Kumpulan Contoh Teks Biografi Singkat Beserta Strukturnya dan Ciri-Cirinya

- 2 Februari 2023, 12:25 WIB
Kumpulan Contoh Teks Biografi Singkat Beserta Strukturnya dan Ciri-Cirinya
Kumpulan Contoh Teks Biografi Singkat Beserta Strukturnya dan Ciri-Cirinya /Pexels/Todoran Bogdan/

SUDUTBATAM.COM - Teks Biografi adalah teks yang berisi tentang kisah atau cerita perjalanan hidup tokoh.

Teks ini bisa menceritakan seputar kelebihan, kekurangan dan masalah dalam kehidupan tokoh.

Teks biografi bertujuan untuk menceritakan kisah hidup seseorang yang bisa menjadi teladan orang banyak.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Diskusi Kelas 9 Singkat Lengkap dengan Strukturnya dan Penjelasannya

Ciri-ciri teks biografi :

Memiliki isi kisah atau perjalanan hidup sesuai fakta pengalaman tokoh.
Ditulis dalam bentuk narasi.
Memiliki alur cerita.
Menceritakan peristiwa penting dari tokoh sehingga dapat dijadikan teladan bagi pembaca.
Menekankan struktur orientasi, kejadian atau peristiwa penting, dan reorientasi.

Hal-Hal yang Dimuat dalam Teks Biografi adalah latar belakang keluarga tokoh, riwayat pendidikan tokoh, riwayat pekerjaan tokoh, prestasi tokoh, dan informasi lain yang mendukung biografi tokoh.

Terdapat 3 struktur teks biografi yang harus diterapkan yaitu orientasi, kejadian penting, serta reorientasi. Bagian ini berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar maupun pembaca.

Berikut adalah contoh-contoh teks biografi :

1. Biografi Singkat Teman Sebangku

Dia adalah seorang perempuan cantik dan baik hati, dia adalah temanku sejak kecil. Uli namanya, tapi biasanya orang-orang memanggilnya, namun sebenarnya ia memiliki nama panjang Andika Ulilia. Banyak guru baru sering salah kira, bahwa pemilik nama tersebut adalah seorang anak laki-laki, kalau tidak tahu nama panjangnya. Uli lahir di Solo pada tanggal 15 November 1998. Dia dibesarkan dari keluarga yang cinta akan pendidikan.

Dimasa kecilnya Uli sering menghabiskan waktunya untuk bermain bersamaku. Uli sangat menyukai olahraga voli. Ia selalu berlatih dan juga bergabung di club voli kampung kita. Pada saat SMA, Uli masih tetap gemar bermain bola voli. Ia sering tidak masuk sekolah karena mengikuti kejuaraan nasional bahkan internasional. Uli lulus dari SMA dengan nilai yang memuaskan. Ketertinggalannya di kelas tidak membuat Uli malas belajar. Uli selalu mendapatkan peringkat pertama di kelas dan juga menang kejuaraan.

Baca Juga: Kunci Jawaban World of Wonders English dan Indonesia Terbaru 3 Februari 2023

Prestasi yang diraih Uli tidak dapat dihitung, sampai Ia mendapatkan sebuah beasiswa untuk kuliah di Singapura. Walaupun Ia merantau ke negeri orang, tapi Uli tidak pernah melupakanku dan selalu memberikan kabar lewat pesan singkat. Ia sangat senang bisa kuliah di Singapura. Disana Ia bisa belajar banyak dan mengenal orang-orang dari berbagai negara.

Sejak kecil, Uli memiliki cita-cita menjadi atlet voli professional. Kini, Uli tengah sibuk menyelesaikan tugas akhirnya serta tetap berlatih bola voli.

2. Biografi Ayah

Dia adalah seseorang yang gagah dan pemberani. Tulang punggung keluarga dan juga pemimpin di keluarga. Dia adalah seseorang yang kusebut ayah. Ayahku bernama Dedi Haryadi, lahir pada tanggal 25 Juni 1966. Dulu, saat ayah masih muda, Ia merupakan salah satu orang yang disegani di kampung karena Ia merupakan pengawas perhutani. Sedangkan mayoritas orang-orang di kampungku adalah seorang petani. Ayah dikenal sebagai pribadi yang ramah dan suka menolong. Oleh karena itu, orang-orang sangat menyukainya dan menghormatinya.

Setelah masa jabatan ayahku sebagai pengawas perhutani telah usai, kemudian ayah tidak mempunyai pandangan untuk bekerja apa. ayahku sempat mencoba untuk melamar pekerjaan di beberapa bidang dan perusahaan. Namun, tidak ada yang menerima lamarannya. Sampai akhirnya, ayahku memutuskan untuk bekerja menjadi kuli bangunan.

Ayah adalah lelaki paling tangguh dan bertanggungjawab yang pernah aku miliki. Seberat apapun masalah yang menerpa keluarga. Ayah selalu mampu menanganinya dengan baik dan menyelesaikan semua urusan dengan baik pula. Seumur hidupku bersama ayah, ayah tidak pernah berlaku kasar dengan anak-anaknya. Ayah adalah seorang lelaki yang sangat penyayang dan bertanggungjawab kepada keluarganya.

Setiap hari, ayah selalu memberikan kalimat motivasi kepada kami meskipun ayah tidak berendidikan tinggi, namun ayah selalu berusaha menyekolahkan anak-anaknya sampai pendidikan tinggi.

3. Biografi Soekarno

Soekarno merupakan putra asli Blitar, ia dilahirkan pada 6 Juni 1901. Saat kecil beliau tinggal bersama kakeknya di Tulung Agung, Jawa Timur. Beliau sering berpindah- pindah sekolah. Awalnya bersekolah di Eerste Inlandse School. Akan tetapi pada tahun 1911 ia pindah ELS yang setingkat sekolah dasar. Beliau dipersiapkan masuk HBS yang berada di Surabaya.

Saat belajar di HBS beliau menumbuhkan jiwa nasionalismenya dengan bergabung di organisasi pemuda Tri Koro Darmo. Organisasi ini merupakan bentukan dari Budi Utomo. Kemudian nama organisasi ini di rubah menjadi Jong Java pada tahun 1918.

Soekarno melanjutkan pendidikan tinggi di Technisce Hoogeschool (Saat ini ITB). Beliau mendapatkan gelar Ir pada tahun 1926. Satu tahun kemudian beliau mendirikan Partai Nasional Indonesia yang bertujuan membuat Indonesia merdeka. Dampak dari pembentukan PNI beliau di masukkan ke penjara Sukamiskin oleh Belanda. Beliau pun sempat mengalami pembuangan ke Pulau Ende Flores.

Saat Jepang sudah masuk ke Indonesia setelah mengusir Belanda. Arah pergerakan Soekarno berubah. Ia mulai mendekati pemerintahan Jepang. Dengan tujuan besarnya adalah kemerdekaan Indonesia.

Ketika Jepang kalah oleh sekutu pada perang Dunia ke 2. Soekarno dan beberapa tokoh nasional berusaha memanfaatkan moment tersebut. Mereka bersama-sama membuat gerakan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Hingga akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 bersama Moh Hatta, mereka membacakan teks proklamasi. Pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam rapat PPKI Soekarno dan Moh Hatta ditetapkan sebagai Presiden dan Wakilnya.

Semasa menjadi presiden beliau pun aktif di percaturan politik dunia. Hasil gagasan beliau adalah lahirnya Konfrensi Asia Afrika di Bandung.

4. Biografi Orang Tua Singkat

Syaiful Amri dan April Sukawati adalah nama kedua orang tua saya. Ayah saya berprofesi sebagai seorang Guru SD. Beliau mengajar sejak berusia 25 tahun. Mata pelajaran yang diajarkan adalah Ilmu Pengetahuan Alam.

Ibu saya memiliki profesi sebagai seorang Bidan. Ia membuka praktek dirumah. Tujuannya adalah agar bisa merawat anak-anaknya. Mereka berdua menikah saat usianya masih relatif muda. Ayah saya berusia 24 tahun sementara ibu 21 tahun.

Namun mereka berdua saling melengkapi kekurangan masing-masing. Ayah saya memiliki sifat yang tegas. Sedangkan ibu adalah orang yang lemah lembut dan sabar. Tak heran banyak pasien sering datang ke rumah. Mereka nyaman dengan pelayanan ibu.

Kedua orang tua saya mengajarkan kami untuk selalu berbagi. Setiap hari Jum’at mereka menyiapkan beberapa amplop yang berisi uang. Ini akan diberikan kepada fakir miskin dan anak yatim disekitar rumah. Pendidikan ini membuat kami menjadi orang yang iba terhadap kesulitan orang lain.

5. Biografi Ibu Singkat

Sri Pujiastuti adalah nama ibuku. Beliau lahir di Pekalongan 11 Januari 1962. Ibuku merupakan lulusan Kedokteran Hewan. Namun semenjak menikah iya tidak melanjutkan karier sebagai dokter hewan.

“Masa saya lebih memilih merawat hewan dibanding merawat anak”. Itulah celetukan ibuku ketika ditanya mengapa tidak memilih bekerja seperti teman-temannya. Sejak menikah Ibuku memang memilih untuk menjadi Ibu Rumah Tangga.

Menurutnya tidak ada yang bisa menggantikan fase saat seorang wanita menjadi ibu setelah melahirkan. Menurutnya ada pemikiran yang salah dengan wanita saat ini.

Kebanyakan lebih memilih karir dibanding anak. Coba kamu bayangkan jika anakmu berusia kurang dari satu tahun dirawat orang lain.

Kita tidak tahu bagaimana cara dia merawat. Apakah akan sama dengan ibu kandungnya. Tentu akan berbeda apa yang dilakukan oleh pembantunya.

Oleh karena itu ibuku saat ini aktif di Komunitas “Ibu Back to Home”. Tujuan besarnya mengajak setiap ibu-ibu agar kembali dan mendidik anaknya agar menjadi generasi cerdas dan bertakwa.***

Editor: Niken Nurfujitania


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x