Tokoh Masyarakat Buka Suara terkait Relokasi Rempang

- 18 November 2023, 13:24 WIB
Tokoh Masyarakat Buka Suara terkait Relokasi Rempang.
Tokoh Masyarakat Buka Suara terkait Relokasi Rempang. /IST

"Keseluruhan warga yang bergeser adalah yang menempati lokasi APL, sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Lingkungan Hidul dan Kehutanan LHK) Nomor 272/2018," tambah Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait.

Sebanyak 73 KK yang terdampak pengembangan Kawasan Rempang telah menempati hunian sementara di Batam. Jumlah tersebut kembali bertambah menyusul bergesernya dua KK asal Desa Sembulang Tanjung, Jumat (3/11/2023).

Sejumlah warga mengatakan bahwa mereka bersedia menggeser tempat tinggal karena berharap program Rempang Eco City segera terealisasi dan dapat memberikan dampak positif terhadap kemajuan ekonomi masyarakat ke depan.

“Kami sukarela pindah. Harapan kami, ekonomi lebih baik dari yang sebelumnya,” ujar Suharti, warga Sembulang Tanjung.

Data dari BP Batam, Pulau Rempang memiliki populasi penduduk sebanyak 7.512 jiwa. Tersebar di areal seluas 1.583 hektar.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto mengatakan, mengapresiasi langkah yang dilakukann PT MEG untuk merekrut dan melatih calonn karyawan yang berasal dari warga sekitar.

"Saya apresiasi kepada PT MEG yang sudah mulai melakukan rekrutmen dan melaksanakan pelatihan terhadap calon karyawan. Mereka malahan sudah diberikan uang transport dan makan setiap kali datang ke pelatihan," kata Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto dihubungi terpisah.

Nuryanto pun berharap tak ada lagi pihak-pihak yang menungangi atau memanas-manasi masyarakat Rempang yang sudah mulai kondusif seperti saat ini.

"Yang terjadi di Rempang adalah politisasi yang dilakukan sejumlah aktor politik dari luar Rempang dan Batam. Mereka hanya memanfaatkan isu Rempang bagi popularitas politik mereka saja. Bukan untuk kesejahteraan warga Rempang," tutup Nuryanto.***

Halaman:

Editor: Iwan Sahputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x