5 Contoh Teks Editorial Terbaru 2022 Berbagai Tema Beserta Strukturnya

- 6 Desember 2022, 11:00 WIB
5 Contoh Teks Editorial Terbaru 2022 Berbagai Tema Beserta Strukturnya
5 Contoh Teks Editorial Terbaru 2022 Berbagai Tema Beserta Strukturnya /Pixabay/

(Tesis)
Wabah virus corona terus menjadi topik hangat untuk diperbincangkan belakangan. Sebab, bukan hanya menakutkan karena bisa menyebabkan kematian dan ‘menghancurkan’ ekonomi suatu negara, virus ini juga bisa memicu kekacauan sosial.

(Argumentasi)
Seperti dilaporkan CNN International, virus corona yang berasal dari Wuhan, China telah memicu lahirnya rasisme. Seiring meningkatnya ketakutan akibat wabah ini, ‘rasa takut’ terhadap orang China juga meningkat.

Berbagai kelompok masyarakat di banyak belahan dunia bahkan sampai melabeli orang-orang China sebagai sesuatu yang “berbahaya”. Mereka dituding “membawa” virus corona.

Salah satu contoh nyata dari sikap rasisme ini terlihat Prancis. Sebuah surat kabar di negeri Eiffel dilaporkan menjadikan tulisan ‘Yellow Alert (Peringatan Kuning)’ sebagai headline. Tulisan itu diletakkan di samping foto seorang wanita China yang mengenakan masker.

Sementara itu, surat kabar lainnya menuliskan ‘New Yellow Peril’ di atas sebuah artikel tentang wabah coronavirus yang telah menelan 360 korban jiwa di China dan menjangkiti lebih dari 16.000 orang di seluruh dunia ini, sebagaimana dilaporkan AFP.

Tulisan-tulisan itu pun menuai kemarahan. Banyak pembaca menganggap koran itu menggunakan bahasa yang tidak sopan dan ofensif.

Baca Juga: Jadwal Kapal PELNI KM Nggapulu Bulan Desember 2022 Semua Rute, Syarat Terbaru dan Harga Tiket

Ini dikarenakan ‘Yellow Peril’ merupakan ideologi rasis lama terhadap orang Asia Timur di negara-negara Barat. Ungkapan tersebut mencerminkan ketakutan dan stereotip anti-Asia terburuk.

Pada abad ke-19, di Amerika Serikat, ungkapan itu menunjukkan arti bahwa orang China tidak bersih, tidak beradab, tidak bermoral. China juga, saat itu, dianggap sebagai ancaman bagi masyarakat.

Selain itu, rasisme juga hadir di negara-negara lainnya. Banyak orang keturunan Asia yang tinggal di luar negeri mengatakan mereka diperlakukan seperti patogen berjalan.

Halaman:

Editor: Niken Nurfujitania


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x