Kumpulan Contoh Teks Editorial Terbaru 2022 Tentang Politik Beserta Strukturnya

- 28 November 2022, 21:30 WIB
Kumpulan Contoh Teks Editorial Terbaru 2022 Tentang Politik Beserta Strukturnya
Kumpulan Contoh Teks Editorial Terbaru 2022 Tentang Politik Beserta Strukturnya /Pixabay/

(Penegasan Ulang)
Oleh sebab itu alangkah sebaiknya jika mereka baik itu instruksi atau pun inisiatif sendiri sebaiknya lebih berfokus pada kesehatan bangsa. Sama-sama bertujuan membantu penanganan pandemi ini. Bukan hanya sekedar mensukseskan diri sendiri agar menang di pilpres 2024 nanti.

Teks 2
Penembakan Oposisi Politik Rusia Nemtsov

(Tesis)
Puluhan ribu orang turun ke jalan di tengah kota Moskow, Rusia, untuk mengenang Boris Nemtsov yang merupakan tokoh oposisi yang tewas ditembak. Nemtsov ditembak hingga mati, ketika tengah berjalan kaki menyeberangi jembatan menuju Lapangan Merah, di dekat Kremlin.

Tembakan dilepaskan dari dalam mobil yang melintas, dan kemudian empat peluru bersarang di punggungnya. Model Ukraina, Anna Durtskaya, yang berjalan bersama Nemtsov tidak cedera. Oleh sebab itu, polisi menyatakan pembunuhan itu direncanakan dengan sistematis.

(Argumentasi)
Siapa Nemtsov? Mengapa dia ditembak? Nemtsov adalah musuh bebuyutan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengkritik kembalinya Putin sebagai presiden pada tahun 2012. Ia juga menentang keterlibatan Rusia di negara Ukraina dan mendesak perang segera diakhiri. 

Tidak hanya itu saja, dia juga tengah mempersiapkan laporan berisi keterlibatan langsung pasukan Rusia dalam pasukan pemberontak di Ukraina Timur sejak April 2014. Dan, ia dibunuh pada saat tengah mempersiapkan aksi demo besar-besaran menentang pemerintah.

(penegasan ulang)
Itu merupakan tugas berat bagi Putin karena ia harus menunjukkan bahwa ia tidak terlibat dengan pembunuhan tersebut. Kita berharap, Putin tidak hanya bertekad untuk menyeret pelaku itu ke pengadilan, tetapi juga harus bertekad untuk mengakhiri terjadinya kekerasan politik di Rusia.

Teks 3
Pilkada tanpa Politik Identitas

(Tesis)
Pemilihan kepala daerah atau pilkada tak pernah lepas dari adanya praktik politik uang, identitas, ujaran kebencian, penyebaran hoaks serta kampanye hitam. Meski kelima faktor tersebut tak muncul dalam kurun satu waktu pelaksanaan pesta demokrasi setidaknya ada dua yang tetap ada yaitu politik uang serta politik identitas selalu ada.

(Argumentasi)
Dalam praktik politik identitas nantinya bisa muncul hoaks, ujaran kebencian, lalu kampanye hitam sebagai turunannya. Politik identitas yang bersandar dengan SARA (suku, agama, ras, serta antargolongan). Berbagai atribut tersebut sesungguhnya tidak memiliki kaitan dengan kualitas si calon pemimpin. Tetapi, hal tersebut sangat mudah digunakan guna mengaburkan pemilih dari objektivitas.

Halaman:

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x