Review Buku Atomic Habits Karya James Clear, Memberikan Peluang Besar Untuk Menjaga Konsistensi.

- 25 Juli 2022, 08:45 WIB
Review Buku Atomic Habits Karya James Clear, Memberikan Peluang Besar Untuk Menjaga Konsistensi
Review Buku Atomic Habits Karya James Clear, Memberikan Peluang Besar Untuk Menjaga Konsistensi /tangkapan layar/Youtube @Maudy Ayunda /

SUDUTBATAM.COM - Menurut sebagian orang membangun kebiasaan baru atau merubah kebiasaan menjadi lebih baik merupakan hal yang sulit untuk dilakukan secara konsisten.

Melewati hari dengan monoton tanpa kegiatan produktif akan membuat otak menjadi tidak bekerja dengan aktif dan menurunkan kinerja otak.

Atomic Habits karya James Clear menjadi salah satu buku motivasi yang mencetak rekor penjualan terbaik versi New York Times.

Baca Juga: Liburan Semester? Ini Kegiatan Produktif yang Bisa Mahasiswa Lakukan Untuk Mengisi Waktu Liburan.

Sejak terbit pada 2018, buku Atomic Habits telah terjual lebih dari 5 juta eksemplar di seluruh dunia.

Dan telah diterjemahkan ke 50 bahasa berbeda termasuk bahasa Indonesia. Atomic Habits versi bahasa Indonesia diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dan bisa diperoleh di berbagai toko buku dalam negeri.

Yang menarik dari buku ini adalah James Clear telah melakukan reseach tentang habits dan desicion-making dan mendapatkan teori bahwa kebiasaan remeh yang dilakukan setiap hari dan secara konsisten dapat menghasilkan sesuati yang luar biasa.

Dikutip Sudut Batam dari Youtube Maudy Ayunda Memaparkan beberapa Insight yang ia sukai dari buku Automic Habits yaitu :

Insight 1, lupakan ‘Goals’, namun usahakan bangun sistem. Dalam hal ini, goals dan systems adalah dua hal yang berbeda.

Goals atau tujuan adalah hasil yang ingin dicapai, tapi system adalah proses yang mengarah pada hasil tersebut.

James Clear mengingatkan kepada kita untuk fokus membangun sistem yang bisa membawa kita lebih dekat kepada tujuan yang kita inginkan.

“Banyak orang fokus pada hal yang salah. Fokus selalu pada tujuan terus, bukan proses yang diperlukan untuk sampai kepada titik itu,” ujar Maudy Ayunda.

“So we have to focus on the systems and on those small habits yang kita lakukan setiap hari,” tambahnya.

Baca Juga: 50 Ide Lomba 17 Agustus 2022 yang Anti Mainstream, Lucu, Unik, dan Hemat Biaya untuk Anak dan Dewasa

Insight kedua, cara-cara jitu membangun kebiasaan. Dalam buku Atomic Habits, ada 4 cara jitu untuk dapat bisa membangun kebiasaan.

Pertama, make it obvious, setiap tindakan kita dapat dipengaruhi oleh ‘cues’ atau rangsangan tertentu.

“Misalnya, kamu mau punya kebiasaan main gitar. Kalau kamu simpan itu gitar di lemari, pasti nggak akan pernah deh kamu latihan,” ungkap Maudy Ayunda.

Tetapi apabila kamu menaruhnya di tempat yang mudah terlihat, pasti kamu akan lebih diingatkan untuk lebih sering latihan.

Kedua, make it attractive, semakin menarik sesuatu semakin besar kemungkinan kita akan mengadopsinya sebagai kebiasaan.

“Dimana kamu menggabungkan satu tindakan yang kamu suka dengan tindakan yang harus kamu lakukan.” Ujarnya

Misalnya, ingin mempunyai habits lari di treadmill. Dalam hal ini bisa melakukan dengan cara incentivize yourself, men-download acara favorit kamu untuk ditonton saat di treadmill.

Ketiga, make it easy, cara lain untuk membuat kebiasaan jadi lebih mudah salah satunya dengan merubah mindset.

“Misalnya, awalnya mindset-nya mau belajar untuk ujian, ganti mindset-nya untuk membuka buku catatan,” lanjutnya.

Terakhir, make it satisfying, buat lebih memuaskan lagi untuk bisa built kebiasaan jangka panjang.

Contohnya, produsen pasta gigi melihat demand mereka naik, ketika menambahkan mint ke dalam produk mereka.

Rasa segar mint yang memuaskan membuat orang-orang lebih menikmati tindakan menyikat gigi.

Insight 3, rahasia melacak kebiasaan. Menerapkan pelacakan habits kita, bisa mengukur kemajuan kita secara visual.

Salah satu teknik paling sederhana adalah mencoret kalender atau buku harian. Jadi setiap berhasil melakukan kebiasaan tersebut bisa langsung ‘cek’ dan menjadi sebuah proses yang asik dari kemajuan kita.

Selain itu, kita dapat memilih ‘accountability buddy’ atau membuat semacam kontrak perjanjian dengan rekan.

Kita bisa membangun situasi dimana ada konsekuensi buruk setiap kita melewatkan kebiasaan tertentu.

Contoh dalam buku Atomic Habits, ada seorang pengusaha yang meminta istri dan pelatih pribadinya tanda tangan di kontrak yang memaksanya berkomitmen untuk menurunkan berat badannya.

Jadi, sang pelatih memilih habits seperti melacak asupan makanannya, menimbang dirinya setiap minggu.

Dan adanya hukuman, kalau dia gagal melacak asupan makanannya, dia harus membayar pelatihnya 100 dollar. Jika gagal menimbang dirinya sendiri, dia harus membayar istrinya 500 dollar.

“Kontrak ini berhasil banget, bukan hanya karena pengusahanya nggak mau kehilangan uang tapi juga nggak mau mengecewakan pelatih dan istrinya,” pungkas Maudy Ayunda.

Menurut Maudy Ayunda buku Atomic Habits merupakan buku yang menarik dan actionable yang membuat kita menggambarkan apa yang ingin kita lakukan selanjutnya.

Begitu banyak insight dan tips yang benar-benar bisa kita interpretasikan, namun perlu juga kurasi personal yang harus kita lakukan dengan melihat kecenderungan diri sendiri.***

Editor: Ahmad Rohmadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah