelni Sinabung Bulan Maret 2022 dan Harga Tiketnya

Di sisi lain, PT Adhya Tirta Batam (ATB) telah berhasil rata-rata angka kebocoran menjadi 14 persen pertahun.

Berbekal sistem pengendalian angka kebocoran yang modern, dipadukan dengan implementasi teknologi informasi, ATB membuktikan bahwa menekan angka kebocoran di bawah 20 persen bukan hanya mimpi di siang bolong.

“ATB membuka harapan bagi PDAM di Indonesia, bahwa penurunan tingkat kebocoran ke angka minimal bukan lagi hal yang tidak mungkin dilakukan,” ujar head of Corporae Secretary ATB, Maria Jacobus, Senin 14 Maret 2022.

Menekan angka kehilangan air menjadi sangat penting. Bukan hanya kerena dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, namun sekaligus meningkatkan efisiensi pemanfaatan air baku. Dengan pemanfaatan air baku yang efisien, maka Indonesia dapat bertahan dari potensi kekurangan air di masa mendatang.

Baca Juga: Jadwal Kapal Pelni Gunung Dempo Bulan Maret 2022 dan Harga Tiketnya

Halaman:

Editor: Niken Nurfujitania


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah